Home / Artikel Cara Belajar Asyik untuk Emak-Emak

Cara Belajar Asyik untuk Emak-Emak

Cara Belajar Asyik untuk Emak-Emak

Komunitas Ibu Profesional

Senin, 27 Januari 2020

Belajar sama-sama dan sama-sama belajar

Di dunia maya saat ini, banyak sekali wadah yang memberikan kita ruang untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan passion yang kita butuhkan. Pilih saja tema passionnya lalu tanya mbah google, pasti akan banyak sekali tawaran macam komunitas atau kelompok belajar. Buat saya yang ibu rumah tangga, mengupgrade diri itu sangat penting dilakukan. Terutama yang tidak melulu keluar dari rumah, alias belajar yang bisa dilakukan dari rumah. Dan saya menemukan salah satu wadah belajarnya ada di komunitas ibu profesional.


Berawal dari kebutuhan mencari ilmu dan sosok keluarga yang menggunakan homeschooling untuk anak remaja, saya menemukan ada pada komunitas ini. Ya, karena foundernya adalah suami istri yang telah berhasil mendidik ketiga anaknya untuk bergerak sesuai yang anak-anak butuhkan. Menarik memang. Sebuah gerakan pembelajaran parenting dan rumah belajar sesuai passion yang berawal dari rumah kemudian mengalir tanpa bisa dibendung hingga ke banyak kota dan negara. Komunitas ini makin menggurita karena caranya belajar yang bisa dilakukan dari rumah menggunakan beragam aplikasi dari smart phone. Cek saja websitenya di sini Akhirnya saya pun memutuskan bergabung di awal tahun 2016.


Salah satu wadah belajar yang tersedia di komunitas ibu profesional adalah institut ibu profesional. Tempat berkumpulnya para perempuan, calon ibu dan ibu yang ingin belajar parenting, kerumah-tanggaan dan segala passionnya. Terbuka juga ruang belajar untuk menjadi fasilitator online ataupun offline. Dan saya ikut ambil peran juga sebagai fasilitator onlinenya. Menjadi fasilitator online tentu banyak sekali keseruannya. Mulai dari bagaimana kita mengelola waktu, belajar komunikasi tulis agar tak salah persepsi hingga belajar menjembatani proses mencari jalan keluar bersama dalam sebuah kelas.


Belajar sama sama dan sama sama belajar. Kalimat itu selalu berusaha saya tanamkan di kepala saat menjadi teman belajar para mahasiswa di Institut Ibu Profesional. Menjadi teman belajar artinya tak hanya mahasiswa yang belajar, tapi saya sebagai fasilitator pun mengikuti proses belajar yang sedang berjalan di kelas. Di Ibu Profesional juga dikenal tagline belajar bahwa semua murid semua guru. Semua bisa menjadi guru untuk berbagi apa yang telah dikuasainya. Dan sebagai murid tentu siap menyerap ilmu dari orang lain. Dan jaga selalu adab sebelum ilmu.


Waktu belajar yang harus ditempuh dalam kelas jenjang bunda sayang, misalnya, membutuhkan waktu satu tahun kalender. Tentu banyak sekali keseruannya. Dan salah satu tantangannya adalah memberikan aura positif, semangat untuk terus bergerak saat tantangan datang. Mempertahankan semangat belajar itu perlu effort besar.  Rutinitas rumah tangga kadang kalau tak disikapi dengan kepala dingin, bisa 'mengganggu' aktivitas lain, emosi naik turun dan mager pun datang. Faktor ketiduran, bablas tidur karena ngelonin anak, nyaris sering terjadi. Akibatnya, terlewatlah waktu untuk mengumpulkan tugas.


Saat libur akhir tahun lalu, perkuliahan pun libur selama satu pekan. Nyaris di kelas tak ada aktivitas chit chat sama sekali. Libur kuliah online yang berbarengan dengan liburnya anak-anak sekolah. Ini menjadi tantangan seru karena tugas yang harus dikerjakan pun akan berpengaruh di ritme dunia nyata. Ada kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan apresiasi out of standing bila dalam liburan pun mereka tetap mengerjakan tugas secara berturut-turut. Tugas yang telah dikumpulkan sejak sebelum libur lalu berlanjut ke masa libur itu tantangan. Belum lagi bila keadaan di dunia nyata, anak-anak sedang libur tapi bundanya yang belajar di kelas bunda sayang tetap ingin belajar konsisten akan tugas kuliah. Di sinilah saya kemudian belajar akan arti sebuah kesungguhan dan kemauan untuk terus melakukan sesuatu secara konsisten. 


Para perangkat kelas berjibaku tetap mengingatkan siapa yang belum full mengerjakan tugas. Teman-teman yang lain saling support saat mager datang. Cerita dan pengalaman-pengalaman seru selama mengerjakan tugas, mereka bagikan. Kelas hidup dengan diskusi. Mulai dari obrolan receh soal cuaca hingga diskusi pengalaman dan materi kuliah. Tak hanya itu, saya juga belajar bagaimana menghidupkan kelas dengan melempar pertanyaan yang bisa jadi bahan diskusi di kelas. Pertanyaan terbuka yang kadang saya pun perlu latihan terus menerus untuk mencoba cara ini.


Ternyata, buat seorang ibu rumah tangga macem saya, belajar bersama dengan cara seperti ini sangat efektif dan mengena. Karena tak melulu tentang apa yang dilakukan para perempuan di rumah dan di dapur dengan segala tantangannya, namun juga saya belajar bagaimana mengelola kelas agar tetap memiliki ruh yang sama dan semangat yang baik. 


Teman-teman di kelas yang saya ampu ini luar biasa daya juangnya untuk terus maju dan bergerak di bunda sayang. Terima kasih sudah menjadi bagian dari saya berproses untuk memperbaiki diri ya.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial