Home / Artikel 10 Alasan Mengapa Harus Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak

10 Alasan Mengapa Harus Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak

10 Alasan Mengapa Harus Mengenalkan Fitrah Seksualitas pada Anak

Parenting

Selasa, 09 Januari 2018

Alasan ke 3-Hamil di luar Nikah, Aborsi dan Korban Kejahatan Seksual


Diskusi berlanjut masih mengenai membangkitkan pendidikan fitrah seksualitas pada anak.  Dulu, adalah hal yang tabu saat membicarakan pendidikan seks bagi orang tua, dewasa dan anak-anak. Saru katanya. Judul di atas menurut kelompok tiga adalah efek buruk dari pola pendidikan 'tabu' zaman dulu. Sekarang lah kita memetiknya. Walau tidak seluruh keluarga tidak memberikan pendidikan seksualitas pada anaknya. Namun ternyata jumlah keluarga yang tidak memberikan pendidikan seksualitas pada anaknya jauh lebih besar. Berita hamil di luar nikah efek dari pergaulan bebas, mudahnya menemukan klinik aborsi, pernikana usia dini dan korban kejahatan seksual mudah, dan saangat mudah ditemukan hanya dengan googling di internet. Ini buktinya :


img-1515637607.jpg

Isu kasus akhir-akhir ini tentang pernikahan dini, hamil di luar nikah, aborsi, kejahatan seksual membuat kita tak bisa menutup mata atau hanya sekedar merasa takut. Sebagai ibu yang ptofesional hendaknya kita menjadi bagian dari solusi bukan hanya sekedar penerima solusi. Ada rentang usia kritis yang perlu kita lindungi bersama, yaitu usia 10-14 tahun. Dimana ini adalah usia pre aqil baligh.  Mengapa kritis, karena di usia ini hormon mulai bertumbuh cepat. Tak hanya berpengaruh pada perubahan fisik saja, namun dari sisi emosional pun demikian. 

img-1515637802.jpg

Yang bila tidak kita kawal bersama, anak akan mencari sumbernya dari luar, bukan dari kita, orang tuanya. 

Aqil Baligh 

Secara bahasa aqil artinya adalah orang yang berakal, baligh artinya adalah sampai.

Sedangkan secara syara’, baligh artinya adalah seseorang yang telah sampai pada masa pemberian beban hukum syariat. Dan disebut juga dengan taklif. 

Dengan adanya beban dan tuntutan itulah kemudian ia disebut sebagai mukallaf, yaitu seseorang yang telah diberikan beban syariat untuk mengamalkannya. Dari sinilah kemudian timbul istilah yang disebut sebagai aqil baligh , yaitu seseorang yang telah sampai pada masa baligh dan memiliki akal sehat.

Rosululloh bersabda, “Diangkatkan pena (tidak diberi beban hukum)atas tiga (kelompok manusia), yaitu anak-anak hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila hingga sembuh.” (HR Abu Dawud).

Fase pre aqil baligh (10-14) adalah fase kritis dimana ketika usia 10 tahun anak boleh dipukul ketika meninggalkan sholat tentu pukulan yg tidak melukai tetapi sebaiknya jangan sampai dipukul karena ada waktu yg cukup dari usia 7 tahun ketika perintah sholat mulai dikenalkan.  "Boleh dipukul" adalah warning mengingat mereka akan menjalani fase pendidikan terberat sepanjang masa anak-anaknya.

Tahap ini anak laki2 bisa didekatkan dengan ibu agar seorang laki-laki  di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan kepada lawan jenis, maka di saat yg sama juga harus memahami secara empati langsung dr sosok ibunya, bagaimana lawan jenis harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan laki-laki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat.

Pun sebaliknya berlaku untuk anak perempuan kepada ayahnya.

Perubahan fisik yang terjadi pada usia 10-14 tahun

 Pada anak laki laki :
Perubahan tinggi tubuh 
Rambut 
Rambut kemaluan timbul sekitar setahun setelah testes dan penis mulai membesar. Rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai demikian pula rambut tubuh. 
•         Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas. 
•         Kelenjar
Kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat. 
•         Otot
Otot-otot bertambah besar dan kuat, sehingga memberi bentuk bagi lengan, tungkai kaki, dan bahu. 
•         Suara
Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan kemudian tinggi suara menurun, volume meningkat dan mencapai pada yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau kematangan berjalan pesat.

 Perubahan fisik pada perempuan 

Perubahan tinggi tubuh 
Pinggul 
Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat, akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.
•      Payudara
Segera setelah pinggul mulai membesar, payudara juga berkembang. Puting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat. 
•      Rambut
Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting.
•      Kulit 
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah besar. 
.      Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid. 
•      Otot
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki. 
•      Suara
Suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang pecah jarang terjadi pada anak perempuan.

Lalu, bagaimana kita bisa mengedukasi anak dan keluarga?

⏩  Mulai dari rumah kita
kita mulai dengan menerima dan meyakinkan kita bahwa ini adalah hal yang penting kita informasikan kepada anak.
 
⏩ Mengajak temen sepermainan
Membuka topik pembicaraan terhadap ortu teman main anak kita dengan tujuan merekapun melakukan hal yang sama terhadap anaknya. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan teredukasi seiring berjalannya waktu

⏩ libatkan sekolah
Buat komunikasi dengan sekolah untuk bisa membantu memgedukasi anak kita ( melalui mapel bim konseling)

Namun, masalah yang kadang terjadi di sekitar kita;

Belum ada pembagian tugas antara Ayah dan Ibu untyk mengedukasi anak

⏩ buat program dan libatkan suami dalam pemyusunanya
⏩ membagi tugas sesuai  tupoksinya
⏩ Bagi single parents libatkan kakek sebagai pengganti figur ayah

Orang tua bukan menjadi tempat curhat pertama bagi anak

⏩ Maka, bangun komunikasi dengan anak, Perbaiki hubungan, menjadi temen baik bagi anak anak

Dan inilah peran kita dan pasangan yang bisa saling support satu sama lain. 

Peran ayah dan ibu menentukan masa depan anak anaknya.

Dan adalah betul bahwa perlu orang sekampung untuk mendidik seorang anak.

img-1515638119.jpg



semoga bermanfaat ya.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial