Day 11 Senin Semangat

Saat anak-anak berangkat sekolah, rumah sudah kinclong, perut sudah kenyang, dapur sudah rapih, cucian sudah dijemur adalah saat yang tepat untuk melanjutkan menulis portofolio anak-anak. Kali ini saya ditemani dentingan pianonya Yiruma. Menulis sambil membayangkan beberapa tahun yang lalu apa yang saya lakukan untuk anak-anak.


Dua jam saja saya alokasikan waktu untuk menulis di buku portofolio, hasilnya cukup bikin mbrebes mili. Betapa banyak momen yang terlewati yang saya hanya bisa ingat di kepala tanpa ada bukti nyata yang bsa saya share ke anak-anak. Agak lama merangkai kata untuk showing beberapa kejadian di dalam portofolionya. Ah....Waktu cepat berlalu, mreka sekarang sudah remaja dan remaji.


Mak, nikmati yaa proses bersama anak-anak saat mau diunyel-unyel, mudah dajak pergi ke sana kemari atau saat mereka menumpahkan susu di atas kasur. Saat mereka tumbuh remaja seperti sekarang, bonding memang tidak pernah bohong. Mereka masih mau saya unyel-unyel. Kecuali yang cah lanang ya. Kalau ada sesuatu, saya lah orang pertama yang mereka ajak cerita. Ayahnya no 2 atau dapat info justru dari saya. Hehehe. 


Jangan pernah mengelak saat si balita ingin cerita dengan bahasa planetnya. Dengarkan dengan baik melalui tubuhkita juga. Tahu kaan kalau Rosululah itu ternyata kalau dipanggil oleh siapapun, tak hanya menolehkan kepalanya, tapi seluruh badannya pun ikut berputar dan menghadap ke arah lawan bicara. Artinya apa? Bahwa, Rosulullah siap secara utuh menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara. Lalu bagaimana dengan kita?


Sumber : https://azkail.com/bikin-portofolio-anak-yuk-detail-55603?page=11