Home / Artikel Ini Cara Saya belajar Fokus di Bunda Cekatan

Ini Cara Saya belajar Fokus di Bunda Cekatan

Ini Cara Saya belajar Fokus di Bunda Cekatan

Komunitas Ibu Profesional

Selasa, 30 Juni 2020

Tidak perlu pelit ilmu. Semua orang bisa memegang gitar yang sama, tidak semuanya akan memainkan lagu yang sama.” – Fiersa Besari

Semua orang memiliki kelebihan yang tidak akan sama satu dengan lainnya. Menemukan teman belajar yang mau berbagi pengalaman dan pengetahuan itu adalah kesempatan langka. Apa lagi kalau kemudian berkenan untuk mendengarkan seseruan kita yang kadang ngereceh gitu. Truus dikasih jalan keluar, diajarin cara jitunya ga pake tedeng aling-aling gituu. Bahagia tiada tara.

 

Begitulah saat saya ketemu mentor ketjeh pepotoan selama di kelas bunda cekatan.

 

Kalau dianalogkan dalam sebuah gambar, mentor saya tuh kek gini nih

img-1593528100.jpg

Saya belum banyak diskusi dan ngulik habis pengalaman beliau soal pepotoan melalui hp. Pasti banyak kejutan yang mungkin saya butuhkan untuk menaikkan keterampilan saya. Maka menuliskan ketercapaian mingguan kali ini sangat membantu saya untuk tetap dalam jalan yang benar. Hahaha. Apakah keterampilan itu terasah dalam keseharian atau tidak. Karena ini adalah keterampilan, saya percaya bahwa semakin diasah semakin tajam itu keterampilan, yekaan. Dan dari daily activity terlihat apakah saya konsisten dengan apa yang telah direncanakan atau tidak. Bagaimana menurut emak?


img-1593528022.jpg

Ya, untuk menunjang kita on the track atau tidak, membuat check list seperti ini sangat membantu. Beneran loh. Kita-saya jadi tahu, bahwa kita itu bisa produktif juga ya. Hahaha.

Tak berhenti di situ, melanjutkan seseruan berikutnya agar membantu fokus adalah menganalogkan karakter yang muncul dengan sesuatu. Ada yang bisa menebak mengapa saya sampai memasukkan ice cream ke dalam jurnal seperti ini?

img-1593527980.jpg


Jadi, emang gimana caranya mempertahankan fokus pada tujuan ?

Di kelas ini tanpa kita sadari, sebetulnya sedang diajarkan bagaimana caranya fokus pada tujuan.  Pertemuan mingguan untuk mengembalikan semangat berproses harusnya dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh mahasiswanya. Ada saja loh tantangan yang dihadapi selama proses berlangsung. Saya menganalogikan dengan semangkuk mi ayam bakso pedas dan es krim coklat yang lezat terhidang di depan mata tinggal disantap. Padahal kita perlu effort besar untuk mendapatkan semangkuk mi ayam bakso dan es krim itu bukan? Maka cara termudah agar fokus pada tujuan adalah

1. Bersungguh-sungguh
Belajar tidak tergoda dengan kondisi kehebatan dan kesuksesan orang lain. Belajar tak goyah pada tantangan yang dihadapi. Maka sejak awal dalam proses menentukan tujuan menjadi pijakan dasarnya. Seberapa kuat dan butuh akan tujuan yang kita buat?  Seberapa kuat kita dalam mengikuti proses belajar di kelas dengan mengesampingan 'sekedar' menggugurkan tugas yang diberikan. Bila kita bersungguh-sungguh di dalam, maka hasilnya akan bisa dirasakan hingga keluar. Maka bersungguh-sungguh adalah cara pertama untuk tetap fokus pada tujuan.

2. Buat sesuai dengan kebutuhan
Saat menentukan sebuah tujuan, apapun tujuannya. Jadikan itu sebuah tantangan yang harus dilewati.  Dan pastikan tujuan yang dibuat memang kebutuhan bukan sekedar keinginan. Bukan keinginan sekedar menuntaskan tugas, bukan sekedar menyelesaikan tantangan tanpa dasar yang jelas. Karena begitu satu step dilakukan dengan 'sekedarnya', maka akan ketemu di satu titik di tahap berikutnya yang bikin oleng. Bikin tak sesuai dengan kondisi kebutuhan.

3. Lakukan sesuai yang dituliskan
Bagian dari proses untuk belajar fokus adalah melakukan apa yang sudah dituliskan. Kalau saya, tempel itu apa yang dituliskan di tempat yang terlihat mata dan juga dijadikan wallpaper ponsel. Biar apa? biar hati dan pikiran tergerak untuk melakukan sesuai apa yang dibutuhkan. Hati tuh bawaannya kepengen segera menuntaskan untuk melakukan hal itu gituuuh.

4. Berdoa
Kunci segala perbuatan kita dengan doa. Doa tak hanya sekedar memohon tapi juga diawali dengan pujian rasa bersyukur atas apa yang telah dilalui selama berproses. Jangan saat susah aja kita berdoa tapi saat bahagia datang, kita lalai untuk bersyukur. Saya juga melibatkan keluarga untuk membantu menguatkan kebaikan proses ini dengan doa dari mereka. Biasanya saya akan bercerita apa yang sedang dilakukan, terutama pada ibu, maka kemudian dalam setiap sujud, mereka akan membantu mendorong kebaikan melalui doa. 



jurnal 6
tahap kupu-kupu

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial