Home / Artikel Liburan Produktif ala Azka

Liburan Produktif ala Azka

Liburan Produktif ala Azka

Azka

Senin, 08 Juni 2020

Dua bulan #dirumahaja udah ngapain aja mak?

Sudah nambah keterampilan kah?

Sudah seseruan apa aja sama anak-anak selama 'liburan' ini? 

Masih itu-itu aja atau sudah ada projek baru lagi sama mereka?


Apapun yang dilakukan mamak dan keluarga, semoga sehat selalu ya. Doa tentang kesehatan dan kewarasan kepala menjadi hal yang paling penting saat ini. Pandemik sekarang tuh kekuatannya selain doa adalah imunitas tubuh yang bagus. Imunitas yang paling berpengaruh kata pak dokter itu, pikiran yang selalu berhusnudzon pada-Nya dan happy as always, in every single day. Jadi walau saat ini anak-anak sudah selesai liburan, tetap bahagia dong, mak dengan proses belajar onlinenya anak-anak sekarang.


Terhitung sudah dua minggu berlalu, EAS (Evaluasi Akhir Semester) nya mas Azka sudah dilewati. Saya menikmati melihatnya seseruan ngerjain tugas dari dosen satu ke dosen mata kuliah lainnya. Bertepatan dengan bulan Ramadhan, jam biologisnya berubah. Jam 20-an hingga 2/3 malam melek untuk ngerjain tugas bareng temen-temennya. Jam 7 pagi hingga jam 10-an tidur. Kalau ditanya kenapa malam ngerjain tugasnya, katanya selain adem, sepi juga bisa sambil minum plus ngemil. Hahaha. Ada yang kangen sejuk malamnya kota hujan. Kalau lagi ngerjain tugas, jendela dan hordeng kamarnya dibuka lebar. Dua minggu yang padat dan bikin saya ikutan melek sampai malam.


Beberapa hari belakangan ini, satu persatu nilai akhirnya keluar. Takjub aja saya tuh liat IPnya. Masya Allah kalau ngliat tugasnya yang angka semua, mata saya trus nagih untuk tidur atau pengen tetiba piknik gituh. Hahaha. Bisa dapet Indeks prestasi segitu tuh mamak dah bahagia banget, insya allah imun makin terjaga. Kalau inget zaman mamak, zaman dahulu kala berlembar-lembar tulisan latin, lah mas Azka soalnya cuma dua baris mentok, jawabannya dua kertas folio bolak balik dan angka semua. Hahaha. Pantes, butuh sepi biar ga digodain sama saya, adiknya atau tukang sayur kalau pagi atau siang.


Hingga datang saatnya libur beneran. Saya lihat masih di depan leptop sekalipun sudah selesai EASnya. Ternyata sedang mencari-cari peluang ikutan short course online tentang data science gitu. Saya dikasih linknya untuk dimintain pendapatnya. Trus saya clengo dong. Lah, mana pulak mamak ngarti yekaaan. Butuh satu jam setengah untuk mengejawantahkan  apa dan bagaimana itu maksudnya dengan bahasa yang lebih mudah buat saya. Obrolan daging malam itu bermuara ke adik saya untuk menjawab pertanyaan mas Azka. Diskusi keren yang kemudian bikin saya bengong pun terjadi sampai 4 jam esok harinya. Dan kelihatannya mas Azka sudah menemukan jawabannya.


Jaadi, sudah dua minggu ini, macem kuliah aja. Di jam-jam tertentu mas Azka duduk manis depan leptopnya, lalu mulai main coding dan angka yang jangan tanya saya apa itu ya. Trus iseng kirim 'mainan' barunya ke saya seperti ini:


img-1591626471.jpg


Aih, akhirnya kesampean juga mamak punya sistem pendataan, pencarian dan peminjaman  data buku-buku yang ada di rumah. Selama ini manual dan perpus Azkail tuh belum punya data lengkapnya. Jadi kalau ada satu buku yang keselip, saya ga bisa melacaknya. Kalau ada teman yang mau pinjam dan cari satu buku tertentu, saya ga bisa menjawab dengan cepat. Tapi dengan dibuatkan programnya seperti itu, terbantu banget. Ini rikues saya udah beberapa tahun yang lalu. Baru kesampean sekarang. #pandemiefect nih judulnya


Memang belum selesai sih, gambar di atas baru nyoba tampilan aja. Jadi ternyata, salah satu materi di short course nya itu adalah materi yang ia butuhkan untuk mendukung kebutuhan saya juga selain kebutuhan mas Azka. Pantes aja beberapa hari yang lalu tanya dan minta data buku-buku perpus ke saya. Jadilah liburan kali ini diisi dengan ngulik per coding an dan ikut short course di dunia maya.


Harapannya bisa di link kan di blog ini, jadi kalau ada yang mau baca atau pinjam, bisa dilihat di sini, gitu. Tapi dibuatkan pendataan dan pencarian aja, mamak dah bahagia til the moon and back loh, mas.


Saya makin sadar bahwa kalau anak sudah paham apa yang ingin dituju, maka ia tak akan betah bila dalam kesehariannya ga ngapa-ngapain, ga melakukan sesuatu yang menghasilkan.  Kalau saya tanya, selama liburan yang sampai bulan Agustus ini, mau ngapain, lalu meluncur dah tuh agenda A-Z yang akan ia lakukan selama liburan. Ngalahin saya keknye. Dan kalau saya tarik benang merahnya, itu semua kegiatan yang emang dia banget. Tak cukup hanya komunikasi namun kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang ia sukai, juga bagian dari komunikasi. Tak setiap komunikasi itu menggunakan kata-kata yekaaaan. Saya belajar memberikan pertanyaan, konfirmasi pendek dan bersabar untuk tidak memotong pembicaraan kepada mas Azka. Selebihnya banyak mendengar dan memanjangkan telinga (ini yang menantang, karena jiwa kepo saya kadang cukup tinggi. hahaha).


img-1591627506.jpg


Jadi, kita tidak bisa menyiapkan masa depan untuk anak-anak kita.Tapi kita bisa menyiapkan anak-anak untuk masa depan. Insya Allah. Allah mboten sare. Dan itu bisa dimulai dari memberikan kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu yang ia ingin tahu. Karena mereka bukan kita.


Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial