17 Cara berkomunikasi dengan remaja

17 Cara berkomunikasi dengan remaja

Day 3- Terlibat aktiflah dengan hobi mereka



Kebetulan keluarga kami menyukai musik. Si sulung menguasai gitar dan piano sedangkan adiknya pandai bernyanyi. Saya dan suami pun demikian. Maka cara paling mudah memulai berkomunikasi dengan mereka adalah dengan mengetahui dan melakukan apa yang mereka sukai, yaitu bermusik. Di rumah, bila sudah ada satu anggota keluarga yang bermain musik, maka kami akan otomatis mengikuti lagu yang dimainkan dengan bernyanyi bersama. Mungkin bisa habis beberapa menit saat bernyanyi dan bermain musik. Ini merupakan kunci yang paling menyenangkan untuk masuk dalam percakapan saat jeda antar lagu. Bisa apa saja obrolan itu mengalir. 

Masalah akan timbul kalau kita tidak mengikuti trend lagu saat ini. Hahaha, ini serius, mak. Dijamin, melongo dan cuma bisa tepuk dan manggut-manggut aja. Ga asik kalau soal lagu aja kita ga kekinian. Karena jadi ga bisa ngikutin lagunya kan. Kalau sudah begini, saya biasanya mengaktifkan salah satu aplikasi smartphone untuk mengetahui lirik lagu yang sedang mereka nyanyikan. Iya mak, ada satu aplikasi di play store yang bisa dimanfaatkan saat kita mendengarkan satu lagu tanpa kita tidak tahu lirik dan tdak tahu apa judul lagunya.  Tinggal klik aja, selesai. Dari mana emak-emak macem saya mengetahui ada aplikasi macam itu? Dari mana lagi kalau bukan dari anak-anak. Hahaha. Lagu apapun ada, mak. Aiishh.... . Zaman sekarang ya, semua di ujung jari. 

Harus diakui, dunia mereka saat ini terbuka dengan apapun, banjir informasi. Kemudahan demi kemudahan terhampar luas dari genggaman mereka. Nah, biasanya, komunikasi santai, sedikit nasihat dan menggali pendapat mereka bisa kami sisipkan di antara jeda ganti lagu dan saat lagu selesai. Biasanya komunikasi tentang pertemanan yang paling banyak muncul. Dengan mudahnya, mereka akan bercerita dengan siapa mengerjakan A, bermain dengan siapa, siapa lagi dekat dengan siapa, pergi kemana, apa yang mereka sukai dari teman-temannya dan mana yang mereka tidak sukai, dan mengapa. Ini mengalir deras, mak. Situasi seperti ini bisa menjadi input informasi bagi kami terkait pertemanan yang sedang mereka lakukan.  Kalau lagu tak banyak dinyanyikan, biasanya ini menjadi kesempatan kami untuk memasukkan sedikit value keluarga dan agama terkait batasan pertemanan laki-laki dan perempuan misalnya. Tergantung konteks percakapan yang terjadi saat itu. Jangan terlalu banyak memberikan input ya, mak. Karena situasi dalam kondisi senang ini adalah saatnya kita mendapatkan banyak sekali informasi tentang 'dunia anak kita di luar'.  Urusan menasehati dan semacamnya, ada saatnya.

Oia, karena anak-anak sangat update lagu-lagu, baik barat atau pun Indonesia, maka saya pun berusaha mengimbangi dengan mendengarkan radio anak muda dan mendownloadnya. Mencari tahu apa arti lagu-lagu itu. Ini bisa jadi bahan kami diskusi terkait pilihan lagu yang mereka nyanyikan. Banyak sekali lagu yang isinya tidak baik namun memiliki ritme yang nikmat. Kami memasukkan nilai-nilai itu bila menemukan lagu yang mereka bawakan tidak pantas dinyanyikan terkait isinya. Dan yang paling penting adalah, agar lagu-lagu tadi jangan sampai melenakan mereka sehingga lupa akan tugas, tanggung jawab dan waktunya untuk beribadah. Ini yang paling penting. Alhamdulilah, sejauh ini mereka mematuhi itu.

Sumber : https://azkail.com/17-cara-berkomunikasi-dengan-remaja-detail-57022?page=3