Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Aku tahu caranya

“Klik...kreseek...plak..plak...” aku terbangun di pagi buta mendengar suara aneh dari ruang tengah. Seluruh badanku ikut tegang, tak bergerak, karena suara itu tak muncul lagi saat mataku terbuka. Napasku pun seakan terhenti sekian detik, demi mendengar suara yang tadi membuatku terbangun. Aku melirik jam di kamar, ya Allah, baru jam 02.30 pagi. Kulihat suamiku masih terlelap tidur di sampingku. Lelap sekali, nyenyak dalam tidurnya.

“Ya Allah, apakah harus kubangunkan suamiku?” bisikku dalam hati.

“Tek...tek...tek...klik... sreeek... “ Ah, aku mendengar suara itu kembali. Kali ini lebih jelas. Bukan seperti orang jalan, itu seperti suara gesekan plastik. Apa ada jendela yang lupa ku kunci semalam ya sehingga kucing bisa masuk?.  

Ah...suara itu lagi. Kali ini lebih jelas, suara gesekan benda pada karpet ruang tamu!. Ya, suara itu benar dari arah ruang tamu. Pelan-pelan aku bangun, ku geser badanku ke arah pinggir tempat tidur. Bangun perlahan, mengendap-endap berusaha tidak membangunkan suami yang sedang terlelap. Kalau benar itu ada orang masuk, baru akan ku bangunkan suami. Tapi sepertinya aku yakin itu bukan orang jahat masuk. Entahlah.

Dari arah kamar, aku berjalan pelan ke arah sumber suara. Kali ini aku mendengar suarayang  berdehem. Semakin jelas aku mengenal betul suara deheman itu. Ku percepat langkah ini menuju ruang tamu. Kulihat si sulung sedang serius di depan leptopnya, duduk bersandar di atas karpet lipat. Langsung saja kuhampiri si sulung.

“Ada tugas kah, Mas, jam segini sudah bangun?” tanyaku sambil mengelus kepalanya.

“Engga, Bun, lagi belajar aja, besok pagi ada UAS. Ternyata enak kalau belajar jam segini ya. Tenang. Mas tadi tidur cepat biar jam segini bisa bangun. Ternyata kalau diniatin bangun, pasti bisa bangun ya.” Jawabnya.

“Oh gitu, Mas?. Tadi bunda kira ada orang atau kucing masuk. Kan ga biasanya Mas belajar jam segini. “

“Iya, bener, enakan belajar jam segini ya, Bund. Lebih tenang, ga berisik jadi bisa fokus. Kalau ada PR  atau pas mau ngerjain slide, enak juga kalau jam segini. Banyak yang bisa dikerjain. Kemarin kalau belajar, kan pas habis isya, tapi kok ngantuk jadinya. Kalau jam segini ga ngantuk, trus langsung subuhnya ke masjid.” Katanya panjang lebar.

“Alhamdulillah, Mas sudah menemukan solusi jam belajar yang paling enak ya. Bunda tidur lagi ya, Mas.”


Ya, matematika tak hanya deretan angka dan sebaris rumus. Mampu menemukan sendiri jalan keluar kesulitan yang dihadapi juga menjadi bagian dari matematika. Buat bunda, kalimat terakhirnya itu loh yang bikin doa bunda ga pernah berhenti, "Subuhnya ke masjid." Ingat hadis ini kan ya , Mas?

عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة

Dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


Love you my boy..


Sumber : https://azkail.com/peran-matematika-dalam-kehidupan-sehari-hari-detail-50525?page=2