Home / Artikel Serunya Questival Ala Kami

Serunya Questival Ala Kami

Serunya Questival Ala Kami

Komunitas Ibu Profesional

Kamis, 19 Agustus 2021

Gemes, semangat, gregetan, penasaran, berbinar, seru, terbayar.

Itu banyak kata yang mewakili saya tiga hari kemarin ikutan questival yang diadakan di kampus ibu pembaharu. Banyak rasa yang saya dan keluarga alami saat mengikuti keseruan questival onlinenya. Semua jadi bahu membahu, ikutan heboh untuk bantu menyelesaikan tantangan yang diberikan. Cara yang menarik untuk membuat semangat tetap on fire selama #dirumahaja.


Apa itu questival?

Pertama kali mendengar namanya, justru saya tahunya dari kampus ibu pembaharu ini. Unik namanya, macem festival gitu, tapi mengapa quest? Yes, usut punya usut ternyata diambil dari kata quest atau pencari. Jadi kita sebagai pencari jawaban, ide, jejak atau pengalaman yang clue nya akan diberikan sebelum perjalanan pencarian itu dilakukan. Karena dilakukan secara bersama-sama dengan tim dan banyak mahasiswa lain, tentu akan makin seru. Dibuatlah kata questival dengan harapan akan meriah seperti layaknya festival yang diselenggarakan secara offline. 


Jadi tuh ya, questival menjadi bagian keseruan kami kuliah di Institut Ibu Profesional. Sebuah acara online memeriahkan kemerdekaan RI yang ke 76. Gegap gempitanya sudah mulai dirasakan 4 hari sebelum questival dimulai. Sang designer program, bu Septi Peni Wulandani, menjelaskan akan ada acara seru yang bisa diikuti seluruh mahasiswa dari rumah bersama timnya.


Semua mahasiswa yang siap bermain, diharuskan mendaftar pada link yang telah disiapkan. Nah, yang bikin seru adalah, selain bisa menjadi peserta questival, kita juga bisa mendaftar sebagai sponsorship loh. Syaratnya produk yang kita usung itu merupakan produk, hasil karya atau jasa dari tim sendiri, bukan agen, distributor atau reseller produk tertentu. Jadi kita mengangkat dan menghargai hasil karya mahasiswa sendiri. Dari kita, oleh kita dan untuk kita.


Apa saja keseruannya?

Walau hanya dilakukan selama 3 hari berturut-turut, tapi semangatnya terasa sekali sampai rumah. Ini dia kegiatan serunya :


1. Pra Questival

Dalam satu tim di perkuliahan ini, kami diminta memanfaatkan media soosial dan fitur-fitur di dalamnya. Dengan menggunakan efek yag telah disiapkan tim kurikulumnya Bunda Salihah, saya mencoba ngajak Azkail untuk seseruan bareng. Aiih, ternyata mereka menolak kalau dalam bentuk video. Karena ga mau 'mengganggu' engagment IG mereka masing-masing. Baiklah, saya menghargai keputusan mereka. Namun berita baiknya, saya diijinkan kalau dalam bentuk foto yang dimainkan dalam aplikasi. Seperti ini lah jadinya : Reels Instagram Ruangbacazkail


img-1629347819.jpg


2. Hari Senin, 16 Agustus 2021

Tantangan hari pertama pun dimulai. Ini dia tantangannya. Saat membaca clue di situ, dahi saya berkerut. Tapi kerutannya ga pake lama karena dengan bertanya sama si mbah dengan keyword yang tepat, saya sudah menemukan jawabannya. Hehehe. Tantangan hari pertama saya keasyikan baca dan menikmati kelebihan dan keindahan jawaban itu yang tersebar luas plus foto-foto kerennya. 


Berasa banget lagi piknik virtualnya. Bikin saya teruwow-uwow karena jumlah pulau terluar NKRI tuh ratusan. Bagus-bagus pula pemandangannya. Jadi pengetahuan baru kalau Indonesia tuh bener surganya dunia. Jadi pengen piknik dan ke sana beneran.


Jadi, apa emang jawaban tantangannya? Yess, ini jawabannya. 


img-1629348043.jpg


Mulai hari ini, tak hanya ditantang untuk belajar berkomunikasi dalam tim, bersabar, mengenal teknologi kekinian dan turunannya, namun juga diajak naik kelas-extramiles. Dan kali ini bener-bener extramiles buat saya. Karena diminta untuk membuat lirik dan menyanyikannya, mak. Kalau membuat lirik mungkin saya bisa sedikit, tapi kalau kemudian lanjut untuk meng acapella kan, saya kibarkan bendera putih, gaes. Hahaha.


Saya tahu kalau untuk menyanyikan, anak gadis saya suka dan bisa. Ia juga berani masang beberapa cover lagu di IGnya. Saat saya diskusikan tentang tantangan extramiles tim ini, tawaran saya ditolak dong sama nak gadis. Hahaha. Karena lagi-lagi harus posting di IG. Dan di IG reels mamaknya. Saya coba lobi lagi pake IG yang satunya pun ga mau, yang followernya orang tertentu aja. Karena itu jejak digital, katanya. Sepertinya anak-anak akan ikut terlibat kalau 'menguntungkan' juga bagi engagment media sosial mereka. Seccara, beberapa temannya juga follow akun saya. Hahaha. 


Oke, saya putar otak saya aja yg acapella an, tanpa menampakkan wajah, aih, ternyata hari itu, saya harus menemani ibu ke Depok. Pulang nyaris tengah malam. Sampai rumah udah lelah hayati. Paginya masih harus menemani ibu. Oke saya skip ajakan extramiles kali ini.


3. Hari Selasa, 17 Agustus 2021

Pagi itu kami diajak seseruan untuk menyaksikan kembali 4 episode di chanel youtube Ipedia tentang makna kemerdekaan. Lalu diminta membuat di reels. Uwow tantangannya.


Saya pun mencoba membuat video durasi sekian detik untuk bisa di upload ke reels nanti. Masya Allah ya bikin video tuh saat ini ada di kuadran saya bisa saya ga suka. Saya ga suka karena harus bolak balik cek, edit, ganti ini itu setelah dimasukkan beberapa potongan gambar dan suara. Saya ga suka karena mungkin belum terbiasa, belum hapal fitur-fitur dan jam terbang yang masih jauh dari rata-rata video editor. 


Makanya saya takjub dan apresiasi banget untuk semua para editor video, konten kreator gitu dah. Kalian luar biasaaa. Tapi saya ga kalah sama wegah, saya tetap coba semaksimal saya bisa. Seperti ini lah hasilnya. Hihihi


img-1629356226.jpg 

Maksud hati pengen bikin video pendek, tapi apa daya macem itu yang keluar. Saya bikin ini pake aplikasi canva, lagi coba-coba effect dan animasinya. Wuuih, ternyata menghabiskan banyak waktu bikin kek gini 'doang'. Nyaris selesai tengah malam dari jam. Butuh tiga jam untuk bongkar pasang mau model video yang seperti apa. Karena ga ada take video dan ga punya stok video, saya putuskan untuk membuat gambar bergeraknya dari foto aja. 


Lalu apa extramilesnya untuk hari ini? Yuhuuu, saya akhirnya ikutan meramaikan extramiles yang ditawarkan. Saya belajar dubbing, mak. Kalau biasanya saya tinggal baca script yang sudah disiapkan dan langsung ngoceh tanpa tampil on cam, kali ini saya harus menyesuaikan suara dengan bibir dan tampil on cam. Effortnya luar biasa buat saya. Beneran extramiles. Penasaran ga sama hasil belajar basicnya? Hahahaha. #siapdikritik


img-1629356869.jpg


4. Hari Rabu, 18 Agustus 2021

Yeaay, to day is the last day. Bener-bener menguras energi bikin video  selama tiga hari berturut-turut. Hari terakhir seseruan ini kami diajak untuk mencari satu sosok yang menginspirasi. Lalu terpikirlah satu nama, yaitu alm. eyang kakung saya yang banyak memberikan banyak insight dan pengalaman selama beliau masih hidup. Hari ini saya mencoba bikin foto yang bisa saya masukkan suara saya.


Ini pun butuh perjuangan, maak. Tapi ada kisah mengharukan dibalik layar di hari terakhir questival. Mas Azka beli clip on dari gajinya karena tahu kebutuhan kami sekarang tinggi di dunia ngoceh per online an.  Dan tadi malam saya banyak belajar mandiri untuk dubbing suara menggunakan clip on yang ada adaptor kecilnya. Ada beberapa fungsi tombol di situ dengan hasil berbeda. Nah, tantangan lagi yekaaan. Perlu berapa kali take untuk mendapatkan hasil suara yang sesuai dan diinginkan.


Walau hasilnya belum maksimal seperti yang saya harapkan, tapi saya belajar banyak per dubbingan yang dihandle sendiri. ukup sesekali nanya sama mas Azka cara penggunaannya. Sisanya memperbanyak kesalahan untuk mendapatkan hasil maksimal tadi malam. Inilah hasilnya. 


img-1629357352.jpg 

Ini linknya ya

Bikin kek gini bisa dua jam-an. Hahaha. Ternyata suara di akhir kepotong, jadi vidoenya ga utuh, kepanjangan untuk ukuran reels di IG. Hahaha. Gpp siih, jadi tau salah dan kurangnya di mana.


Apa yang didapat setelah ikut questival?

Tak terasa andrenalin, dopamin, seratonin sya memuncak selama 4 hari terakhir ini. Berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan setiap tantangan yang diberikan. Bayangkan saja mak, kami hanya diberi waktu 24 jam untuk membuat jawaban bersama tim. Lalu apa sih insight nya ngikut kegiatan kek gini? Mau banget sih bersusah-susah ikutan. Yuhuuu, you know what, saya menang banyak maaak setelah ikut questival ini. Ra percoyo? Nih ya saya critain:


1. Belajar bersabar

Yess, ini bener banget. Belajar bersabar selama beberapa hari ini jadi teruji. Walau tim saya adalah keluarga inti, justru tantangannya datang dari lingkarang terdekat yang memang sudah kenal satu sama lain. Saya harus bersabar menanti kesiapan keluarga untuk duduk bareng ngomongin tantangan yang sudah ada. Saya harus bersabar melatih diri membuat video yang tidak mudah . Saya harus menurunkan standar hasil video yang ternyata masih jauh dari apa yang saya harapkan. terakhir, saya musti bersabar dan legowo saat anak-anak menolak halus untuk dilibatkan bermain on cam. Jadi musti muter otak menggunakan cara lain apa agar tantangan terselesaikan dengan baik.


img-1629360466.jpg


2. Berlatih komunikasi produktif

Yuhuu... ini sesyuattu looh. Kita dituntut untuk terus berlatih mengkomunikasikan dengan baik agar pesan yang ingin disampaikan tuh nyampe ke orang lain. Pemilihan kata, waktu dan tempat pun tak boleh lepas dari penglihatan saat akan mengkomunikasikan. Belum lagi tim saya, dua diantaranya adalah anak dewasa muda yang perlu pinter-pinter cari waktu untuk ngobrolin tantangan. Kemampuan berkomunikasi yang produktif diperlukan agar seluruh anggota tim ikut memiliki tantangan ini secara bersama-sama. Alih-alih ingin berdiskusi agar segera bisa dieksekusi, yang ada malah BT dan pundung anaknya. Bisa ga jadi seseru-seru dah. Maka belajar bersama untuk berproses dan melibatkan anggota tim itu perlu dipraktekkan, salah satunya melalui komunikasi produktif.


img-1629361177.jpg


3. Inisiatif

Dalam kerja tim, tentu akan terlihat karakter inisiatif dari anggota tim. Kita akan tahu siapa yang memiliki inisiatif tinggi, siap berkorban lebih dulu untuk menyelesaikan tantangan dalam tim. Ada juga anggota yang nunggu diberi instruksi oleh leader. Hal seperti ini tuh juga muncul laoh kalau timnya adalah anggota keluarga. Maka diperlukan kesepakatan di awal terkait kerja tim sebelum memulainya. Dan kita tahu kemampuan serta kelebihan masing-masing anggota timnya. Selama questival kemarin, saya hanya menyodorkan link IG dan caption tantangannya. Azka, Ailsa dan ayahnya langsung ambil peran mau bantu dibagian apa. Ini sudah membuat saya bahagia tingkat dewa kalau lancar gini, walau akhirnya saya yang harus finishing di urusan videonya. Gpp, saya jadi banyak belajar bikin dan ngedit video, sesuatu yang saya butuhkan saat ini.


4. Belajar bikin video sederhana

Yang ini menurut saya hanya bonusnya saja sih. Yang utama dalam kerja tim itu mendidik kami untuk lebih baik lagi dalam memahami satu sama lain ketika menyelesaikan tantangan. Justru di questival ini ekstramiles saya adalah bikin video pendek dengan mencoba dua aplikasi yang lama tak tersentuh. Maksimizer saya pun diturunkan agar ga sakit hati dengan hasil. Tapi saya bahagia bisa belajar dan menikmati prosesnya dikawal Azkail.


Mungkin questival ini bisa menjadi pemantik dan model belajar serta penguatan diri yang bisa dilakukan kembali, someday. Karena aktivitas online bukan menjadi alasan kita tak menjadi kreatif, bukan?

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial