Home / Artikel Ceritakan Kisah Hebat Ini Pada Anak-Anak

Ceritakan Kisah Hebat Ini Pada Anak-Anak

Ceritakan Kisah Hebat Ini Pada Anak-Anak

Parenting

Kamis, 23 Mei 2019

"Aku mau jadi pelaut."
"Aku mau jadi dokter nanti kalau sudah besar".

"Kalau kakak, suka berpetualang".

"Kalau adik mau jadi arsitek."

Setiap anak kalau ditanya cita-cita biasanya akan menyebutkan satu profesi yang dia suka, dia sering lihat dan terlihat enak untuk dia saat itu. Bisa juga cita-citanya akan berubah seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Kalau SD dulu sempat bilang mau jadi dokter, lalu saat SMP cerita mau jadi arsitek, sah-sah saja. Karena anak-anak bertumbuh dan bertambah pengalamannya bukan. Nah, selain mendukung melalui doa saat membentangkan sajadah saat sholat malam, mengapa tak memasukkan knowledge lain pada anak-anak saat bicara tentang cita-cita dan mimpi masa depannya dengan kisah yang bisa memotivasi?. Salah satu caranya aalah dengan menanamkan kisah para sahabat dan tabi'in  serta muslim hebat lainnya dalam satu profesi. Berikut ini semoga bisa menambah pengetahuan kita untuk berbagi kisah pada anak ya, mak.


1. Ingin menjadi pelaut, maka ceritakan siapa Ahmad ibn Majid

Ada anak yang bahagia luar biasa kalau melihat laut. Segala informasi tentang laut, ia suka dan tahu banyak. Bahkan cita-citanya ingin keliling dunia melalui jalur laut. Aiih, ceritakanlah padanya kalau kita memiliki cendikiawan muslim yang jago di kelautan. Beliau memiliki nama lengkap dengan nasabnya sebagai berikut : Ahmad ibn Majid ibn Muhammad ibn Omar ibn Fadl ibn Dwaik ibn Youssef ibn Hassan ibn Hussein ibn Abi Mo'alaq ibn Abi Al-Raka'eb Al-Najdey. Panjang ya mak. Kita hapal ga ya nama samapai berapa keturunan di atas kita. Hehehe. Beliau lahir di syarjah, negara bagian Uni Emirat Arab, dekat pantai Oman. Ahmad ibn Majid dikenal dengan julukan  The Lion of The Seas. Sang navigator ulung, pembuat peta dan penulis ini memulai kecintaannya pada laut sejak kecil. Ayahnya yang memang seorang pelaut ulung, sering mengenalkan dan melibatkan Ahmad kecil melaut. Saat itu, beliau sering mendengar cerita dari ayahnya akan banyaknya pulau lain di luar laut merah dan samudra hindia. Dan beliau ingin sekali ikut buang sauh di sana. 


Lalu ayahnya memberikan syarat, mengizinkan Ahmad berlayar jauh bila menyempurnakan bacaan dan tulisan, menghapal al quran, membaca ragam buku tentang laut yang dipilihkan ayahnya. tak perlu waktu lama, saat usia 17 tahun pun akhirnya syarat itu terpenuhi. Dan berlayarlah Ahmad mengarungi lautan bersama ayahnya dengan tugas mengatur kemudi dan melakukan pengukuran. saat pengalaman ini lah Ahmad menemukan dan banyak memberikan kontribusi, penemuan serta inovasi dalam navigasi kelautan. Ia pun mengumpulkannya dalam sebuah tulisan yang sampai sekarang masih menjadi rujukan kelautan. Buku yang ditulis tahun 1490 M itu tersimpan di perpustakaan Perancis. Tak hanya buku tentang prinsip navigasi, buku-buku lain kemudian terbit dari hasil pengalaman dan pengetahuannya terhadap peta dan navigasi laut. Ini salah satu penampakan karya hebatnya :


img-1558578984.jpg

Buku ensiklopedi prinsip utama dan navigasi yang ditulis tahun 1490 M

Ahmad juga dikenal sebagai muslim yang taat dan bisa mengerti banyak bahasa. Maka tak heran sebagai pelaut yang selalu bisa bersandar di banyak daratan, kaya akan pengalaman dan pengetahuannya. Jadi, ingatlah Ahmad ibn Majid, sang pelaut ulung, navigator keren dan penulis hebat yang ilmunya masih dijadikan rujukan hingga sekarang. 


2. Ingin menjadi ahli mekanik/robotika? Ceritakanlah siapa Al Jazari

Ada anak yang senangnya ngulik dan bongkar pasang sesuatu? Sukanya membuat alat yang bisa memudahkan pekerjaan? Atau memiliki cita-cita sebagai ahli mekanik terkenal? Nah, kita bisa ceritakan pada anak kita yang suka ngulik itu, siapa dan seperti apa sosok al Jazari loh. Al Jazari merupakan nama yang diambil dari nama tempat kelahirannya di Al Jazira, Mesopotamia. Memiliki nama lengkap Badi 'al-Zaman Abu-'l-'Izz Ibn Isma'il Ibn al-Razzaz al-Jazari ini dikenal sebagai bapaknya ahli mekanika atau robotika. Lahir kurang lebih 1000 tahun yang lalu dan besar di Turki hingga tutup usia di 70 tahun. Senang sekali mencoba dan membuat alat yang memudahkan pekerjaan manusia, menemukan alat-alat, merakitnya hingga menjadi sesuatu. Tak berhenti sampai disitu, ia pun menuliskannya tahap demi tahapan yang kemudian ternyata memudahkan banyak orang untuk mempraktekkannya. Seorang insinyur dan sejarawan Inggris menceritakan bahwa sesungguhnya Al Jazari tak hanya menjelaskan secara teoritisnya saja di bukunya, namun juga memasukkan tentang bagaimana cara membuatnya dengan mudah. Ilmu dan buku yang telah ia tulis, hingga saat ini masih banyak digunakan oleh para ahli mekanika di seluruh dunia.


Contoh alat sederhana hasil bongkar pasangnya al Jazari yang sampai sekarang dijadikan dasar mekanika adalah teknik engkol pada mesin, kalibrasi akurat pada lubang, penyeimbang roda agar statis, hingga alat pengecoran logam. Keren kan beliau?


3. Mau jadi dokter? ceritakan siapa itu al Zahrawi

Ada anak yang suka main dokter-dokteran ya, mak? Bisa nih disisipkan cerita tentang seorang cendekiawan muslim yang dikenal dengan bapaknya dokter bedah. Lahir di kota Cordoba, Spanyol, beliau mendedikasikan ilmunya di kota itu hingga ajal menjemputnya. Kehebatannya dalam ilmu kedokteran membuat beliau diangkat sebagai dokter kerajaan di Cordoba kala itu. Tak berhenti sampai di situ saja, beliau juga mengajak dan menggaungkan semangat kepada para calon dokter dan dokter lain untuk menjunjung tinggi kode etik dokter, tidak mendahulukan untuk mencari uang dalam menyembuhkan orang lain. 


Harta karun terbesar yang ditinggalkan oleh Abul Qasim atau Abu al Qasim Khalaf ibn al Abbas al Zahrawi adalah dengan terbitnya sebuah ensiklopedia kedokkteran hingga 30 volume. Buku yang dipakai oleh seluruh calon dokter dan dokter hingga ke Eropa, Beliau juga menjadi rujukan pertama dan ahli bedah pertama yang memperkenalkan sekitar 200 alat bedah yang telah ia gunakan. Bisa dibayangkan mak, buku 30 volume itu memuat banyak sekali tentang pembedahan, farmakologi, orthopedic, termasuk mengupas ilmu kosmetika. Hasil penelitiannya yang masih kita gunakan hingga sekarang salah satunya adalah lotion, pewarna rambut dan deodoran.


Setelah Cordoba dijarah dan dihancurkan, namun namanya masih diabadikan dengan menjadi nama jalan. Tempat tinggalnya pun menjadi salah satu cagar budaya loh.


4. Suka berpetualang? Kenalkan dengan Ibnu Batutta

Nama ini mungkin tak asing di telinga kita ya, mak. Tapi siapakah Ibnu Batuttah ini mungkin perlu juga kita ketahui bersama. Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahin al Lawati ini lahir di Maroko. Keinginan untuk pergi menjelajah muncul saat usianya 20 tahun saat akan melakukan ibadah haji. Saat itu ia mulai pergi meninggalkan anak dan istrinya di Maroko. Dan berhasil mengunjungi 44 negara yang ada di dunia selama kurang lebih 30 tahun. Ternyata perjalanannya lebih panjang tiga kali dari pada Marco Polo, mak. Petualangannya dilakukan dengan satu misi, yaitu syiar islam. Jadi, di negara dan tempat manapun yang disinggahi, Belaiu selalu mensyiarkan Islam. Baik dengan cara berdagang atau bekerja sama dalam bidang lain dengan penduduk setempat. Berikut ini peta perjalanan Ibnu Batuttah yang diambil dari http://sekolahumarusman.com 


img-1558592129.jpg


Perjalanannya dimulai dari Maroko, negara jazirah Arab, Libya, Afrika Utara, Kairo, berhentii di pelabuhan Alexandria. Berlanjut ke Damaskus untuk belajarn islam lalu ke Suriah dan mengunjungi masjid al Aqsha lalu ke Makkah untuk ibadah haji yang pertama. Selesai ibadah haji, beliau tak langsung pulang ke Maroko, tapi ke Irak dan Iran dulu kemudian ke Makkah lagi untuk melaksanakan ibadah haji yang kedua. Selesai itu perjalanan berikutnya dimulai ke arah Mombasa afrika timur hingga ke India, lalu ke pulau Maladewa hingga akhirnya ke Samudra Pasai/Aceh. Berlanjut  ke Tiongkok hingga Rusia dan kembali lagi ke Maroko.


Saat datang ke maroko, Sultan yang berkuasa saat itu mendengar bahwa Ibnu Batutah telah kembali, maka Ia menyuruh seorang penulis bernama Ibnu Juzai untuk menuliskan kisah dan pengalamannya selama perjalanan itu. Selesai ditulisakn, lalu disebarkan ke banyak negara Arab yang akhirnya menjadi rujukan perjalanan oleh banyak petualang. 


Bayangkan, mak. Betapa kaya pengalamannya ya Ibnu Batutah. Selama 30 tahun menjelajah dunia. Kaya pengaaman, kaya pengetahuan dan kaya bahasa. Setiap perjalanan hanya satu tujuannya, yaitu syiar islam.

Bagaimana dengan kita?



5. Mau jadi pilot? Lihat bagaimana hebatnya Abbas bin Firnas

Biasanya anak laki-laki nih yang punya cita-cita mau jadi pilot. Tahukah mak bahwa sebetulnya yang mencoba melakukan pertama kali untuk terbang dengan bantuan alat adalah seorang cendekiawan muslim? Beliau mencobanya disaksikan banyak orang untuk terbang belajar dari caranya burung terbang. Kota Cordoba yang dulu terkenal melahirkan cendekiawan hebat pada masanya, telah menambah deretan cendekiawan muslim berikutnya. Abbas bin Firnas ternyata tak hanya ahli soal ilmu penerbangan dan perhitungannya, namun juga menjadi salah satu ahli bahasa, sastra, farmasi dan kedokteran. Karena percobaan ilmu penerbangannya itulah kemudian namanya justru dikenal sebagai ahli ilmu penerbangan. 


Percobaan penerbangan kedua yang kemudian menyebabkan tulang punggungnya cedera, menjadikan ilmu dasar yang kemudian dikembangakan menjadi pesawat bersayap dan berekor hingga saat ini. 


Kalau mau menilik dan mencari lebih jauh, sebetulnya ada banyak sekali iluwan dan cendekiawan muslim lainnya yang bisa kita angkat dan kenalkan pada anak-anak. Saya sendiri akhirnya baru mengetahui saat anak-anak suka di bidang tertentu dan saat membutuhkan motivasi dalam bentuk cerita, saya mulai kebingungan. nah, cerita tentang para cendekiawan muslim ini mungkin bisa menjadi salah satu pemantik penyemangat anak-anak dalam menemukan bakat dan minatnya.


Semoga bermanfaat


 

Sumber :

https://id.wikipedia.org 

http://muslimheritage.com

https://www.biografiku.com

http://www.zulfanafdhilla.com

Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial