Home / Artikel Cara mengusir kelelawar di atap rumah

Cara mengusir kelelawar di atap rumah

Cara mengusir kelelawar di atap rumah

Tips Ketjeh

Sabtu, 31 Oktober 2020

Pernah ga sih punya pengalaman di rumah tuh tiba-tiba kedatangan kelelawar tiap malam?

Truus ya, dia tuh buang kotoran gitu yang bikin setiap pagi harus bersihkan lantai

Dan uniknya lagi, kalau tak inget-inget, itu kelelawar datang ke atap rumah setiap musim buah. Ini kali kedua dia datang lagi. Yang bikin gemes tuh ya, kalau pas pagi gitu di lantai banyak banget biji buah jambu air atau biji buah lain bercampur kotoran kelelawarnya berserakan. Aiih...kan ga banget.


Ternyata kelelawar yang sering dateng ke rumah saya itu sering disebut dengan codot si pemakan buah, daun dan bunga. Ini bisa dibuktikan dengan kotoran dan sisa biji buah setiap pagi yang saya temukan di lantai. Saya juga baru tahu bahwa codot itu mampu menemukan buah yang sudah masak dengan kekuatan penciumannya yang luar biasa. Dan buah-buahan itu akan ia makan d tempat yang aman yang jaraknya dari pohon ke tempat itu sekitar 100-200 meter. Dia akan menggelantung di atap rumah yang gelap atau ranting pohon. Setelah tak inget-inget, iya juga ya, sebrang rumah saya memang ada buah jambu. Yang paling banyak kotorannya itu memang buah jambu. Dan dia akan datang ke atap itu saat musim buah datang. Waw!


Akhirnya, kami se rumah, mulai gemes karena setiap pagi jadi harus membersihkan kotorannya yang lengket di lantai. Paksu pun pernah sampai taruh plastik besar di area jatuhnya kotoran, biar pas paginya ga kerja bakti guyur air yang banyak gitu. Tinggal bersihkan plastiknya aja tanpa ngeguyur lantai. Dan mbah gugel pun menjadi pelabuhan kembali, tempat paling cepet untuk bertanya gimana caranya mengusir kelelawar.


Kata mbah gugel, kelelawar itu sukanya bergelantungan di tempat gelap dan takut dengan cahaya yang sangat terang. Di periode kedatangan kelelawar sebelumnya, kami memindahkan lampu teras mendekat ke tempat kelelawar itu biasa menggelantung. Plus mengganti watt lampu dengan yang lebih terang.


Trus, kelelawarnya pergi? Enggak! Hahaha


Kalau kata suami saya, ini kelelawar milenial, udah terbiasa sama terang benderang. Saya bilang, apa mungkin kurang terang ya? Akhirnya waktu itu, kami tambah satu lampu lagi dengan watt yang sama. Bisa dibayangkan ya, kalau duduk-duduk malem di teras tuh udah kayak siang hari. Bukan terang lagi, tapi benderang! Kalau lewat rumah saya di malam hari, udeh kayak lampu tembak yang pada mau shooting malem gitu dah. Terang banget. Berasa artis yang mau take action di teras. Hahaha


Trus, kelelawarnya pergi? Enggak! Hahaha


Oke, berarti kelelawar jaman sekarang udah ga takut cahaya terang. Hingga berakhirlah itu musim buah, kelelawar sudah ga ada lagi di atap teras. Lampu kami sisakan satu saja di teras.


Lah, musim buah sekarang, dia dateng lagi doong


Saya coba cara kedua. Karena kekuatan si kelelawar itu indra penciumannya yang dahsyat, saya coba pakai terasi. Terasinya saya hancurkan jadi setengah bubuk gitu, dimasukkan ke dalam plastik kecil yang dibolong-bolongin. Lalu simpan di tempat si codot biasa bergelantungan. Manjur kah cara ini?


Ternyata berhasil !


Waw! Takjub juga saya. Malamnya saat terasi itu ada di tempat kelelawar bertengger, saya sempat lihat kelelawar itu bertengger sebentar tapi tak lama kemudian dia terbang berputar lalu pergi. Dan ini berlangsung selama dua malam. Kayaknya kebauan apa yak. hihihi. Dan malam ketiga sudah ga datang lagi di tempat itu. Etapi malah bertengger di tempat yang lain, masih di atap teras rumah. Hahaha. Terasi kedua pun disimpan di temapt bertenggernya yang kedua. Dan malamnya beneran ga dateng sampai sekarang. 


Gpp selama beberapa hari, saya ga nyambel. Jatah nyambelnya sudah berbagi sama si codot. Maafkan ya, mungkin kamu bisa makan di tempat lain yang lebih bersahabat. Hehehe.. Jauh-jauh cari cara, ternyata solusinya ada di dapur.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial