1. Sumber Kuliah PK KONCI (PENDIDIKAN KELUARGA KELAS ONLINE CAHAYA ILMU):
Panduan pendidikan anak usia pra baligh ini HARUS FOKUS pada tiga hal tersebut: IMAN-ILMU-AMAL SHALIH.
Masalah urutan pendidikan agama. Yaitu adab sebelum ilmu, iman sebelum Al-Quran. Usia pra baligh merupakan waktu yang harus diisi dengan PEMBIASAAN ADAB. Bukan berarti tidak diajarkan ilmu. Kemudian iman sebelum Al-Quran dengan cara "menyangkutpautkan" segala sesuatu dengan Allaah. Bukan berarti Al-Quran tidak dipelajari. Ada banyaaaaak sekali hal yg bisa kita praktekkan untuk membuat pendidikan anak-anak kita menjadi "nyess" dan menancap di hati anak, walau dgn cara sederhana.
a. Misalnya waktu sakit
Kita ga perlu banyak menjelaskan teori tentang iman pada taqdir pada anak. Cukup ajak anak berdoa, ajak anak sabar. Sambil dipeluk, sambil diusap bagian sakitnya, sambil diobati, kitanya ngobrol tentang itu pada anak. Walaupun anaknya masih bayi lho... emang ngerti gitu? In syaa Allaah mereka paham dan merasakan gelombang keyakinan kita.
b. Ketika anak kecewa karena es krimnya jatuh.
Katakan bahwa itu sudah taqdir Allaah. Ajak sabar, yakinkan bahwa jika dia bersabar PASTI akan dapat ganti yang lebih baik. Beberapa waktu lalu ada seorang anak mengalaminya. Dia kecewa isi snack yang dibelinya sedikit (mungkin kesalahan teknis pabrik makanannya 😊). Lalu diajak sabar, ditenangin biar nangisnya reda. Eh sorenya ada yg ngasih makanan buat semua, ma syaa Allaah. Terus katakan pada dia "itulah buah kesabaran kamu, Allaah ganti yang lebih baik dan banyak"
c. Ketika hujan, ajak anak untuk mengetahui darimana asal hujan, bagaimana Allaah menciptakan hujan, dan manfaat hujan.
MASA PENGASUHAN: USIA 0-5 TAHUN
» Penanaman Iman lewat pendengaran (pelafalan Laa ilaha illallah)
» Memberikan apa-apa yang menjadi hak di usia tersebut (Kasih sayang, ASI, makanan, kesehatan, dan sebagainya)
» Pengenalan adab dan akhlaq secara tidak langsung caranya dengan mengajak dan memperdengarkan doa-doa harian sesuai dengan waktu dan praktek-prakteknya, contoh membaca basmallah dan menggunakan tangan kanan ketika mau makan, membaca doa dan melangkahkan kaki kiri ketika masuk WC dan sebagainya
» Perbanyak memperdengarkan bacaan Al-Quran
MASA PENDIDIKAN AWAL: USIA 5-7 TAHUN
○ Tanamkan keimanan lebih dalam lagi (menyangkutpautkan segala hal kepada ALLAH), contoh hari sedang hujan: anak diberitahu hujan itu diturunkan oleh Allah, manfaat hujan, doa ketika hujan turun, dan sebagainya. Ingat prinsip pendidikan di pertemuan pertama JADIKAN SETIAP PERISTIWA (kapanpun, di manapun, dan kondisi bagaimanapun) menjadi PENDIDIKAN. Kemudian bacakan kisah-kisah nabi dan rasul.
○ BIASAKAN ADAB DAN AKHLAQ SEHARI-HARI. INGAT: BIASAKAN! (Kuncinya sabar dan istiqamah)
○ Ajarkan pondasi-pondasi ilmu: tahsin dan hafalan Al-Quran, hafalan hadits, baca tulis (diutamakan baca tulis Al-Quran dan Hadits), dan berhitung.
Adab sehari-hari di rumah dan sekitarnya yang diutamakan.
→ Tidur dan bangun tidur
→ Masuk dan keluar kamar mandi
→ Makan dan minum
→ Memakai dan melepas pakaian
→ Memakai dan melepas sandal/sepatu
→ Keluar dan masuk rumah
→ Semuanya adab sehari semalam
Namun teknisnya bertahap sesuai usianya. Bisa jadi hanya diajak dan diperdengarkan, kalau sudah lancar bicaranya sedikit demi sedikit dihafal doa-doanya.
Catatan: TIDAK SEKEDAR DIHAFAL. Karena yang terjadi di masyarakat adalah hanya menjadi hafalan dan itu dibanggakan. Hafalan itu akan mudah hilang seiring waktu berjalan jika TIDAK diamalkan. Pastikan dibiasakan dan diingatkan terus. Kuncinya: pembiasaan adab. Bukan hafalan doa semata.
Adab utk anak <5thn adalah adab yg berkaitan dgn kegiatannya di usianya. Biasanya msh berhubungan dgn aktivitas diri sendiri.
Maka selaku ortu terutama ibu (yang sering mengurusi keseharian anak) WAJIB mengetahui tata cara adab yang benar sesuai tuntunan Rasulullaah.
Lalu AMALKAN.
Kemudian BIASAKAN pada anak-anak bahkan sejak dia bayi.
Mau minum ASI baca basmalah.
Setelah memakaikan baju, kita lafalkan doanya di hadapan anak.
Mau jalan2 keluar rumah, sambil gendong bayi, sambil ajak dia berdoa.
Mau masuk kamar mandi utk memandikan pun lafalkan doanya.
Teruuuus begitu sampai dia bisa dan hafal. Berikut tata caranya: pakai kaki/tangan yg mana, menghadap ke mana, apa yg boleh/dilarang, dll.
Kalau lupa, INGATKAN.
Setiap hari, setiap aktivitasnya, setiap detik.
Ingat ya, KITA lho yg ikut melafalkannya. Anak pasti mendengar lalu diajak mengikuti.
Maka pelan2 anak akan teringat dan melakukan itu. Tanpa paksaan, tanpa diminta menghafal. In syaa Allaah nempel sendiri.
Setelah usianya lebih dari 5thn, baru ditambah penjelasan sederhana dari dalilnya.
Susah, cape, ribet, bawel, tapi begitulah pendidikan di awalnya... tapi itu akan memudahkan kita mengajarkan adab lain dan ilmu2 lain di tahapan usia selanjutnya.
Intinya, Kaitkan segala sesuatu dan kejadian pada Allaah. selalu kaitkan juga dgn Rasulullah.
Knp makan hrs pakai tangan kanan? Krn begitu kata Rasulullah. Kenapa hrs qoilulah? Krn Rasulullah melakukannya. jangan lupa utk selalu konsisten dlm membuat aturan dlm rangka mendidik anak-anak kita. Aturannya tentu aturan diin syar'i ya... Bukan aturan budaya atau sosial kemasyarakatan. jangan mudah lelah dan mudah merasa capek mengingatkan. Misalnya: pakai sandal sunnahnya hrs kanan dulu. Kalau anak pakai yg kiri dulu, ingatkan, suruh ulang lagi pakainya (yg kanan dulu). Tiap pake sendal begitu. Kalau terus diingatkan, maka adab itu akan nempel.
2. Sumber diskusi: Kontrol penggunaan internet. Usahakan tidak memberikan smartphone dengan ada internet di dalamnya. Anak itu fitrah. Agama juga fitrah. Sifat fitrah anak mesti di jaga. Seperti rasa bersyukur/ (biasakan terima kasih), rasa bersalah (biasakan meminta maaf), rasa membutuhkan (biasakan dengan kata tolong).
3. Sumber buku Harry Santosa
Jadi menanamkan agama tidak bisa dipksa tapi ditumbuhkan kecintaannya terlebih dahulu. 0-2 tahun anak masih meniru dan meneladani orang dewasa terdekat, sedapat mungkin ayah dan ibu memberikan contoh teladan yang baik, misal suka cita menyambut adzan, sholat dengan muka berseri2.
Sumber Kuliah PK KONCI:
CARA-CARA NABI DALAM MENDIDIK
Nabi yang kami maksud disini adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa sallam. Materi ini saya sarikan dari buku "Bersama Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam Mendidik Generasi Idaman" yang ditulis oleh Dr. Fadl Ilahi. Buku yang sama membahas metode pendidikan Rasulullah yaitu "40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam" yang ditulis oleh Abdul Fattah Abu Ghuddah, buku ini kemudian ada yang menerbitkan dengan judul "Muhammad Shallallahu 'alayhi wa sallam sang guru".
1. Metode pertama, memilih waktu yang tepat.
Rasulullah tidak membatasi pengajaran pada waktu tertentu saja, tetapi beliau mengajar dan memberi pengarahan kapan pun hal itu diperlukan. Buktinya, di samping mengajar pada siang hari, beliau juga melakukannya pada malam hari. Waktu-waktu yang dipakai oleh Rasulullah dalam mendidik:
1). Setelah shalat Isya
2.) Menjelang separuh malam
3). Setelah bangun tidur pada malam hari
4). Setelah berlalunya dua pertiga malam
2. Metode kedua, memilih tempat yang tepat.
Rasulullah tidak membatasi penyampaian ilmu di tempat tertentu saja. Beliau mengajari para sahabat di mana pun selama ada kesempatan yang mendukung. Tempat-tempat yang dipakai oleh Rasulullah dalam mendidik:
1). Masjid
2). Salah satu rumah sahabat
3). Mina
4). Sela-sela perjalanan
3. Metode ketiga, menyentuh semua lapisan masyarakat.
Salah satu metode pengajaran Nabi yang diabadikan di dalam sirah adalah tidak membatasi penyebaran ilmu pada anggota masyarakat tertentu saja. Beliau mendidik: 1. Keluarga 2. Paman 3. Sepupu laki-laki 4. Sepupu perempuan 5. Teman 6. Para pemuda 7. Anak-anak 8. Kaum perempuan 9. Orang badui 10. Kaum muallaf
4. Metode keempat, memanfaatkan kesempatan dan momentum.
Di dalam sirah diterangkan bahwa Rasulullah selalu mempergunakan beberapa kesempatan dan momentum untuk mengajar para sahabat dan memberikan pemahaman kepada mereka mengenai urusan agama.
1). Memanfaatkan bulan purnama untuk menjelaskan tentang melihat Allah Subhanahu wa Ta'ala
2). Memanfaatkan peristiwa gerhana bulan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari keburukannya
3). Memanfaatkan kejadian seorang perempuan yang menyayangi anak bayi untuk menggambarkan kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya
4). Memanfaatkan ucapan Sa'ad Radhiyallahu 'anhu untuk menerangkan kecemburuan Allah
5. Metode kelima, menyambut baik setiap orang yang hendak belajar
6. Metode keenam, mendekati orang yang diajak bicara
7. Metode ketujuh, menghadap ke arah lawan bicara
8. Metode kedelapan, menenangkan orang yang hadir sebelum berbicara
9. Metode kesembilan, menyapa nama asli, panggilan, atau julukan
10. Metode kesepuluh, menyentuh secara fisik
11. Metode ke 11. Menepuk tubuh murid untuk membangun kedekatan sekaligus mengingatkan
12. Menyampaikan pelajaran dengan jelas dan perlahan
13. Mengulangi perkataan
14. Menggunakan isyarat
15. Menjelaskan dengan ilustrasi
16. Menjelaskan dengan perumpamaan
17. Memberi contoh nyata
18. Memberikan perbandingan
19. Menerangkan secara global lalu memperincinya
20. Bertanya
21. Memilih istilah yang lebih halus untuk menyebutkan suatu perbuatan yang keji dan tercela
22. Tidak malu mengajarkan sesuatu yang diperlukan
23. Memberi kesempatan untuk bertanya
24. Memberi pujian terhadap pertanyaan yang bagus
25. Menjawab dengan analogi
26. Menjawab lebih dari yang ditanyakan
27. Tidak menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya
28. Marah terhadap pertanyaan yang berbelit-belit
29. Terbuka untuk dikonfirmasi dan diajak diskusi
30. Terbuka untuk diingatkan
31. Memberikan kesempatan pada murid untuk berbicara
32. Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengulangi pelajaran di hadapan guru
33. Bersikap tawadhu
34. Lemah lembut dalam memberikan pengajaran
35. Marah terhadap kesalahan yang tidak seharusnya terjadi
36. Marah kepada orang pandai yang seharusnya paham
37. Memprioritaskan murid-murid yang fakir dari diri sendiri dan keluarga
38. Memahami keistimewaan murid
39. Memperhatikan kondisi murid
40. Selalu memberikan kemudahan