Belajar Bersama Kelas Bunda Sayang
Komunitas Ibu Profesional
Minggu, 26 November 2017Resume materi level 3-Kecerdasan
Tanggal 2 januari 2018 lalu materi kecerdasan untuk level 3 sudah dimulai. Setelah libur akhir tahun, teman-teman hebat di kelas bunda sayang akhirnya bertemu kembali dengan materi baru. Materi yang mengupas tentang pentingnya meningkatkan kecerdasan anak demi kebahagian dalam hidup. Tak hanya mengupas soal perbedaan antara bahagia dan sukses, materi kali ini juga memunculkan tentang ragam kecerdasan yang ada. Apa saja komponen masing-masing kecerdasan dan apa tipenya. Diskusi dimulai satu jam berikutnya dan saat kelas malam. Seluruh peserta mulai membaca dan mencerna pelan-pelan materi kali ini.
Diskusi dimulai dari pertanyaan mba Fajrina Addien yang tergelitik dengan nilai akademis pada lembaga pendidikan itu apakah masuk dalam kategori kecerdasan intelektual saja atau menggunakan kecerdasan yang lain juga?
Diskusi seputar ranking yang diterapkan pada beberapa lembaga pendidikan menjadi bahan diskusi kelas kami. Hingga adanya missing link antara apa yang digunakan saat pemberian dan penerimaan materi di sekolah, yang nota bene menggunakan beberapa kecerdasan yang ada, namun pada ujungnya, hanya menghasilkan evaluasi satu kecerdasan saja, yaitu kecerdasan intelektual (IQ). Berikut ini beberapa kutipan diskusinya :
mba Hening :
Memang sekolah umumnya dominan melihat kecerdasan intelektual
Meskipun dalam kurikulum 2013 sudah Mulai menstimulasi dan menggunakan penilaian aspek sikap sosial, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan
Tapi, nyatanya, semua pihak yg dilihat pertama biasanya pada aspek pengetahuan
Ya mungkin bisa dibilang salah satu kelemahan sistem pendidikan kita
Meski ada berbagai macam kecerdasan, tp sekolah, terutama negeri belum bisa mengakomodir semua tipe kecerdasan secara maksimal
mba Fajrin :
kelah Ipa masuk naturalis, tapi prakteknya kan sebatas teori dan hapalan ,krn memgejar nilai itu td😆
mba Adnin :
Saya merasa
Lingkungan sekitar saya
Nyaris 100% msh melihat
Anak cerdas dan pintar itu rangking 1
Fasil :
yup, dan kita juga melihat ada upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem itu. hanya belum sampai pada akar rumput, belum menyeluruh. sedihnya, belum semua sekolah siap menggunakan sistem non peringkat. karna mengamati anak 40 dalam satu kelas yang mencakup 9 kecerdasan, butuh effort luar biasa.
dengan model kurtilas pun, ternyata tidak semua sekolah siap terkait konsep dan teknis.
sedih juga kalau burung pun harus pandai berenang. karena setiap anak menjadi peringkat di areanya masing-masing.
jadi, apa yang bisa kita lakukan pada anak-anak di rumah sebagai kepala sekolah dan manajer operasional di rumah?
mba Chusna:
😟😟 betuul...
Saat orang tua menyekolahkan anak di sekolah yg ramah pada kebutuhan anak dibilang "sekolah opo kui?"
Hanya karena ujiannya lewat kesetaraan...
Disitu saya merasa gemeesh 😣😣😣
mba Adnin :
Upaya pemerintah udah bagus
Tp blm siyap secara keseluruhan
Kalau mmg mau kurtilas
Ya UANnya jgn per mapel
Training guru juga hrs jalan trs
Kalau msh spt skrg
Ya guru bingung
Siswa lbh bingung
mba Afa :
Mendampingi proses belajar anak seperti yang dilakukan pasangan bu septi dan pak dodi itu bener2 impian banget buat saya kelak 😊😊😊
Fasil :
pada pelaksanaannya, bisa jadi beberapa kecerdasan digunakan, namun ujungnya hanya mengeluarkan bentuk yang sama, warna yang sama dan bisa jadi menggunakan satu kaca mata, satu pengukuran kecerdasan saja.
atau prosesnya bisa 4 kecerdasan yang digunakan, tapi yang diapresiasi hanya dua dari 4 kecerdasan itu
mba Wening :
Bener mbak, kl memikirkan masa depan pendidikan anak.....rasa bersalah ini muncul 😭😭
mba Fajrin :
Aku selalu menekankan pd diri sendiri
Ke anakku yg umur blm genep 4 th
Leee cah bagus, besok nggak rangking 10 besar gpp nak. Sing penting kamu sayang Alloh dan keluarga.
Jadi anak soleh yg sllu bisa diandalkan dan berdaya guna bagi masyarakat
😅😅😅😅
Sambil terus mngingatkan diri sendiri, agar g panik saat pertemuan kluarga besar dan diperbanding2kan
mba Wening :
Samsoyo nangis mbak Ika, miris 😭😭😭😭😭😭
Saya koq membayangkan sekolah seperti pabrik
Mencetak input dg segala macam rupa dan potensi
Digiling, digilas, lalu dicetak dalam bentuk, warna, dan ukuran yg sama
Koq ngeriiiiiiii
Fasil :
jadi, apa yang bisa kita lakukan di rumah ya? dari hal yang paling sederhana?
mba Wening :
Home based education mbak Ika??
mba Afa :
melihat sisi lebih dari masing2 mereka, kmd mensupport mereka pada sisi kelebihan mereka.
mba Adnin :
Kalau saya
Ga pernah kecewa dgn apapun nilai sekolahnya
Saat dia pulang
Tersenyum dari jauh
Trs berbisik
Mak mak
Aq remidi 3 mapel
mba Fajrin :
Kalau saya lebih ke munumbuhkan rasa percaya diri anak.
Membuat ia menyadari bahwa untuk anak seusianya, prestasi bukan ttg rangking d kelas.
Mengajak dia agar tdk ikut terintimidasi dan berani berbeda.
Sesuai dengan bakat dan kecerdasannya.
mba Wening :
Uuuuummmmm......
Untuk anak yg bersekolah, bisa dengan memberikan pengayaan di rumah seperti life skills yang menstimulasi berbagai macam tipe kecerdasan anak kita.
Fasil :
yup.
karena ga ada sekolah yang 100 % sesuai dengan apa yang kita inginkan. maka lengkapilah di rumah apa yang tidak ada dan tidak terfasilitasi di sekolah
handa
kakak guruu.... 😍😍 terimakasih..... laff lafff.....
Chusna
Mbak ikaaa... 😍😍😍😍 Tak save yaah 😘😘
fara
many thanks selalu membersamai kami di kelas belajar, cik gu....