Home / Artikel Tempat Bersejarah di Sekitar Makkah dan Madinah

Tempat Bersejarah di Sekitar Makkah dan Madinah

Tempat Bersejarah di Sekitar Makkah dan Madinah

Cerita Emak

Rabu, 24 Februari 2021

Mengunjungi beberapa tempat bersejarah umat muslim di tanah suci adalah perjalanan yang ditunggu-tunggu para jama’ah, termasuk saya. Setelah sarapan, pagi itu kami diajak tim travel untuk napak tilas perjalanan Rosul dan mengenal beberapa tempat bersejarah. Waw, pasti seneng banget dong. Karena saya ga bawa kamera, maka kekuatan baterai ponsel saya menjadi penyemangat berikutnya. Baterai ponsel harus full saat berangkat. Membawa charger pun tak boleh lupa. Di bis bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya bila baterai mulai habis.


Sejak subuh saya sudah bersemangat. Di kepala saya sudah menari-nari apa yang akan saya bagikan dan ceritakan pada anak-anak di rumah melalui video call. Di rundown yang kami pegang memang tidak detil disebutkan akan mengunjungi tempat mana saja hari itu. Kan jadi bikin kepo. Sambil menunggu jama’ah lain selesai sarapan, saya menyempatkan diri membuka maps area sekitar. Tempat mana saja yang mungkin dekat dengan Makkah sebagai tempat bersejarah. Waw, ternyata banyak sekali nama-nama yang saya kenal. Nama kota dan tempat yang sering disebutkan banyak ustadz. Letaknya tidak terlalu jauh untuk ditempuh dengan kendaraan. Ok. Semua jama’ah kelompok saya sudah masuk ke dalam bis. 


Bis besar ini mulai keluar dari halaman parkir depan hotel tempat saya tinggal. Mulailah nampak bangunan kotak menjulang tinggi selama perjalanan. Kami melewati banyak pembangunan dan perluasan beberapa hotel yang dekat dengan area masjidil haram. Dari informasi yang saya baca, pemerintah hanya mengizinkan hotel bintang 5 saja yang bisa berada di ring satu masjidil haram. Jarak yang paling dekat dengan masjidil haram ya ada di ring satu. Sepanjang perjalanan saya sangat menikmati pemandangan kota yang ada. Memang tidak terlalu ramai walau geliat ekonomi sudah ada. Mungkin karena cuaca terik dan panas, jadi aktivitas yang ramai justru ada di malam hari. Penduduk mulai keluar untuk berkumpul atau sekedar keluar untuk bercengkrama pada malam hari. Toko dan mall pun lebih ramai saat malam tiba. 


img-1614134197.jpg

Sumber foto : https://id.wikipedia.org/ pembuat: king eliot

Salah satu pemukiman di kota Makkah desa Azizia

Beberapa kali kami melewati jalan besar yang di kejauhan tampak berkelompok seperti sebuah perkampungan atau komplek perumahan. Perumahan yang padat bangunan. Kalau melihat sekilas dari kejauhan seperti ini, bangunannya tampak khas banget. Mulai dari bentuk kubusnya yang tanpa atap atau genteng dan bahan bangunannya yang berwarna putih susu seperti semen putih gitu. Tak lama kami pun sudah berada di jalan memanjang lebar, macem jalan tol (walau ga ada jalan tol kayaknya deh). Kanan kiri mulai dihiasi gunung bebatuan, pasir berbatu, terik, panas, tak ada pohon menjulang satu pun sepanjang jalan. Entah ada di mana ini dan mau kemana saya belum tahu.


Saya hanya membayangkan betapa berat perjuangan Nabi SAW dan para sahabatnya saat melakukan hijrah, berdagang bahkan ketika perang berkecamuk. Dan semua itu dilakukan dengan jalan kaki atau mengendarai kuda atau unta. Maka cemen banget kalau kita sekarang banyak mengeluh dengan keadaan. Subhanallah.


Berikut ini beberapa lokasi yang sempat kami kunjungi selama berada di kota Makkah.



1.Jabal Rahmah

Sebuah gunung yang dikenal sebagai tempat bertemunya nabi Adam AS dan Hawa di dunia. Saat saya ke tempat ini, sepi, karena masih pagi. Jadai agak enak untuk berkeliling melihat area gunung bebatuan ini. Tinggi jabal Rahmah yang ‘hanya 70 meter, tidak memerlukan waktu lama untuk sampai di puncak. Puncak yang ditandai dengan tugu. Untuk mencapainya, kita hanya perlu naik tangga yang sudah ada pengaman di pinggirnya, jadi memudahkan sekali bagi yang ingin menuju puncak jabal rahma. Buat Anda yang kuat fisik, mencoba melalu bebatuan pun bisa. Saat itu saya hanya berkeliling di bawah saja. Karena waktu yang diberikan musyrif selama di jabal Rahma hanya sebentar. Saya perlu mengumpulkan stamina untuk ke tempat berikutnya. Ini adalah kondisi pagi yang sudah mulai terik. Terlihat lebih lapang karena belum banyak berdatangannya para peziarah.


img-1614134431.jpg

Dok Pribadi

Pelataran Jabal Rahmah. Ada yang tahu tugu di puncak bukit itu?


2. Gunung Uhud

Gunung Uhud terkenal karena wafatnya 70 sahabat Nabi SAW saat perang Uhud. Termasuk paman Nabi SAW, yaitu Hamzah dan sepupunya Abdullah bin Jahsy. Perang antara ummat muslim dan kafir quroisy ini jumlah pasukannya tidak sebanding. Kaum muslim hanya berjumlah 700 orang, sedangkan dari pasukan kafir Quroisy berjumlah 3000 orang. Namun kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rosulullah, tak gentar menghadapi musuh islam yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Strategi pun diatur, para pemanah hebat berjumlah 50 orang disiapkan di atas gunung Uhud. Awalnya ummat islam berhasil memukul mundur kaum Quroisy yang membuat mereka meninggalkan barang bawaannya di lembah. Melihat banyak harta berserakan, para pasukan pemanah pun tergoda untuk mengambil harta itu di lembah. Mereka lupa pesan Rosul untuk tidak meninggalkan puncak Uhud. Mereka semua turun kecuali Abdullah bin Jubair sebagai kepala pasukan pemanah dan seorang sabahat. Tahu posisi pemanah umat muslim kosong, kepala pemanah dari kaum Quroisy yang dipimpin oleh Khalid bin Walid (saat itu belum masuk islam) untuk berbalik arah dan menyerang umat muslim. Kekalahan pun tak dapat dielakkan. 70 syuhada berguguran sedangkan yang meninggal dari pihak kaum Quroisy sebanyak 27 orang.  Pelajaran berharga tentang ketaatan pada pemimpin dan tidak mudah tergoda dengan dunia. 


img-1614135419.jpg

Dok Pribadi


Dalam sebuah hadist diceritakan, bila kau ingin melihat bukit yang ada di surga, maka berziarahlah ke bukit Uhud. Karena bukit Uhud adalah salah satu bukit yang terdapat di surga. Masya Allah. Tahukah mak kalau ternyata bukit yang memiliki ketinggian 1077 meter ini terdiri dari bebatuan berharga? Batuan granit, marmer merah dan beberapa batu-batu mulia terdapat  di bukit Uhud. 


img-1614134609.jpg

Dok Pribadi

Menghadap gunung Uhud dari arah parkiran bis

img-1614134688.jpg

Dok Pribadi

Bukit-bukit Uhud. Tampak dua menara masjid, yang di pelatarannya terdapat makam 70 syuhada yang salah satunya adalah paman Nabi SAW, Hamzah bin Abdul Muthollib


img-1614135068.jpg

sumber foto : bincangsyariah.com 

Makam Hamzah bin Abdul Muthollib


3.Masjid Quba

Jarak dari kota Madinah ke masjid Quba hanya sekitar 3 Km saja. Dekat sekali bukan? Siapa yang tak kenal masjid Quba. Masjid yang pertama kali didirikan Rosulallah ini awalnya adalah perkebunan kurma. Namun kemudian secara bergotong royong dijadikan masjid. Saat ini masjid Quba telah direnovasi sehingga mampu menampung sekitar 2000 jama’ah. Rosulallah pernah bersabda bahwa barang siapa yang dari rumahnya sudah berwudlu lalu melaksanakan shalat dua rakaat di masjid Quba, maka pahalanya sama seperti orang yang sedang pahala umroh. Masya Allah. Kalau ke tanah suci, jangan lupa ke masjid Quba ya mak. Sejuk banget, banyak di kelilingi kebun kurma.Maka tak heran halaman depan dan samping masjid banyak sekali penjaja aneka kurma. Masjid seluas 5.860 meter ini sangat besar tak heran kalau mampu menampung banyak sekali jama’ah dari berbagai penjuru dunia. Oia, di halamannya banyak sekali menjadi tempat berkumpulnya burung dara jinak dengan para pengunjung. Lihat saja foto dibawah ini.


img-1614135178.jpg

Dok pribadi. Pelataran masjid Quba


img-1614135249.jpg

Dok pribadi


img-1614136747.jpg

Dok pribadi-Pintu masuk jama'ah wanita di masjid Quba


4. Masjid Ji’ronah

Masjid ini menjadi miqat terdekat jama’ah dari kota Makkah yang mau mengawali ibadah umroh. Masjid yang teletak di perkampungan Wadi Saraf ini hanya berjarak kurang lebih 24 Km saja atau sekitar 30 menit perjalanan darat menggunakan bis. Saat saya ke sini untuk memulai ibadah umroh di akhir perjalanan selama di Makkah, lapangan parker sudah mulai terlihat penuh dengan kendaraan pribadi dan bis-bis besar. Kamar mandi pun terlihat penuh. Alhamdulilah saya selalu berusaha menjaga wudlu jadi bisa langsung shalat dua rakaat di masjid Ji’ranah. Seperti inilah suasana masjid Ji’ronah. Ramai dan mulai banyak pedagang kaki lima.


img-1614135337.jpg

Dok pribadi


5. Bukit arafah, bukit Tsur, terowongan Mina

Selama perjalanan dari Makkah ke Madinah, kami dilewatkan beberapa lokasi peribadahan haji. Mulai dari bukit arafah, tempat para jamaah wukuf. Saat itu, tenda-tenda putihnya dibiarkan terpasang walah sebagian besar ‘dirubuhkan’ tidak ada kehidupan sama sekali di padang arafah. Hanya tenda-tenda putih saja yang berjajar kosong tak berpenghuni. Lalu tak jauh dari situ kami pun diperlihatkan dua terowongan Mina. Masya Allah, betul-betul membelah gunung batu.  Sayangnya, kami tidak berhenti dan menaiki gunung tsur, tempat dimana gua Hira berada. Sebagian besar kelompok kami adalah para orang tua jadi memilih hanya melihat dari kejauhan saja tidak turun dari bis. Baiklah, mungkin ini pertanda someday, saya akan kembali lagi ke sini bersama keluarga. Aamiin.


img-1614135611.jpg

Dok Pribadi-Arafah, tempat wukuf para jamaah haji


img-1614135681.jpg

Dok pribadi-terowongan Mina


Itulah beberapa tempat yang masih melekat dalam ingatan saya selama berkesempatan mengunjungi tempat bersejarah umat islam di sekitar Makkah dan Madinah. Lalu bagaimana rasanya saat mendapat kesempatan untuk ke raudhoh di masjid nabawi? Tunggu cerita berikutnya yaa.


Ups, baca dulu cerita sebelumnya tentang kota Makkah di sini ya


Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial