4. Buat Milestone Seperti Ini

4. Buat Milestone Seperti Ini

"Bukan nanti bagaimana, tapi bagaimana nanti" -NN

Projek Mandiri Teknologi untuk Ayah


Apa inti dari quote di atas? 

Yup, bersiap, merencanakan dengan matang untuk tujuan yang ingin dicapai itu penting pake banget.


Apa itu Metode Smart?

jadi gini...

Buat banyak orang yang sering membuat project management, personal development, performance management, entah di sekolah atau di perusahaan, biasanya banyak menggunakan metode SMART. Metode ini dirasakan mampu merumuskan tujuan menjadi jauh lebih jelas dan detil. Membuat tujuan jadi jauh lebih terbaca sebelum melakukan langkah pertama.


Apa Manfaat Metode SMART untuk Kita?

George T Doran adalah sosok yang pertama kali menggaungkan metode ini pada bulan November tahun 1981. Lima prinsip dalam metode SMART tuh ya, menarik untuk dikupas dan dipraktekkan loh, Mak. Karena ternyata tak hanya pegawai kantoran saja yang bisa memanfaatkan metode ini secara menyeluruh, saya, yang notabene mamak-mamak pun bisa memanfaatkan metode SMART untuk berproses mendampingi anak-anak di rumah dan atau di sekolah. Saya mengenal metode ini saat kuliah dulu, pas mau bikin skripsi. Dikenalkan oleh ibu dosen pembimbing untuk merumuskan tujuan. Semoga Allah berikan kesehatan untuk beliau dan keluarganya ya. Tapi dulu cuma ngeh kalau hanya bisa digunakan untuk penelitian gitu aja. 


Nah, dalam materi keempat kali ini di Bunda Salihah, kami para mahasiswapun dikenalkan metode SMART ini. Wuaah, saya senang bukan main, karena bisa memperbaharui dari sedikit apa yang saya pahami dulu. Metode yang bisa membantu kami, saya dan mahasiswa untuk mendetilkan arah dan tujuan dalam tim yang telah kami bangun sebelumnya.


Keseruan saat membuat SMART methode ini pun muncul. Karena timnya adalah anggota keluarga inti, maka saya lebih mudah untuk ngajakin ngobrol terkait tujuan tim. Sambil melingkar duduk di meja makan beres makan pecel lele, saya mulai ngajak mereka ngobrol. Meja makan menjadi saksi keseruan kami mendetilkan kembali tujuan projek kali ini. Ya, minggu lalu kami sudah sedikit menuliskan tentang tujuan besar projek. Rencana-rencana program dan siapa yang akan bertanggung jawab menjalankan pun sudah didiskusikan. Jadi, ngariung kali ini, saya membawa kembali benang merah tentang :


1. Tujuan untuk didetilkan, mengingatkan kembali metode SMART yang dulu pernah kami gunakan 

2. Memastikan kembali siapa yang akan menjadi penanggung jawab setiap tujuan yang dituliskan melihat sumber daya yang kami miliki berempat saat ini.


Bagaimana Cara Menggunakan Metode Smart?

Sebetulnya mudah saja kalau kita mau menggunakan metode ini dalam keseharian. Kita tinggal mencari tujuan masing-masing kata yang mewakili dengan baik. Llau lakukan sesuai apa yang sudah dituliskan.


Apa sajakah isi dari metode SMART ini sampai kemudian menjadi salah satu topik bahasan di perkuliahan Institut Ibu Profesional ? Saya akan memasukkan metode SMART ini dalam tim saya untuk mendetilkan tujuan. Yuk kita intip satu persatu.


1. S – Specific (Spesifik)

Target dan tujuan apa yang ingin kita capai itu haruslah jelas, spesifik. Makin clear, makin jelas, makin baik. Sampaikan secara spesifik juga apa tujuan tim kita dengan baik kepada seluruh anggota tim. Jelasnya target dan tujuan akan memudahkan kita untuk fokus dan ga ambyar kemana-mana.  Bagaimana cara termudah untuk membuat sesuatu menjadi spesifik ya? Gunakan 5W1H.


(What) Apa tujuan dan target projek kita?

(When) Kapan akan diselesaikan projeknya?

(Where) Dimana projek ini akan dilaksanakan?

(Who) Siapa saja tim yang akan terlibat langsung?

(Why) Mengapa projek ini harus diselesaikan?

(How) Bagaimana caranya agar projek ini bisa berjalan sesuai dengan rencana?


Inilah target spesifik rumah azkail kali ini:

Keluarga mandiri teknologi dimulai dari memanfaatkan gawai

Pilot project jangka pendeknya adalah memandirikan ayah


2. Measurable (Terukur)

Setiap target yang telah dibuat, juga harus terukur ketercapaiannya. Apakah kita bisa menyelesaikan target yang telah kita buat sendiri? Apa dan bagaimana yang kita bisa lakukan untuk mencapai target itu? Membuat target pun ada tantangannya. Yang perlu diperhatikan jangan sampai target kita itu telalu mudah, terlalu sulit atau bahkan terlalu melangit dan muluk-muluk. Memang bagus sih kalau pasang target muluk. Tapi mari kembali dan mari berkaca, apa kita bisa mencapainya dengan tenggat waktu yang kita tetapkan nanti? Di sini kuncinya adalah kita mampu mengukur kekuatan kita untuk menyelesaikannya.


Karena kami akan memulai kembali projek yang sempat berhenti, program ini akan kami lakukan mingguan dengan masing-masing dari kami bertanggung jawab pada peran yang diambil. Agar dapat terukur, kami lakukan mingguan dengan program yang kami breakdown sesuai waktu yang disepakati.


3. Achievable (Bisa diraih)

Apakah target yang kita buat itu bisa kita raih? Bisa kita selesaikan? Setinggi apapun target yang ditetapkan kita harus realistis apakah kita dan tim mampu mencapainya?


Nah, agar projek ini bisa kami raih, maka jangan terlalu mudah, terlalu sulit apalagi terlalu muluk-muluk. Maka kami lakukan pilot project kan dulu di keluarga inti sebelum akhirnya keluar untuk kami bagikan kepada keluarga lain yang memiliki tantangan serupa.


4. Relevant (Relevan)

Yes, target yang kita buat apakah sudah relevan dengan kondisi tim sekarang? Apakah ada salah satu dari anggota tim kita yang memang relevan dengan pencapaian target tim yang bisa dikoordinasikan? Apakah proses yang sedang kita siapkan itu relevan dengan target tim? Apakah relevan dengan kondisi dan situasi sekarang?


Kali ini kami mengusung tantangan dalam keluarga yang tantangan itu juga berlaku pada kami semua. Apa yang membuat relevan dengan kondisi sekarang? Ya, teknologi bukan lagi barang baru bagi kita. Namun ternyata tak semua orang bisa memanfaatkannya dengan baik. Teknologi itu diciptakan untuk memudahkan pekerjaan kita. Namun ternyata ada orang yang belum memahami bagaimana mengelola teknologi dengan baik, sehingga bisa jadi mereka akhirnya tergantung dengan kemampuan orang lain sehingga tak menjadikan orang-orang tersebut mandiri teknologi. Pergeseran teknologi yang tidak diimbangi kemampuan yang baik, akan menggerus kita. Maka tahun ini, mengusung tema mandiri teknologi, kami mengajak keluarga inti untuk melanjutkan projek keluarga. Sebagai kelanjutannya melibatkan ayah sebagai objek di pilot project kami untuk mandiri teknologi.


5. Time-Bound (Jangka Waktu)

Waktu mulai pengerjaan hingga penyelesaian target adalah salah satu bagian terpenting yang perlu disepakati bersama tim. Mau berapa lama projek ini dilakukan? Masing-masing tim akan melaporkan dan menyelesaikan selama berapa lama? Proses waktu yang akan dilakukan nanti akan mempengaruhi kerja tim. 


Dari projek keluarga ini, kami menetapkan jangka pendeknya hingga 12 Desember 2021. Dan jangka panjangnya selama satu tahun ke depan, hingga Desember 2022.


Tahun depan sudah berganti momen mandiri salah satu dari kami. Kalau tahun ini ayah, tahun depan siapa ya? Kami akan ajak bermain keluarga lain yang memiliki tantangan tertentu untuk didampingi oleh Azka dan Ailsa. Apa saja tawaran bermainnya? Tunggu ya, banyak ide mereka berseliweran, saya perlu dudukkan dan sepakati dulu mau mainnya di area apa saja. 


Ini dia mudahnya melihat dan mendetilkan proses untuk mencapai tujuan ala Rumah Azkail.


img-1630191695.jpg


Nah, kalau tim yang kita buat sudah memasukkan unsur SMART itu, maka target yang disepakati tentu akan jauuuh lebih spesifik dan bermakna dalam setiap langkahnya. 


Rumah Azkail akan membuat program belajar MANDIRI dari keluarga untuk keluarga selama 1 tahun ke depan. 

Pilot project kali ini adalah memandirikan ayah dalam teknologi terdekat, yang bisa diakses melalui gawainya.


Lalu bagaimana kekuatan tim kami? Sebagai leader project kali ini, terkait sumber daya dan pembagian peran, sudah clear sejak awal. Bisa cek cara membentuk tim yang solid ala Azkail. 


Milestone Pilot Project

Karena pilot project kali ini adalah keluarga inti dalam hal ini ayah sebagai iconnya, maka seperti ini lah target jangka pendek kami.


img-1630192009.jpg

 

Setiap kami akan melakukan projek keluarga, kami punya aturan emas, aturan main yang sudah harus jelas disepakati di awal, yaitu saat kami duduk bersama di mana pun, maka tak ada satu orang  pun yang memegang gawai. Mau itu di meja makan, di mobil, di kamar, di rumah siapapun, maka gawai akan otomatis tak boleh disentuh. Dan ini berlaku sampai sekarang. Kalau ada salah satu dari kami yang melanggar, sekarang sih paling diingatkan aja dengan lisan, kalau pertama-tama dulu, yang melanggar tuh ga boleh pegang gawai selama 12 jam ke depan. Mantab lah, dan saya pernah ngrasain 'hukuman' itu. Nyesek maak, nyesek. beneran deh. Mana pas lagi perkuliahan dan kerjaan dimulai pulak. Hahaha. Tapi kita tetep tanggung jawab dong atas apa yang telah kita sepakati, yekaaan.

Referensi
Referensi pilot project kali ini saya gunakan dari buku-buku dibawah ini yang sudah pernah saya baca. Serru. Bisa jadi motivasi dan salah satu rujukan juga. Mau tahu isi buku-buku itu? Tinggal klik aja ya.

1. Buku Disruption-Prof Rhenald Kasali
Buku menarik yang menceritakan terjadinya proses perubahan yang tidak instan dan bagaimana kita menghadapinya.

2. Buku Start with WHY-Simon Sinek
Buku keren yang menuntun kita untuk belajar memulai sesuatu dari pertanyaan mengapa.

3. Buku Digital Minimalsm-Call Newport 
Buku teruwoow yang menceritakan bagaimana kita hidup dalam era teknologi dan bagaimana mengelola teknologi itu sendiri agar kita menjadi pribadi yang produktif

4. Buku Six Thinking Hats-De Bono 
Buku lama rasa baru terus yang menjelaskan tentang bagaimana bila dalam satu tim kita menemukan tantangan, bagaimana mencari jalan keluarnya.

5. Buku Do Nothing  
Buku keren yang menjelaskan bagaimana menjadi pemimpin yang baik.

6. Buku Jangan Membuat Masalah Kecil Menjadi Masalah Besar
Buku yang meceritakan untuk selalu berprasangka baik pada setiap masalah yang hadir dan belajar bagaimana masalah itu tidak menjadi besar.

7. Buku shiftingnya prof Rhenald Kasali
Review tulisannya menyusul yaa. Ini buku Prof Rhenal Kasali yang saya suka, karena membuka mata saya tentang kondisi akhir zaman di mana saya dan anak-anak itu berada.

8. Buku Deep Work-nya New Carport
Review tulisannya menyusul ya. Ini keren banget buat yang sering memanfaatkan teknologi agar bisa fokus dalam kehidupan real yang sesungguhnya.

Menuliskan semua proses apa yang kita lakukan dengan belajar merunutkan prosesnya itu banyak banget memudahkan kami bergerak dan memutuskan sesuatu. Salah satunya ketika membuat SMART dan menentukan milestonenya bersama anak-anak. Karena projek ini adalah miliki kita, bukan milik bunda atau milik salah satu dari kami saja.

Doakan kami istiqomah dan tetap bisa terus bermanfaat untuk orang lain ya, maak.

Jurnal#4

Sumber : https://azkail.com/4-buat-milestone-seperti-ini-detail-437427