Rindu Kondisi Ini Saat Lebaran Nanti

Rindu Kondisi Ini Saat Lebaran Nanti

Mengapa tema tulisan-tulisan saya terakhir ini tentang lebaran ya? Kemarin menu lebaran, sekarang yang dirindu saat lebaran. Ada apa emang? Ya karena sedih aja sih, hari ini sudah hari ke 20 Ramadan, artinya Ramadan akan segera pergi. Masuklah bulan Syawal yang biasa kita sebut dengan lebaran. Kemudian terpikir,  dalam 20 hari Ramadan ini, apa yang sudah saya lakukan? 

Ibadah apa yang kian membaik? 

Amalan kecil apa yang sudah dilakukan secara konsisten? 

Sudah berapa juz per tadi pagi?  

Shalat taraweh bolong berapa hari? 

Hari ini sudah menghubungi orang tua? 

Bila beliau sudah tidak bersama kita, sudahkan mendo’akan beliau?


Sebetulnya, setiap Ramadan datang, selalu ada warna baru yang hadir. Namun kali ini terkait dengan kondisi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Saat di mana kita semua terbatas ruang gerak untuk keluar rumah akibat mewabahnya virus covid 19. Banyak waktu yang bisa dikelola dengan baik. Karena jauh lebih fleksibel di rumah saja untuk melakukan aktivitas pekerjaan di luar. Itu buat saya yang memang pekerjaan bisa banget dibawa ke rumah ya. Bersyukur sekali mendapatkan kesempatan untuk jauh lebih dekat dalam banyak sisi ruhiyah dan jasadiyah. 


Makin mendekatnya waktu akhir Ramadan membuat kesedihan mendalam. Dan untuk mengobatinya, saya menuliskan hal yang membuat kebahagiaan sedikit saja dengan mengingat apa saja yang saya rindukan saat lebaran datang.


1. Berkumpul bersama keluarga

Ya, ini yang paling terasa sangat berdampak. Selama Ramadan kali ini, betul-betul hanya via online kami bisa bertatap muka. Berbeda rasanya bila silaturahmi fisik. Ada kondisi tak biasa yang saya rasakan selama ini. Dan momen lebaran, momen di mana biasanya seluruh keluarga besar bertemu, bersilaturahmi, sepertinya akan ditunda entah sampai kapan.


2. Riuhnya suasana dapur berantakan

Eh, beneran loh yang ini. Saya tuh kangen dapurnya ibu berantakan saat bikin nastar, bikin bji ketapang, bikin sambel udang tempe, bikin ketupat dan bikin opor. Masak yang butuh penjadwalan kapan harus bikin opor, kapan bikin ketupat dulu, kapan bikin sayur ketupatnya dan kapan harus nyicil bikin kuenya. Saya pernah mabok 3 KG nastar bikin sendiri. Sampe mual liat oven di dapur. Makanya sampe sekarang ga pernah bikin lagi, beli aja ke temen yang udah dijamin enak nastarnya. Hihihi. Biassaa, awalnya kan banyak yang bantu yekaan, tapi begitu tinggal masuk-masukin selai nanas  dan oven, pasukan pun bubar. Tinggallah saya sendiri sama si mbak. 


3. Serunya makan bersama setelah sholat ied

Suasana syahdu setelah sholat ied tuh bikin hati nyesss. Sudah 8 tahun setiap lebaran ga ada alm bapak. Jad ada suasana sedih gitu. Biasanya yang paling seru soal per dapuran untuk urusn menu sambel udang tempe itu, alm bapak. Belum lagi bila dilanjut sarapan lepas sholat ied. Tamu dan adik-adik dari ibu dan bapak lalu datang ke rumah hingga sore menjelang. Ini yang dikangenin nanti pas lebaran. Mungkin lebaran kali ini kita video call an aja kali ya. Heheh 


4. Silaturahmi ke keluarga

Biasanya ini saya dan keluarga lakukan di hari kedua. Saatnya silaturahmi mengunjungi para sesepuh dari saudara ibu dan besan. Seharian kami bisa berkunjung dari rumah ke rumah. yang perlu diantisipasi adalah jaga makan ya maakk. Pasti setiap kita datang berkunjung, selalu ada snack aneka rupa plus makan beratnya. Dan itu pasti disuguhin. Pintar-pintar mengelola makan yang sudah bagus dilakukan selama satu bulan di Ramadan kemarin. Jangan sampai pertahanan konsistensi jeboool.


5. Amplop lebaran

Menyiapkan amplop lucu-lucu berisi uang untuk para ponakan juga menjadi suasana yang dikangenin. Sebetulnya di keluarga kami, tidak pernah membiasakan adanya amplop lebaran. Belum pernah seinget saya. Maka begitu memiliki keluarga baru, besan dan lingkungan besarnya, kebiasaan kami sedikit berubah. Saya punya banyak ponakan kanan kiri baik dekat atau pun dari keluarga jauh. Maka menyiapkan amplop lebaran pun menjadi keseruan tersendiri buat kami. Lalu, apa azkali juga dapat? Hahaha, tentu dapat lah dari banyak kunjungan yang kami lakukan. Kalau mereka bilang, lebaran itu panen, saatnya tabungan menggendut berjama’ah. 


6. Jalanan macet

Yap, jalanan jadi macet karena rata-rata hari kedua dan ketiga, masyarakat banyak sekali berkunjung ke kerabat dan keluarganya. Tak hanya kendaraan pribadi, motor, mobil bahkan hingga mobil truck kecil pun mengangkut sejumlah keluarga.


Kalau kita rindu suasana lebaran seperti itu, dan kita belum tahu sampai kapan usia kita akan berlabuh, apa yang harus kita siapkan sejak sekarang, wahai diri?


Sumber : https://azkail.com/rindu-kondisi-ini-saat-lebaran-nanti-detail-426290