Home / Artikel Review Buku-Waktunya Untuk Berubah

Review Buku-Waktunya Untuk Berubah

Review Buku-Waktunya Untuk Berubah

Review Buku lain-lain

Minggu, 29 Maret 2020

"It is impossible for a man to learn what he thinks he already knows".-Epictetus

Menarik ya kalimat kutipan di atas. Ada banyak kisah yang kita dengar atau mungkin kita rasakan sendiri. berapa banyak orang yang merasa dirinya sudah tahu banyak hal, sudah berpengalaman ono ini tapi saat dihadapkan sesuatu yang ia belum pernah merasakannya, ia akan sampai di titik gagap pengalaman. Ya, karena ilmu yang ada di dunia ini bagai buih di lautan. Ada berapa banyak ilmu yang tersebar yang mungkin kita tak tahu itu ternyata ada. Maka rendah diri adalah kunci pertama yang harus dimiliki seseorang yang ingin merubah dirinya menjadi lebih baik. Berubah menjadi insan yang bermanfaat untuk orang lain.


Buku yang saya baca kali ini berjudul Time to Change yang ditulis oleh Hari Subagya, seorang trainer, motivator yang juga owner dari bisnispartner.com. Saya lupa dulu, tahun 2008 saat cetakan ketiga muncul, kenapa saya beli buku ini. Hahaha. Ternyata buku  ini bisa menjadi penyemangat dan mempertahankan kewarasan yang saya butuhkan sekarang. Buku setebal 265 halaman ini berisi tentang cerita dan pemikiran beliau yang bisa membangkitkan semangat. Cerita yang disampaikan sederhana, banyak terjadi di sekitar kita yang kadang kita ga ngeh kalau itu menjadi bagian positif hidup orang lain. 


Ada 99 cerita  dan pemikiran yang dibungkus dengan bahasa sederhana. Bisa dibaca sambil nunggu sayur mateng, nunggu gilingan cucian beres atau sambil nemenin anak belajar di rumah. Isinya sedap, bikin saya manggut-manggut yang bisa diambil manfaatnya untuk refleksi diri.


Beliau membuka kisah di bukunya dengan cerita yang saya suka sekali.  Menurut saya, menyentil dengan cara yang elegan. Simak cerita berikut ini.


Ada lima orang profesor dari lima benua datang pada seorang suhu. Mereka berlima adalah pemateri top di bidangnya masing-masing. Banyak orang mengelu-elukan keberhasilan yang mereka capai. Saat itu, mereka sengaja mendatangi suhu karena mendengar suhu ini adalah orang yang sangat bijak dan banyak pengikutnya. Mereka ingin belajar. Lalu suhu itu terdiam sesaat kemudian mulai menuangkan air ke dalam cangkir minumnya hingga air itu luber. Kelima profesor itu heran dengan apa yang dilakukan suhu. Air pun mulai membasahi lantai lalu suhu meletakkan kembali tekonya ke meja sambil berkata, "Kalau kita tak mau mengosongkan cangkir terlebih dahulu, bagaimana kita bisa mengisi  air yang baru ke dalam cangkir?"

Bagaimana kita bisa belajar hal yang baru, ingin merubah diri menjadi lebih baik, kalau  kita sendiri -tanpa disadari- merasa sudah penuh cangkirnya, merasa lebih pintar dan lebih tahu dari orang yang akan kita minta untuk memberikan pelajaran baru. Kunci pertama untuk berubah dan belajar adalah rendah diri, perbaiki niat dan mental diri terlebih dulu.


Ini makjleb buat saya. Betapa sering mungkin kita rasakan, kita lihat atau kita dengar orang-orang yang merasa lebih baik dari orang lain. Lebih suka mempertanyakan dari pada bertanya. Dari cerita pertama di buku ini sudah menampar bolak balik wajah saya untuk memperbaiki diri dari hal yang paling dasar terlebih dahulu.


Keberkahan ilmu yang kita dapatkan dimulai dari hati dan niat.


Bagaimana 99 pemikiran yang lain dalam buku ini? Ada banyak kata-kata motivasi, pengalaman unik dan kata-kata menyengat yang bisa membangunkan saya saat perlu ligkungan yang membant untuk tetap konsisten dan berkomitmen. Kadang, perubahan itu dimulai dari hal sederhana, dari pengalaman orang lain yang bisa kita refleksikan dalam diri diolah menjadi bagian refleksi diri.


Bersyukur menemukan kembali buku ini diantara jejeran buku di lemari.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial