The Lost Symbol yang menggemparkan

The Lost Symbol yang menggemparkan

"Hidup di dunia tanpa menyadari arti dunia, ibarat berkunjung ke perpustakaan besar tanpa menyentuh buku-bukunya."


Saat diminta mereview buku fiksi thriller terjemahan, saya langsung teringat buku fenomenal tahun 2009 lalu di jagad kepenulisan dunia. Buku yang sempat menghebohkan karena berani mengambil tema kontroversi, secret society dan berhubungan dengan sejarah Amerika Serikat, khususnya Washington, DC. Novel terjemahan yang saya baca ini tebalnya macam 3 tumpuk bungkus plastik kuaci yang masih utuh isinya. Novel setebal 712 halaman ini, ijin terbitnya dipegang penerbit Mizan Pustaka Utama (Bentang). Ditulis dengan apik dan sangat detil oleh Dan Brown. Apa? Dan Brown? Iya mak, Dan Brown lagi. Hahahaha.


Saya ingat betul, baca buku ini tuh saat perjalanan mudik. Mulai dari menunggu di bandara, di dalam pesawat sampai masuk ke dalam rumah pun masih berlanjut. Daaan 3 hari rampung. Rekor, mak!. Ini buku benar-benar memikat saya. Om Dan Brown tuh bisa banget mengarahkan perhatian saya kepada warisan-warisan seni agung dunia. Termasuk dijelaskannya tentang lambang-lambang Mason yang bertebaran di Gedung Capitol, Monumen Washington dan bangunan bersejarah AS lainnya. Ternyata salah satu efek kisah dan detilnya bangunan bersejarah di novel itu adalah, meningkatnya kunjungan ke museum seni rupa dan gedung-gedung bersejarah di Amerika sana. Keren ya, kekuatan tulisan mampu membuat pembaca itu penasaran akan wujud aslinya bangunan.  


Salah satu kegeniusan sang penulis adalah ketika ia mampu melihat kontroversi, secret society dan menghubungkannya dengan sejarah Amerika Serikat. Racikannya bener-bener eksplosif. Kalau kita baca novel The Lost Symbol, minimal melek lah tentang sejarah pendirian Amerika Serikat. Oia, tokoh utamanya masih dari sang simbolog, Profesor Robert Langdon loh. Masih sama dengan tokoh di novel sebelumnya. Tapi tenaang, kalau Anda belum membaca novel sebelumnya, tetap bisa mengikuti novel The Lost Symbol kok.

Novel setebal 23.5 cm ini banyak diceritakan tentang simbol-simbol kuno, ilmu Neotic Sciences dan arsitektur serta bangunan bersejarah di Washington, DC. Yang menarik, dan saya pun baru tahu kala itu, bahwa  ilmu Neotic Sciences adalah ilmu yang menggunakan scientifik untuk menjelajahi jiwa, kesadaran dan bagaimana itu bisa terhubung dengan fisik dan dunia nyata. Entahlah, ternyata ada juga ilmu yang mempelajari, menyelidiki dan meneliti tentang hal-hal yang bersifat gaib, mistis seperti itu. Jadi bisa Anda bayangkan betapa serunya alur cerita yang menggabungkan itu  semua. Betapa detilnya digambarkan adegan per adegan dengan latar belakang yang menarik sampai menghabiskan 712 halaman. Mantab betul lah pokoknya.

Lokasi yang diceritakan di novel itu memang fakta adanya, sehingga membuat saya 'percaya' bahwa semua kejadian itu seolah nyata adanya. Dan kerennya lagi, efek dari kepiawaian sang penulis untuk mengaduk-aduk perhatian pembaca, hanya dalam waktu satu hari, 1 juta kopi ludes terjual loh novel The Lost Symbol ini. Dan seminggu kemudian 2 juta kopi terjual di AS, Canada dan Inggris, tapi itu belum penjualan di seluruh dunia. Luar biasa ya.

Begitulah kekuatan sebuah tulisan. Bisa mendunia, mempengaruhi dan mampu menggiring opini banyak orang. Jadi ga usah ragu sama penulis kawakan macam Dan Brown ini. Banyak hal yang bisa dipelajari dari bagaimana caranya beliau menyampaikan sesuatu dengan detil sehingga membuat pembaca terhibur dan tersihir.

Sudah baca novel The Lost Symbol belum?

img-1541198804.jpg

Sumber : https://azkail.com/the-lost-symbol-yang-menggemparkan-detail-406450