10 Alasan Mengapa Harus Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak

10 Alasan Mengapa Harus Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak

Alasan ke 7-Mendidik Calon Ayah dan Calon Pemimpin


Yup, betul, kita sedang mendidik calon ayah dan calon pemimpin masa depan. Proses menjadi seorang ayah bukanlah proses yang mudah. Banyak para ayah yang ‘gagal’ menjadi ayah bukan karena ia tidak mampu, tapi karena ia tidak cukup bekal, tidak cukup belajar. Alhasil setelah menjadi ayah, ia kikuk, bingung harus bagaimana memperlakukan wanitanya dan keluarganya dengan baik. Padahal, peran ayah sangatlah penting dalam pengasuhan. Bahkan saat ini ada istilah negeri tanpa ayah, father hungry, fatherless country dan semacamnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran pentingnya keterlibatan ayah dalam Pendidikan dan pengasuhan anak dari sejak lahir sampai dengan aqil baligh.


Menurut psikolog asal AS, Edward Elmer Smith, fatherless adalah ketiadaan peran ayah dalam perkembangan seorang anak, ketiadaan peran ayah dapat berupa ketidakhadiran fisik maupun psikologis dalam kehidupan anak.


Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa Indonesia saat ini termasuk negara nomor tiga di dunia yang termasuk fatherless country. (Sumber : wartaekonomi.co.id

img-1515960322.jpg  Kalau melihat gambar di samping, ibu selalu siap dan selalu ada untuk anaknya. 


Punya suami yang kasar? 😱 Garing dan susah memahami perasaan istrinya? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ibunya ketika masa anak sebelum aqil baligh. 


img-1515960438.jpg  Genggaman tangan ayah yang kuat, menenangkan hati sang buah hati.

Punya suami yang "sangat tergantung" pada istrinya? Bingung membuat misi keluarga bahkan galau menjadi ayah? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ayahnya ketika masa kanak-kanak.


Di Indonesia dan banyak negara lain, ayah hanya berperan sebagai pencari nafkah dan tidak dilibatkan dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Tanggung jawab pendidikan dan pengasuhan anak diserahkan kepada sosok ibu. Padahal, sosok ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, sehingga fitrah seksualitas anak dapat tumbuh indah paripurna. Khususnya dalam agama islam, ayah sangat berperan peting dalam proses pendidikan keluarga. Jika ibu adalah madrasah utamanya, ayah adalah kepala sekolahnya. 

Ayah adalah 

      ✅ pemimpin

      ✅ evaluator

      ✅ penentu visi dan misi keluarga

sedangkan ibu adalah

      ✅ eksekutor

img-1515960586.jpg



Ayat di atas menunjukkan misi seorang kepala keluarga (ayah) untuk menjauhkan keluarganya dari api neraka

Dalam Al Qur’an sendiri terdapat 17 ayat yang berisi dialog pengasuhan dan 14 ayat terdiri dari dialog antara ayah dan anak. Salah satu dampak apabila ayah tak terlibat dalam pengasuhan dan pendidikan anak adalah terjadinya perilaku seksual pada anak yang cenderung menyimpang. Mengapa?? Karena ayah tak hadir atau abai dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak. Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu

Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.


Semoga bermanfaat.

Sumber : https://azkail.com/10-alasan-mengapa-harus-mengenalkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-detail-58516?page=7