Day-3 Menggali ingatan

Melengkapi portofolio tentang cerita-cerita dan kumpulan bahan penunjang cerita itu membutuhkan diskusi beberapa kali dengan paksu dan anak-anak. Mungkin karena yang mau kami tuliskan di portofolio itu sejak dalam kandungan hingga sekarang, saat anak berusia 15 tahun. Jadi luama banget me re-call nya. Seru siih. Banyak muncul guyonan-guyonan anak-anak saat membuka album foto keluarga. JAdi tambah guyub. Lalu mengapa baru membuat portofolio sekarang? Ah, tak ada kamus terlambat untuk memperbaiki kok. Jadi kami menikmati saja setiap moment merangkai puzzle memori bersama. Begitu ada yang kami ingat, segera dicatat. Saat menemukan benda 'bersejarah' milik anak, langsung diabadikan, simpan dalam portofolionya. 

 

Mengingat dan memanggil kembali beberapa memori itu butuh energi luar biasa. Mungkin karena saya memulainya dengan portofolio dalam bentuk hardfile. Jadi bongkar data, re-call memory dengan keluarga jadi keseruan tersendiri. Namun, yang saya lihat dan rasakan saat ini adalah kemampuan creative thingking nya semakin terasah. Ide untuk membuat portofolio hardfile juga datang darinya, saat saya menceritakan bahwa banyak foto dan portofolio softfile  hilang karena keteledoran saya belum sempat back up data dan belum menyimpan dan menuliskannya di blog. Nangis darah. #lebay. Lalu ide membuat hardfile portofolio muncul saat menemukan buku ini. Ia minta untuk keluar dari pakem buku dengan menambahkan portofolio buatannya sendiri. "Yang di buku, tetap dilanjutkan , yang tidak ada, aku tambahin sendiri di buku ku" . Dan sampai dengan hari ini, saya juga belum tahu seperti apa buku yang dimaksud. "Itu rahasia, nanti aja kalau sudah jadi baru aku kasih tahu ya."

 

Ok, hari ini , tak hanya diskusi, mencoba mencatatkan keseruan masa kecil mereka sudah mulai tersusun. Minimal mengikuti alur yang ada di buku portofolio. Untuk emak yang mungkin baru punya baby atau anak belum besar seperti saya, tak ada salahnya mencoba merangkai memory sejak awal. Ada bonding yang kuat, kehangatan dan rasa yang tak bisa dituliskan saat mereka besar, kita duduk bersebelahan bercerita, nostalgia, sambil membuka album foto bersama. 

Sumber : https://azkail.com/bikin-portofolio-anak-yuk-detail-55603?page=4