Home / Artikel Cerita dibalik pembelajaran online anak-anak

Cerita dibalik pembelajaran online anak-anak

Cerita dibalik pembelajaran online anak-anak

Cerita Emak

Senin, 18 Mei 2020

Sudah dua bulan ini azkail belajar jarak jauh di rumah. Keseruan pembelajaran dimulai saat mata mulai lelah memandang layar selama nyaris empat jam nonstop. Para mentornya pun sama-sama sedang mencari ritme pembelajaran yang tepat agar tak memudahkan satu sama lain. Saya mengerti banget betapa capeknya mata memandang layar, pundak pegel dengan posisi duduk dalam waktu lama. Akhirnya sampai di satu titik, nak gadis pun bercerita bahwa ia mulai tidak nyaman terus menerus menatap layar. Sambung menyambung dua mata pelajaran non stop. Cerita gemesnya nak gadis mengalir bebas. Tumpah semua. Sampai akhirnya kata-kata pamungkas pun keluar,


"Jadi, menurut adek, gimana solusinya ya biar ga capek mata dan pundaknya?". 


"Aku mau ngomong sama mentornya langsung. Minta mulai minggu depan jangan beruntun gitu nge zoomnya. Kasih jeda laah. Kan dari HS aku juga ada kelas zoom. Jadi bener-bener seharian aku bisa di depan layar mulu."


Oke. Tantangan pertama selesai. Solusi dari diri sendiri. Saya pun ikutan lulus menjadi pendengar aktif. Mamak bahagia nak gadis hepi. 💪🏾💕


Beberapa hari lalu ia bercerita, 

"Itu ada temenku, lupa mematikan icon kamera, ia terlihat tidur pulas di atas kasur coba buun."

"Ada juga temenku lupa mematikan icon mic, jadi obrolan di luar rumah dengan temannya terdengar. Kasihan kakak mentornya, seperti tidak dihargai. Gini nih ga enaknya belajar online."


Beberapa minggu berikutnya, datang kakaknya. Kuliah pun tetap diadakan, namun kali ini secara daring. Jadi, pagi-pagi itu sekarang ya, azkail, saya dan ayahnya sudah bersiap di depan layar datar masing-masing. Beneran social distancing kalau kata nak gadis. Azkail di kamar masing-masing, saya di sudut ruang keluarga, ayahnya di ruang buku. Jamnya sholat zuhur baru kami ngumpul untuk sholat berjama'ah.


"Bun, kamarku tak tutup ya, aku kebagian presentasi online. Earphonenya tak pake dulu ya."


Lain waktu,

"Kok belum tidur, De... Mas... . Udah jam 10 malem."

"Masih ngerjain tugas kuliah, bun."

"Adek masih ngerjain latihan soal."


Kapan itu,

"Ini semua temenku pada begadang kayaknya. Setiap mata kuliah, pasti ada tugas."


Pernah juga nak gadis harus melakukan try out (TO) online. Dan ternyata aplikasi yang digunakan untuk TO itu tidak support untuk IPhone. Jadilah Android mamaknya dipakai. Padahal di jam yang sama saya harus rapat menggunakan video call WA. Jadilah saya geser rapatnya menggunakan messenger di facebook. Android digunakan nak gadis.


Pernah juga kami berempat sedang menggunakan zoom meeting untuk keperluan masing-masing, tiba-tiba saat saya kirim file, mulai lola alias loading lama. Setelah dicek, si sulung pun sedang aplot tugas dalam jumlah besar. 


Entah kenapa, semenjak azkail SMA, jam tidurnya jadi duluan saya. Mereka baru on fire tuh jam 21 ke atas. Walau sebelum subuh sudah bisa bangun mandiri, tapi kehidupan malam di rumah makin riuh. Ga hanya ngerjain tugas tapi disambi ngobrol ngalor-ngidul cekakak-cekikik dan berakhir tidur ngampar di ruang tengah. Selama si sulung pulang, kamar tidur hanya pajangan semata.


Ada yang sama kek saya ga sih?


Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial