17 Cara berkomunikasi dengan remaja

17 Cara berkomunikasi dengan remaja

Day 2- Temukan waktu yang tepat


Jalan-jalan ke tempat yang memfasilitasi kebutuhan anak, bisa menjadi pilihan untuk semakin dekat dengan anak. Mencari waktu yang tepat untuk berdiskusi agak serius dengan remaja itu bikin seru. Alih-alih ingin mengenalkan problem solving pada anak, yang ada malah dicuekin anak kalau kita angkat bicara di waktu yang salah. Oia, sebelum menetapkan tujuan, lihat dan amati kebutuhan anak dalam beberapa hari terakhir. Cek kalender, pastikan emak memiliki beberapa pilihan lokasi yang akan dikunjungi. Kebetulan minggu ini adalah minggu kelima bagi di kalender. Artinya anak-anak bebas memilih aktifitas yang mereka inginkan. Si sulung memilih untuk melanjutkan proses editing projek videonya seharian kemarin. Si adik pun demikian, menyelesaikan projek bahasa arabnya yang sempat tertunda.


Nah, biasanya, selesai anak-anak mengerjakan projek pribadi itu, ada kode butuh buku, ATK tertentu nih. Dan betul saja, siang kemaring di grup WA kami, si bungsu minta ditemenin mencari pulpen tertentu untuk projeknya, sekalian mau memanfaatkan voucher toko buku milik si sulung. Beberapa minggu yang lalu, si sulung diundang untuk mengisi kelas anak-anak SMA terkait sesuatu yang ia kuasai selama 4 kali pertemuan, salah satu kadeudehnya adalah voucher dari salah satu toko buku ternama. Si sulung pun menyambut ajakan adiknya untuk pergi ke toko buku itu. "Iya bun, aku pengen beli tas yang aman untuk leptop dan bisa untuk backpackeran juga. Tas yang lama sudah sobek." Yes, ini kesempatan untuk kami menggali sesuatu bersama anak-anak.


Lain waktu...

Hari Jumat lalu, kami pergi ke salah satu kampus swasta terkemuka untuk memastikan dua jurusan yang menjadi incaran si sulung. Diskusi sempat kami pending untuk sama-sama mengendapkan dulu mana yang mau dipilih si sulung. Pergi ke tempat yang di situ ada benda yang incar anak jauh-jauh hari, bisa membantu kami membuka ruang diskusi lagi dengannya. Kenapa? karena hati anak-anak sedang di puncak kesenangan, mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Dan si sulung memiliki rasa bangga bisa mendapatkan tas idaman yang harganya lumayan, dari jerih payahnya sendiri. Betul saja. Setelah mencairkan voucher menjadi tas idaman, anak-anak kami ajak diskusi itu mengalir deras. Diskusi kali ini bercerita tentang memilih jurusan di universitas. Karena hari sebelumnya sudah kami prologkan dengan diskusi tentang kelebihan masing-masing, maka hari ini menyambungkan kelebihan dan kekuatan itu dengan dua jurusan yang dipilihnya. Ini adalah diskusi kami yang ke sekian kali terkait pemilihan jurusan dan universitas. Diskusi intens seperti ini membuat anak semakin terbuka akan beberapa jurusan yang diminatinya sesuai dengan apa yang ia sukai.


Intinya, pintar-pintar lah mencari peluang yang tepat bila ingin anak banyak berdiskusi serius dengan kita. Jangan pernah lupa, saat orang tua menjadi tempat curhat pertama bagi anak, itu menjadi reward luar biasa buat kita. Membiasakan obrolan-obrolan ringan di rumah atau di mana pun, mampu membuat keterikatan pada anak. Ganti pertanyaan tertutup kita dengan pertanyaan terbuka.  Akan ada banyak kejadian, saat anak akan minta waktu kita untuk sekedar cerita 'remeh temeh', apapun model dan karakter anak. 


Selamat membersamai anak

Sumber : https://azkail.com/17-cara-berkomunikasi-dengan-remaja-detail-57022?page=2