“Jika ingin dikenang anak di kemudian hari, Anda harus menjadi bagian dari kehidupannya sekarang.” – Anonim
Ini makjleb banget deh. Entah siapa yang pertama kali menuliskan kata-kata di atas, saya sepakat. Kita tak bisa membeli waktu, kita tak bisa pula mengembalikan waktu. Maka belajar memantaskan diri menemani anak tumbuh dan berkembang itu menjadi pilihan terbaik sekarang. Bukan semata ingin ‘sekedar’ dikenang anak, tapi merasakan dan terlibat dalam banyak proses kehidupannya adalah kenikmatan yang tak terbayar.
Ingat ga mak,
Saat kita ngobrol dengan orang lain, tiba-tiba si kecil mengikuti kata yang kita obrolin tanpa kita sadari.
Atau di jalan, tiba-tiba si kecil nyeletuk menggunakan kata yang kita tak pernah ajarkan.
Ketika anak bertengkar rebutan mainan dengan temannya, ia menangis, namun tak bisa menjelaskan apa yang ia rasakan saat itu.
Pernahkah merasakan bingung menjelaskan satu kata saat anak bertanya?
Penjelasan tentang ragam perasaan itu ternyata banyak banget. Karena kalau bicara perasaan, yang sering kita kenal dan gunakan mungkin seputar senang, sedih, bahagia atau ceria. Tapi setelah membaca buku ini, ternyata turunan dari perasaan itu beneran banyak. Dan tanpa kita sadari itu adalah bagian dari ungkapan perasaan yang ternyata ada namanya. Di buku ini tuh sang penulis mengenalkan sekitar 70-an nama perasaan. Seperti jemu, terpana atau aneh itu seperti apa sih. Sebetulnya, kita mungkin paham apa arti dua kata tersebut, tapi bagaimana kemudian menjelaskannya pada anak itulah sisi menariknya. Buku yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh PT Gramedia ini menjadi jembatan bagi saya -dan Anda mungkin, yang membutuhkan penguatan ragam makna perasaan yang dijelaskan dengan bahasa yang sangat sederhana.
Karena penjelasannya betul-betul sangat sederhana, dalam buku ini terdapat ilustrasi macem komik yang berwarna pada halaman genapnya. Di halaman ganjil terdapat penjelasan dan disertai contoh aktivitas anak-anak yang menggambarkan perasaan itu. Sehingga menurut saya, buku ini jangan hanya dibaca oleh orang tua atau pendidik saja. Tapi ajak dan libatkan anak untuk membaca dan mendiskusikannya juga tentang isi buku ini.
Dengan 165 halaman dalam waktu tak kurang dari satu jam, Anda bisa dengan mudah menyelesaikannya. Gunakan saat melihat anak-anak memunculkan ragam perasaan, berlatihlah untuk menyebutkan perasaan itu padanya, sehingga tak hanya anak akan mendapatkan kosa kata baru, namun juga akan mengerti apa yang ia rasakan saat itu.
Jadi, sudah pernah baca bukunya kah? Buku rekomendasi saya berikutnya nih untuk para mamah ketjeh seantero bumi.