Home / Artikel Belajar Adab Kepada Allah dari Keluarga Imron

Belajar Adab Kepada Allah dari Keluarga Imron

Belajar Adab Kepada Allah dari Keluarga Imron

Cerita Emak

Sabtu, 05 Maret 2022

Keluarga Imran bukan keluarga Nabi tapi keluarga yang disejajarkan pada kualitas keluarga Nabi,- Ustdz Euis Sufi Jatiningsih


Pagi ini Bogor cerah banget. Bertambah cerah karena langsung mendapat siraman kalbu yang menyejukkan dan menggemaskan dari ustadzah Euis via zoom. Menyejukkan karena banyak pesan penting yang perlu digaris bawahi terkait apa yang beliau sampaikan. Menggemaskan -buat saya, karena masya Allah, banyak banget yang harus saya perbaiki secara pribadi terkait bagaimana menjalankan proses mendidik anak.


Ayat yang dikupas pagi ini tuh menjelaskan bagaimana cara Allah mendidik kita melalui kisah keluarga Nabi dan keluarga pilihan-Nya untuk kita contoh. Pagi ini saya mendapat banyaaak sekali insight tentang bagaimana seharusnya kita belajar menauladani dan sekaligus menjadi tauladan untuk orang lain. Saya catat satu-satu sebagai pengikat ilmu biar bisa dibaca dan dipahami berulang sebagai pengingat. Bismillah.


Ayat 'Pembuka'

Belajar adab kepada Allah dari keluarga Imran adalah judul yang menarik untuk disimak buat para orang tua. Dalam kajian kali ini kita akan belajar bareng tentang Qs Ali Imron dan Qs Maryam. ua nama yang diabadikan dalam al quran pasti menyimpan banyak hikmah di dalamnya. 


Dibuka dengan Qs Ali Imron : 33

اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىٓ اٰدَمَ وَنُوْحًا وَّاٰلَ اِبْرٰهِيْمَ وَاٰلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ


"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat pada masa masing-masing"


1. Kata اصْطَفٰىٓ 

Huruf طَ pada kata اصْطَفٰىٓ memiliki arti memilih yang tidak sembarangan memilih. Memilih yang sudah melalui proses panjang dengan melihat banyak indikator penilaian. Berarti makna dalam kalimat pertama di ayat 33 ini adalah bahwa Allah tuh bener-bener memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imron loh karena mereka adalah keluarga hebat yang patut dijadikan contoh oleh orang-orang setelahnya.


2. Mengapa yang dipilih-Nya adalah nabi Adam AS?

Nabi Adam adalah manusia pertama yang ada di muka bumi sehingga dipilih karena penciptaan dan hadirnya yang sangat spesial. Menjadi manusia yang kemudian 'melahirkan' manusia lainnya.


3. Mengapa yang dipilih-Nya adalah nabi Nuh AS?

Pernah tahu kisah banjir besar saat zaman nabi Nuh ? Yes, saat itu Allah telah musnahkan manusia yang tidak taat pada-Nya kecuali yang selamat yang berada dalam perahu nabi Nuh AS saja. Nabi Nuh AS dipilih karena terciptanya kembali peradaban manusia baru setelah berlalunya banjir besar. Sebuah peristiwa luar biasa dalam proses hingga sebab akibat ketika beliau berdakwah kepada para masyarakat. Termasuk ketika berdakwah kepada keluarga nabi Nuh AS sendiri.


4. Mengapa yang dipilih-Nya adalah nabi Ibrahim?

Dipilihnya oleh Allah langsung dikarenakan kualitas keluarga nabi Ibrahim AS. Sebut saja :

a. Saat Ibrahim melawan kedzaliman di masyarakat saat mereka menyembah patung berhala.

b. Keimanan Ibrahim pun diajarkan kepada istrinya hingga sang Istri pun sabar luar biasa karena belum kunjung hadirnya keturunan. 

c. Ketaatan dan kesabaran luar biasa Ibrahim berbuah manis, Ismail lahir dari rahim istrinya. Namun lagi-lagi Allah mengujinya agar Ibrahim meninggalkan istri dan Ismail bayi di daerah panas, terik, tanpa penduduk dan persediaan makanan minuman yang kurang memadai.

d. Lulus dari perintah meninggalkan anak istri, Ibrahim mendapatkan perintah untuk memenggal atau menyembelih leher Ismail, anak yang dinanti-nantikan selama puluhan tahun. Tak hanya Ibrahim dan istrinya yang taat atas perintah Allah, Ismail kecil malah menguatkan ayahnya Ibrahim, untuk mentaati apa yang telah Allah perintahkan. Masya Allah ya. Hingga akhirnya Allah memerintahkan untuk mengganti penyembelihan itu dengan domba.

Dari cerita kesabaran dan ketaatan nabi Ibrahim ini, mampu menularkan pada istri dan anaknya untuk melakukan hal yang sama. Nabi Ibrahim berhasil menanamkan hal baik yang paling mendasar kepada keluarga. Yaitu mentaati tanpa tapi atas apa yang diperintahkan Allah.


Bagaimana dengan keluarga kita bila mendapatkan ujian seperti itu? 


5. Mengapa yang dipilih-Nya adalah keluarga Imron?

Ada keistimewaan apa sih dalam keluarga Imran sampai-sampai Allah ceritakan dan mensejajarkannya dengan cerita keluarga para nabi di atas?


Oke, dari sini catatan saya ternyata sampai tiga dua lembar bolak balik. Masya Allah. Saya mulai dari mengapa yaa


Mengapa Allah memilih keluarga Imron disebutkan dalam al quran dan sejajar dengan keluarga para Nabi di atas tadi?


1.Silsilah keluarga dan keturunan yang berkualitas

Saya merangkum dari yang mudah untuk diingat dulu ya. Bahwa tak hanya berhenti di keluarga Imran semata yang memang patut dijadikan tauladan bagi kita semua. Taapi, kualitas seluruh keluarga Imran, saudara dan keturunannya itu juga yang akhirnya menjadikan keluarga Imran layak disejajarkan dengan kualitas keluarga para nabi.


Kita bicara dari silsilah dulu ya sebelum ke akhlaq keluarga Imran dan keturunannya.


Istri Imroan yang bernama Hannah mengandung Maryam.

Maryam melahirkan seorang utusan Allah yang bernama Isa AS.

Nabi Zakaria AS adalah adik iparnya Hannah karena nabi Zakaria menikah dengan adiknya Hannah. Jadi nabi Zakaria itu tuh om nya Maryam. :)

Nabi Yahya AS adalah anak nabi Zakaria AS alias sepupunya Maryam. Masya Allah ya, keluarga shalih bener ya.


Akhlaq Hannah-Istri Imron

2. Hannah yang Visioner dan Fituristik

Saat Imran tahu bahwa Hannah, istrinya, sedang mengandung, Imran senang bukan kepalang. Namun Allah berkehendak lain, Imran tak bisa melihat anaknya lahir. Hannah mengandung dalam kondisi sudah tidak ada suami di sisinya lagi. Imran meninggal dunia saat Hannah mengandung.


Namun Hannah tak larut dalam kesedihan. Dalam QS: Ali Imran : 35


اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرَانَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

"Ingatlah ketika istri Imran berkata, "ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada Mu, (janin) yang ada dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada Mu). Maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar Maha Mengetahui."

Dalam kondisi mengandung, Hannah sudah memikirkan dan bercita-cita bahwa anaknya yang sedang dikandung ini akan ia didik untuk menjadi seorang ahli ibadah dan berdiam dalam mihrab-masjid. Sudah punya pandangan ke depan akan anak yang belum lahir, mau dididik seperti apa. Sesuatu yang belum pernah ditemukan dalam masyarakat yang ada kala itu.


==========================================================

Belajar Perbedaan Kosa Kata

Oia, saya belajar penjelasan kata baru lagi dari ustadzah loh. 

Perbedaan   زَوْجَهٗۗ dan امْرَاَتُ

Dalam surat di atas, Allah menggunakan kata امْرَاَتُ  bukan زَوْجَهٗۗ. 


Bukannya Hannah adalah istri sholihah yang sudah menikah dengan suami yang sholih? Lihatlah dalam QS at Tahrim:10 Allah menyebutkan kata 
امْرَاَتُ untuk istri nabi Luth dan istri nabi Nuh yang durhaka kepada suami dan mengingkari ajaran-Nya. Allah juga menggunakan kata امْرَاَتُ saat menyebutkan istri fir'aun.


Dalam QS al Anbiya: 90 Allah menyampaikan tentang berita gembira bahwa istri nabi Zakariya AS telah mengandung. Dan di ayat itu menggunakan kata زَوْجَهٗۗ bukan امْرَاَتُ. 


Ternyata ya, Mak.


Makna dari امْرَاَتُ itu ada dua.

Yang pertama untuk istri-istri yang tidak seiman atau sefikroh dengan suaminya (seperti kondisi istri nabi Nuh, istri nabi luth dan istri Fir'aun).

Yang kedua bermakna pasangan yang memiliki kondisi tidak sempurna-mandul, secara anatomi tubuhnya tak sempurna sehingga sulit hamil atau tidak memiliki anak. Termasuk dengan tidak lengkapnya sebagai pasangan seperti Imran yang sudah meninggal sedangkan Hannah masih hidup dalam kondisi mengandung. Maka Allah menyebutnya امْرَاَتُ .


Sedangkan زَوْجَهٗۗ Allah sebutkan ketika istri nabi Zakaria hamil (QS al Anbiya : 90), kondisi fisik sempurna hingga bisa mengandung/hamil. Sedangkan di QS Maryam:5 disebutkan saat itu istri nabi Zakaria dalam kondisi mandul-sulit untuk hamil, menggunakan kata امْرَاَتُ . Juga  زَوْجَهٗۗ bermakna pasangan lengkap, masih ada, yang saling menyayangi satu sama lain. Seperti di Qs al  Baqarah:35.

Wallahu a'lam bish showab

Masya Allah ya, mu'jizatnya al quran luar biasa. Dilihat dari sisi katanya saja juga mengandung makna yang khusus lagi dalam.

==========================================================



3. Ucapan dan doa Hannah yang Allah sebutkan kembali dalam wahyu-Nya.

Qs Ali Imron: 37

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. ”Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”


Disebutkan juga dalam ayat itu bahwa Hannah sendirilah yang memberikan nama bagi bayinya, Maryam. Sesuatu yang tidak pernah ada di zaman itu. Biasanya yang memberikan nama anak itu adalah bapaknya, bukan ibunya.


Akhlaq dan adab nabi Zakaria AS ketika berdoa

4. Meminta dengan bersungguh-sungguh, lembut namun tegas

Dalam Qs Maryam : 3 diceritakan bagaimana cara nabi Zakaria yang telah berusia 85 tahun itu memohon dan berdoa pada Allah. Memohon dengan bersungguh-sungguh banget (نِدَاۤءً), menggunakan diksi yang tegas namun suara yang lembut (خَفِيًّا)


5. Yakin dan berserah diri atas apa pun hasil dari doanya

Nabi Zakaria berdoa dengan yakin dan bersungguh-sungguh bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya. Namun beliau pun sudah menanamkan dalam hati bahwa ia tak akan kecewa apapun yang akan Allah tetapkan nanti. Ini tantangan banget buat kita ya.


Saya jadi teringat penjelasan tentang dikabulkannya doa.

1. Allah akan mengabulkan sesuai apa yang kita minta dalam doa

2. Doa kita akan dikonversi atau diganti dengan sesuatu yang terbaik menurut Allah.

3. Doa kita akan ditangguhkan. Dikabulkan nanti di akhirat. Tentu saja Allah Maha Tahu, mungkin kalau dikabulkan sekarang di dunia, kita akan menjadi manusia yang sombong dan seterusnya. 


Karakter Yahya bin Zakaria

6. Berkah seorang anak yang diberikan banyak kesholihan

Karena adab dan kesabaran nabi Zakaria dalam menanti istrinya hamil serta tercurahkannya seluruh hidupnya untuk mendidik Maryam selama ada di mihrab, maka doa nabi Zakaria agar mendapatkan keturunan pun terkabul. Tak ada yang tak mungkin, di usia nabi Zakaria yang menginjak usia 85 tahun masih bisa mendapatkan berkah seorang anak. Yahya namanya. Lahir dari ayah dan ibu yang sangat bersabar dalam menanti hadirnya Yahya.


img-1646495761.jpg


7. Yahya diberikan hikmah sejak kecil
Hikmah itu pengertian sederhananya adalah pemahaman akan ilmu yang sangat mendalam, yang membuat perkataannya diikuti banyak orang. Diberi pemahaman lebih walau usianya masih kanak-kanak.


7. Yahya itu anak yang lembut dan santun banget (حَنَانًا)

8. Yahya itu anak yang berhati bersih dari dosa (زَكٰوةً), aqidahnya tulus dan taqwanya permanen (تَقِيًّا). Berbakti kepada orang tua, orang yang ga pernah sombong dan bermaksiat serta mendapatkan tiga keselamatan langsung dari Allah. Keselamatan selama di rahim ibunya, keselamatan selama hidup/setelah dilahirkan dan keselamatan di akhirat pun sudah dijamin Allah. 


Masya Allah, bayangkan mak, kalau kita diberikan anak yang memiliki akhlaq seperi Yahya, masya Allah. Inilah buah kesabaran menanti buah hati, ketaqwaan tanpa tapi dan kesungguhan Zakaria saat mendidik dan menjaga Maryam selama di mihrab. Allah balas dengan balasan yang sempurna. Balasan hadirnya seorang anak bernama Yahya yang menjadi idaman semua orang tua akan akhlaqnya. 


Sekalipun Allah hanya menyebutkan sebanyak lima kali tentang nabi Yahya AS, namun kisah yang diangkat begitu dalam untuk kita tauladani.


Berkaca dari rentetan kebaikan keluarga Imran, maka memang betul dah, mengapa kemudian Allah mensejajarkan keluarga Imran itu sebagai keluarga yang memiliki kualitas sangat baik, seperti nabi Adam, Nuh dan keluarga Ibrahim.


Setelah membaca tulisan di atas, Mak, Apa yang ingin segera kita perbaiki mulai saat ini?

Memperbaiki cara kita mendidik anak?

Mengenalkan pada anak bahwa tauladan dalam islam itu sangat banyak dan jauh lebih baik dari pada lainnya?

Adab dalam berdoa?

Kesabaran dalam menanti dikabulkannya doa?

Belajar berserah diri dan mentaati semua perintah-Nya tanpa tapi? 


Semoga Allah memberikan kita keteguhan hati dalam iman, ihsan dan islam, insya allah.




Sumber : tulisan alquran https://www.merdeka.com/quran 

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial