Home / Artikel Apa Gaya Belajarku

Apa Gaya Belajarku

Apa Gaya Belajarku

Komunitas Ibu Profesional

Rabu, 31 Juli 2019

Menikmati dan mengikuti proses belajar di kelas online itu seru. Saya bisa sekaligus meremedialkan diri mengikuti materi dan tantangannya. Kali ini tentang  sesuatu yang pengamatannya amat sangat panjang. Apa lagi kalau bukan tentang gaya belajar mereka. Cara mereka menangkap informasi itu bisa bermacam-macam. Belum lagi saat adanya perubahan lingkungan. Seperti apa? Yuuk, dilanjuut.


Tema belajar kali ini tentang gaya belajar anak. Saya ikut bermain di tantangan setiap levelnya. Seru. Walau anak-anak saya sudah pada besar, tapi ternyata saat kita mengetahui cara mereka menangkap informasi, saya tak terlalu kesulitan dan ga perlu sakit hati saat ngobrol dengan mereka. Mengapa? saat kita tahu bahwa si sulung yang auditori, maka saat ngobrol dengannya, jangan memaksakan untuk ada eye contact lama. Saya yang visual tahu rasanya bagaimana takde. kontak mata dengan lawan bicara. Berasa dicuekin. Hahaha. Tapi akan berbeda lagi bila saya sedang berdiskusi dengan suami. Setiap kami berdiskusi, beliau tak cukup dengan anggukan namun perlu juga bersuara. Sampai sekarang pun saya juga masih belajar siih, membiasakan menjawab dengan kata-kata. Karena buat orang visual, anggukan kepala dirasa cukup mewakili jawaban panjang.

Di sinilah pentingnya belajar mengetahui cara dri sendiri dan orang lain menangkap informasi. Biar ga BT juga yekaan saat  ngobrol. Dan kita bisa belajar menyesuaikan cara orang lain menangkap informasi. Akan lebih cepat dan cair berdiskusi bila kemudian kita bisa berada satu frekuensi dengan caranya menangkap informasi.


Saat berada di kelas dengan materi ini, saya bersyukur sekali. Karena bisa mengingatkan kembali untuk terus memperbaiki dalam berkomunikasi dengan anak dan suami. Ada baiknya juga kok kalau kita tuh tahu apa gaya belajarnya anak-anak dan suami. Mungkin tulisan ini membantu Anda menemukan apa sih gaya belajar kita dan anak-anak.


Menemani anak tumbuh dan berkembang itu sampai akhir hayat. Jadi jangan pernah merasa cukup untuk belajar. Cari lingkungan yang mendukung kebutuhan Anda belajar. Cari mentornya untuk terus berada di jalur yang Anda butuhkan.


Terima kasih Institut Ibu Profesional yang telah memberikan saya kesempatan untuk meremedialkan diri melalui kelas ini.

Oia, untuk yang masih bingung kapan baiknya mengamati gaya belajar anak, tak ada salahnya Anda membaca
ini juga ya mak.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial