Home / Artikel Ketika Emak-Emak Berkarya dan Berkolaborasi

Ketika Emak-Emak Berkarya dan Berkolaborasi

Ketika Emak-Emak Berkarya dan Berkolaborasi

Komunitas Ibu Profesional

Selasa, 24 November 2020

Sudah masuk satu bulan lebih saya menikmati berada di kota produktif. Sebuah kota yang isinya perempuan keren semua. Kota kreatif penuh ide solutif. Kota yang menarik untuk terlibat aktif di dalamnya. Rugi banget kalau hanya sebagai penumpang tanpa melakukan apapun untuk lingkungan sekitar. Kota ini dibangun dengan penuh sungguh-sungguh sehingga mampu memunculkan karya-karya terbaik warganya. Banyak wadah pengembangan diri yang muncul di kota produktif ini. Namanya juga produktif, maka kami sebagai warganya dituntut untuk menjadi warga yang berkarakter agar menjadi insan yang produktif. Karakter yang bisa merubah personal warganya menjadi lebih baik lagi. Karakter yang akan dipilih pun dibebaskan pada setiap warganya. Dan saya memilih untuk fokus menguatkan karakter proaktif dalam keseharian. Memiliki badge penghargaan pada karakter yang akan dikuatkan itu penting, mak.


img-1606196639.jpg


Kota yang dibangun bersama berangkat dari nol. Digawangi founding mother yang memberikan panduan pendirian sangat membantu. Terbukti sekarang kami sudah memiliki mulai dari walikota, leader city hingga tingkat cluster passion. Tak berhenti di situ, mak. kami diberi wadah berkembang sesuai dengan passionnya masing-masing. Bila berkumpul beberapa orang yang memiliki passion yang sama, akan ada banyak kebaikan yang muncul. Salah satunya adalah pembuatan project passion dalam team. 


Tantangannya adalah bagaimana menyatukan satu project dari banyak kepala dalam satu kelompok passion. Segitu sudah 'dimudahkan' dengan berada di lingkaran kesamaan dalam passion. Di cerita sebelumnya, di sini saya dipermudah berpikir runut dalam menerjemahkan apa tujuan dan kebutuhan passion saya. Nah, saat harus disinergikan dengan tim, maka buatlah aktivitas pribadi berdasarkan 4E. Lalu dari aktivitas itu, mana yang menjadi prioritas yang akan dibawa ke tim. Jadi semua berawal dari diri sendiri dulu baru meluas ke tim. Karena yang akan diusung adalah project kelompok maka  kekuatan personalnya perlu dimunculkan.


img-1606197710.jpg


Setelah menuliskan aktivitas pribadi terkait 4E nya, maka saatnya seluruh anggota kelompok menyampaikan, aktivitas prioritas apa yang akan diberikan pada tim mengenai project passion. Saatnya berkumpul dengan seluruh anggota kelompok untuk mendiskusikan aktivitas prioritas yang akan mereka bawa ke projek tim. Nah, kelompok saya memanfaatkan zoom meeting. Saat itu saya ga bisa hadir karena menemani orang tua yang sedang sakit. Tapi resume diskusinya bisa mulai terbayang bahwa ternyata setelah didiskusikan itu akan bertemu irisannya loh. Masing-masing mengambil peran yang gw banget.


img-1606224176.jpg

 Saya yang ga ikutan diskusi jadi terbayang dan mulai tergambar apa yang harus saya prioritaskan ke dalam tim kalau membaca ini. Apalagi dilengkapi dengan time linenya. Buat saya yang belajar mengukuhkan karakter pro aktif, ini menjadi penting. Aiih, nikmatnya kerja bareng tuh gini yaa. Oia, kalau diturunkan dan dijabarkan, aktivitas prioritas kami dalam menyelesaikan project passion tuh seperti ini loh.


img-1606224381.jpg


Dalam kerja tim, untuk berkoaborasi dan bersinergi itu penting banget masing-masing kita mengetahui perannya ada dimana dan ngapain. Jadi ga ada lagi saling mengandalkan satu sama lain. Kalau seperti ini, kita bisa saling mengingatkan. Aiih, bahagia banget berada di gamifikasi ini, beneran ngerasain punut dalam melakoni banyak hal. Ga grasa grusu gituuu... 


Jadi ingat ya,

1. temukan passion kita

2. buat tujuan dari passion itu

3. buat rencana perjalanannya, buat milestonenya menuju tujuan itu

4. tetapkan karakter yang ingin kita kuatkan selama menuju tujuan 

5. buat prioritas aktivitas yang gw banget melalui konsep 4E (enjoy, easy, excellent dan earn)

6. berpegangan pada ceu kokom yaa (KOnsisten dan KOMitmen)


Nah, efek baik dari adanya passion project adalah munculnya berbagai karya-karya keren dari para perempuan, warga kota produktif. Buat yang suka dengan menulis, mereka memberikan pelatihan dan pendampingan bagi warga yang butuh untuk belajar menulis. Buat yang passionnya mengelola dan bermain bersama anak, mereka membagikan ebook ragam kegiatan anak-anak. Yang suka desain, memberikan layanan dan jasa mendisain. Yang suka public speaking, memberikan pelayanan dan pelatihan ngoceh bermartabat. Dan kelompok saya ikut ambil bagian dalam memberikan pendampingan plus ebook bagi orang tua yang memiliki pemuda agar menjadi tangguh dalam bermasyarakat. Seperti apa? tunggu cerita saya berikutnya ya.



Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial