Day 4-Kuasai Instagram, minimal

Instagram? Iya, beneran, mak, instagram (IG). Remaja milenial angkatan anak saya itu instagram mania. Segala informasi paling apdet tentang trend baju, buku, sampai soal makanan atau minuman yang sedang heits, mereka dapat dari instagram. Mengapa IG lebih milenial dibandingkan media sosial lainnya? kalau menurut emak neh, IG itu full gambar, fasilitas pendukungnya bikin anak-anak milenial nyandu. Mereka yang notabene memang generasi yang suka banget mengaktualisasikan diri melalui gambar itu banyak terfasilitasi di IG. Baik itu gambar diam ataupun gambar bergerak. Keseruan dari gambar bergerak pun banyak pilihannya. Termasuk siang tadi saat saya ajak si bungsu menghadiri undangan pernikahan.

Lokasi undangan pernikahan kebetulan memiliki pemandangan gunung salak endah yang cantik. Hamparan kebun percobaan juga menambah nilai tersendiri untuk yang suka selfie. Dan emak pun diminta mengabadikan momen itu. Beberapa kali ambil shoot foto background gunung langsung dari IG. Alhamdulilaah ya, emaknya ga gaptek-gaptek amad, ngerti dikit lah mainin IG. Al-hasil, obrolan tentang per IG an muncul saat ambil gambar, memilih hasil foto dan mengeditnya dari smartphone. Informasi dan cerita tentang ia dan IG yang bisa menghabiskan uang jajan sekian rupiah demi membeli kuota pun akhirnya muncul. Di situ emak hanya ngulik sedikit tentang kebutuhan dan keinginan soal pembelanjaan uang saku dan managemen waktu per IG an jangan sampai melalaikan kewajiban. Dan kami pun bersepakat kembali mengatur jam online di rumah. 

Ini dia salah satu kesepakatan kami sebagai berikut :

1. Semua anggota keluarga berhak menegur bila ada yang melanggar kesepakatan jam online

2. No gadget selama di meja makan, makan bersama atau saat kita semua kumpul

3. No gadget saat di mobil

Berkomunikasi dengan remaja memang harus pintar-pintar tarik ulur. Memberikan kepercayaan pada mereka sudah menjadi keharusan. Namun saat kita melihat mereka mulai bergeser dari tujuan semula yang telah disepakati, saatnya menarik kembali, berkomunikasi kembali melalui sesuatu yang mereka suka. Salah satunya dengan cara masuk melalui IG. Kuasai mak biar saat ngobrol dengan mereka, kita mengerti apa itu DM folback dll. Sesekali boleh loh bercakap-cakap via IG, ngasih love di IG mereka atau memanfaatkan boomerang bersama mereka. Kalau kita masuk melalui sesuatu yang mereka sukai, biasanya akan berjalan lancar, selama kita tidak menginterogasi dengan aneka pertanyaan. Cukup perbanyak mendengarkan dengan aktif.