Home / Artikel Ini Serunya Belajar di Kelas Remedial

Ini Serunya Belajar di Kelas Remedial

Ini Serunya Belajar di Kelas Remedial

Komunitas Ibu Profesional

Senin, 08 Juli 2019

Institut Ibu Profesional (IIP) merupakan salah satu wadah belajar bagi para ibu di seluruh dunia. Belajar yang bisa dilakukan di rumah saat anak-anak sekolah atau saat anak-anak sudah terlelap tidur. Kelas-kelas online atau pun offline bisa dipilih, sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk kesiapan belajar selama satu tahun. Setiap kelas yang didampingi selalu memiliki rasa yang berbeda. Tantangan demi tantangan di setiap levelnya pun memiliki semangat yang unik. Dan kesempatan menemani di kelas online remedial saat ini pun tak kalah serunya seperti di kelas reguler lain. Apa saja sih keseruannya menemani mahaisiswi  yang note bene adalah ibu-ibu keren di kelas online? Yuk, kita simak rasa manis segernya seseruan di kelas remedial nu hebring teaa.


1. SEMANGKA

Selalu semangat kapan aja. Yup. Menemani mahasiswi remedial itu seru. Karena perlu ekstra semangat  dalam mengelola kelas. Mengapa? Salah satunya adalah karena seluruh mahasiswinya sudah pernah mengikuti materi dan tantangan serupa di batch sebelumnya. Perlu cara tertentu membangun hubungan dalam kelas online saat mahasiswinya pernah merasakan tantangan game di kelas sebelumnya. Di sini peran dan kerja sama dengan perangkat kelas sangat dibutuhkan.

img-1564402377.jpg

Suegger yo

2. JAMBLANG

Jangan Bimbang lewat jalan belakang. Apa maksudnya? Saat mendapati mahasiswi yang jarang aktif di kelas,coba hubungi melalui pesan pribadi, alias jalan belakang. Mungkin beliau sedang sibuk di rumah, anak sakit atau ada kendala lain yang tak bisa diceritakan di kelas. Tak hanya itu, untuk mahasiswi aktif pun perlu disambangi dengan ucapan terima kasih misalnya karena telah berpartisipasi aktif di kelas. Ini memicu mahasiswi lain yang duduk manis di sudut kelas, untuk kemudian muncul ke permukaan.


img-1564402529.jpg

Asem-asem seger rasanya

3. APRIKOT

Acap kali saat wapri atau di kelas, ikutkan beberapa emot. Berkomunikasi online menggunakan bahasa tulisan, emot atau icon-icon tertentu, bisa dianggap mewakili perasaan si pengirim atas komunikasi yang sedang terjadi. Emot pun membawa warna tersendiri bagi si pengirim atau pun si penerima pesan. Bagian dari membangun kedekatan yang cair dengan si penerima pesan adalah hal yang dibutuhkan seorang fasilitator kelas seperti yang sedang saya rasakan sekarang. Mungkin juga karena saya ga suka yang cuma tulisan aja, jadilah emot bisa mewarnai barisan huruf saat saya wapri. Pilihan emoticon di aplikasi WA banyak sekali. Belum lagi stiker-stiker lucu nan menggemaskan. Dan dari sekian banyak itu, kepiawaian kita memilih emot yang mewakili perasaan, akan menentukan salah satu jalan komunikasi berikutnya dengan si penerima pesan. Maka, jangan ragu untuk menambahkan pesan emot dalam obrolan dan diskusi kita saat di kelas atau wapri ya.


img-1564402827.jpg


4. BENGKUANG

Biasakan selalu cek ulang. Yup, cek ulang, tanyakan kembali pada mahasiswi di kelas terkait diskusi atau informasi. Apakah sudah jelas, apakah masih ada yang ingin ditanyakan, apakah ada kendala dalam melakukan tantangan yang diberikan? Itu beberapa pertanyaan mendasar saat mendampingin mahasiswi belajar. Adalah bagian dari kita melakukan konfirmasi atas apa yang telah kita diskusikan atau kita sampaikan. Dari pengecekan ulang itu, kita akan mendapatkan feedback mahasiswi, bagian mana yang perlu diperbaiki, mana yang belum dimengerti. Cek ulang biasanya selalu muncul saat mahasiswi melakukan setoran tugas via google form atau saat pengumuman perolehan badge. Semua diminta untuk bekerja sama mengecek kembali proses dan hasil tugas yang telah dilakukan. Hal ini tentu akan memudahkan tugas fasilitator dalam merekap tugas, bukan?


img-1564405592.jpg


5. DURIAN

Dukung setiap rintik tulisan. Di perkuliahan IIP, menulis adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswi dan fasilitatornya untuk mengikat ilmu dan pengalaman yang didapat selama berproses. Dan tidak setiap orang mampu melakukannya. Tapi tahukan, mak, bahwa kemampuan menulis itu bagian dari keterampilan yang bisa diasah bila ada kemauan? Banyak sekali mahasiswi yang pada awalnya menulis hanya beberapa kalimat dalam satu paragraf laporan tantangan. Makin bertambahnya hari tulisan mereka makin banyak yang ditulis dan diceritakan. Itu baru bicara soal jumlah kata. Belum kontennya yang semakin keren. Tak jarang mereka menambahkan video atau foto sebagai pelengkap. Kisahnya pun makin mengular membuat saya yang membacanya sangat menikmati proses yang sedang mereka lakukan. Maka, dukungan setiap langkah dan usaha mahasiswi itu sangat diperlukan. Beri komentar, beri emot like, sisipkan rasa bahagia atau komentar positif lainnya dilaman tulisan laporan mereka. Karena dukungan kecil itu tak akan pernah kita tahu bagaimana dampaknya pada si penulis. Maka jangan pernah ragu untuk memberikan dukungan baik pada setiap orang.

img-1564405654.jpg


6.KOKOSAN

Komitmen dan konsisten untuk memperbaiki kesalahan. Manusiawi saat kita melakukan kesalahan atau kekhilafan dalam bertutur. Refleksikan kembali setiap diakhir diskusi kelas. Apa yang mesti diperbaiki, apa yang seharusnya tidak disampaikan, emot apa yang terlalu lebay saat dimunculkan. Dengan belajar untuk berkomitmen dan konsisten memperbaiki kesalahan, semoga setiap hari setiap saat selalu muncul kebaikan dan keberkahan ilmu dan silaturahmi yang sedang kita rajut dalam kelas IIP. #eeaaa

img-1564406873.jpg

Sodaranya duku, cuma lebih besar sedikit

7. MARKISA

Minta keberkahan ilmu pada Yang Kuasa. Luruskan niat saat memulai sesuatu. Karena segala perbuatan dan perkataan itu sesuai dengan niatnya. Sebelum kelas dan diskusi dimulai, berdoa adalah hal wajib pertama yang mesti dilakukan. Memohon pada Yang Kuasa untuk dimudahkan dan dilancarkan saat mengelola kelas hingga memohon diberikan keberkahan ilmu saat berdiskusi dengan mahasiswi. Hal ini akan mendorong kita untuk terus belajar dan menaikkan kompetensi diri dalam melakukan sesuatu. Allah tak akan ragu menaikkan derajat hambanya saat menuntut ilmu, bukan? Maka memantaskan diri untuk hal itu menjadi bagian yang tak terpisahkan saat kita belajar.


img-1564406050.jpg


Terima kasih teman-teman di kelas remedial yang selalu memberikan warna dan pembelajaran luar biasa buat saya ya. Ups, jangan lupa baca juga yang ini yaaaa, baca deh tentang kupasan buah dan keseruan lain yang lebih menantang.

Ngomongin buah, jadi pengen rujak uleg yak. hihi

Foto :
Unsplash.com
tani.com

tribunnews.com

antarafoto.com

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial