Home / Artikel Belajar Konsisten dan Komitmen Jilid Akhir

Belajar Konsisten dan Komitmen Jilid Akhir

Belajar Konsisten dan Komitmen Jilid Akhir

Komunitas Ibu Profesional

Jum'at, 24 April 2020

Tidak ada jaminan kesuksesan tapi tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.


Ya, selama ini, kita hidup berdampingan dengan kemudahan teknologi setiap saat.  Kemudahan yang sering membuat saya lalai dan menunda banyak hal. Entah itu pekerjaan di rumah atau akhirnya membuyarkan hobi yang biasa dilakukan. Semua informasi dan fleksibilitas akses kita bergerak, ada dalam satu jari. Mulai dari pencarian informasi soal harga kuaci sampai kemudahan mendapatkan pelayanan produk dan jasa.  Kita masih rebahan, barang sudah sampe rumah, semua ada dalam satu teknologi, bernama teknologi gawai. Di situ terjadi percakapan antar kota antar negara antar benua dengan sangat mudah. Di saat yang bersamaan pula kita bisa mendapatkan informasi penunjang lain yang sedang dibutuhkan. Maksudnya gimana?


Jadi gini, gawai dan teknologi yang melekat padanya itu hanya jembatan saja bagi kita. Jembatan menuju jalan baik, jalan kesia-siaan atau bahkan menjadi banyak mudhorotnya. Ibadah jadi sering lalai. Lebih cepat meraih gawai saat bunyi dibandingkan langsung sholat saat adzan berkumandang. Helloww, itu yang namanya panggilan sholat tuh dianggap apa? Allah Cuma minta waktu sejenak dari 24 jam yang kita miliki loh. Tak hanya itu, terknologi juga kadang melenakan dan membuat kita –saya, sering menunda tugas karena masih keasyikan di depan gawai. Duuh, yaa. 


Maka kemudian di minggu ke empat kali ini, saya masih melanjutkan puasa gawai dan facebook seperti sebelumnya. Kekepoan saya akan sesuatu gi gawai, sudah banyak berkurang. Saya mulai berdamai dengan sendiri, belajar mengelola emosi lebih baik lagi dan belajar menahan jempol. Maka saya terus menetapkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi dalam melakukan puasa gawai ini, yaitu :

1. Menetapkan jam online membaca dan menjawab di whatsapp

2. Mengatur jam di facebook, satu hari maksimal 30 menit setelah sebelumnya 20 menit saya tak berhasil. Saya melihat trend penggunaan facebook saya itu ada di 30 menit rata-rata dalam satu harinya. 

3. Memasang display picture di whatsapp agar yang mengirimkan pesan WA pada saya, dapat memahaminya dengan baik

img-1587739323.jpg


Akhirnya puasa minggu ke empat ini berjalan sesuai dengan apa yang saya harapkan. Dan saya merayakan progressnya dengan memberikan reward pada diri sendiri seperti ini:


img-1587739373.jpg


Jangan kasih kendor ya mak. Saya yakin bahwa kalau kebiasaan ini sudah melekat dan saya berhasil melaluinya selama 30 hari kemarin, saya akan terus melanjutkan sampai saya betul-betul sudah otomatis mampu mengelola ini dengan baik. Seperti yang pernah saya ceritakan tentang latihan konsisten  di siniSeru

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial