Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

9. Berikan kailnya, biarkan mereka yang mencoba


        Dari kemarin sore hingga malam, Bogor hujan deras. penjual antar galon air yang harusnya sudah tiba di rumah, menghubungi saya kalau tidak bisa mengantar galon pesanan, karena hujannya besar sekali. Betul, Bogor diguyur hujan lebat. Saya pun tidak memaksakan untuk diantar galonnya ke rumah. Walau sudah tidak ada persiapan galon isi lagi di rumah, toh saya bisa masak air dulu untuk persediaan hingga esok pagi. Pagi ini tukang sayur tidak lewat seperti biasanya. Mungkin efek hujan kemarin yang membuat pagi ini kota Bogor enak untuk narik selimut lagi. Entahlah.

        Akhirnya saya minta si sulung untuk membeli sarapan pagi di tempat langganan kami. Uang Rp 20.000 saya titipkan padanya. Jadikan  tiga macam gorengan dengan uang sebanyak itu.  Dia pun mulai berhitung, kalau satu gorengan harganya Rp 1.500 (kebetulan tempat langganan kami rata-rata harganya Rp 1.500, enak, sehat dan murah), paling dapat sekitar 13 gorengan, katanya.

        "Terserah mas aja mau gorengan apa aja. Yang penting, uangnya ada Rp 20.000. Hati-hati ya, Mas."

        Tak lama si sulung pun datang membawa tentengan aneka gorengan.  Langsung disimpannya gorengan itu di atas piring yang sudah saya siapkan.

        "Dapet berapa biji mas gorengannya?" Tanya saya.

        "Dibonusin bun, jadi dikasih 15 biji sama tetehnya."

        "Kok bisa? memang seharusnya dapet berapa, Mas?

        "Kan seharusnya dapet 13 aja, ditambahin, karena kita sering beli di situ katanya. Hehehe. Rezeki anak sholeh, Bund."

Pagi yang nikmat banget. Udara sejuk, burung sudah mulai berkicau di depan rumah, duduk di teras menikmati secangkir teh hangat dan beberapa gorengan.

        

Sumber : https://azkail.com/peran-matematika-dalam-kehidupan-sehari-hari-detail-50525?page=9