Home / Artikel Islamic Book Fair 2020

Islamic Book Fair 2020

Islamic Book Fair 2020

Lokasi Wisata Pilihan

Kamis, 27 Februari 2020

"Seseorang itu diketahui dari buku-buku yang dibacanya."

-Ralph Eldo Emerson

Bagi sebagian orang, mengunjungi pameran buku, toko buku atau mungkin hadir saat peluncuran buku itu tersimpan kenikmatan tersendiri. Up date dengan perkembangan informasi terbaru yang dibukukan. Mengerti apa yang sekarang sedang jadi trending topic juga bisa muncul dari pameran buku. Belum lagi bila ada kesempatan bertemu dan berdiskusi langsung dengan penulis favorit. Biasanya bisa jadi bahan bakar untuk melakukan sesuatu. Selain itu, berkunjung ke pameran buku bisa menjadi obat mujarab para pemilik perpustakaan pribadi macam saya. Tak sekedar mengoleksi tentu saja, tapi terus memperbaharui isi kepala dan isi perpustakaan. Dan yang terakhir, kalau kita datang ke pameran buku, diskon dan bonus pembelian buku bergentayangan. Nah, kalau ini harus hati-hati dengan tujuan awal datang ke pameran buku ya, mak.


Kemarin, hari Kamis 27 Februari 2020, saya sengaja datang ke pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh IKAPI-Ikatan Penerbit Indonesia, Islamic Book Fair atau yang lebih dikenal dengan singkatan IBF. Pameran ini berlangsung cukup singkat, lima hari dari tanggal 26 Februari sampai 1 Maret 2020 saja. Berangkat dari kota hujan yang saat itu beneran hujan lebat (ini terniat banget saya tuuuh yaa. Kalau bukan karena butuh beberapa buku rujukan dengan harga miring, mikir juga mau berangkatnya kalau naik kendaraan umum) lah sampe Jakarta puanas metengteng. Hahaha. 


Berangkat dari terminal Baranang Siang naik Agramas turun di stasiun MRT Lebak Bulus. Lalu nyambung naik MRT turun di stasiun Istora Senayan. Tinggal jalan kaki deh ke JCC tempat di mana IBF berlangsung. Lebih mudah sekarang kalau mau ke JCC/Senayan dari Bogor. Pulangnya bisa naik Busway dari jl Gatot Subroto ke arah Tosari, lalu nyambung busway ke stasiun Kota, lanjut naik commuterline deh. Enak kaaan?


Parkiran di Jakarta Convention Centre, sudah banyak sekali bis-bis wisata yang berseliweran dan parkir. Banyak banget anak-anak sekolah yang juga memanfaatkan pameran kali ini. Seneng lihatnya. Mulai dari rombongan SD sampai SMA lengkap dengan atribut seragam mereka yang warna warni. ternyata tahun ini panitia penyelenggara melibatkan banyak pondok pesantren dan sekolah islam untuk turut andil dalam tema kali ini, yaitu literasi. Acara demi acara telah disiapkan oleh panitia penyelenggara, tak hanya bekerja sama dengan banyak sekolah, mengadakan aneka lomba untuk siswa, talk how, temu penulis, bedah buku hingga pemberian award kepada banyak pihak penggiat literasi. Mulai dari penghargaan untuk buku fiksi dewasa, fiksi anak, non fiksi anak, non fiksi dewasa, desain sampul, tata letak atau lay out, buku terjemahan dan ilustrasi. Saat kemarin saya datang, sedang ada talkshow. Sepertinya seru, tapi saya tidak mendekat, saking penuhnya penonton.


Sebelum memasuki ruang JCCnya, kita sudah disambut oleh loket tiket masuk IBFnya. Harga masuknya sangat terjangkau, untuk pelajar/mahasiswa Rp 5.000 sedangkan untuk umum Rp 10.000. Siapkan uang pas, mak, untuk mempercepat proses pembelian tiketnya. Pengambilan kebijakan mengapa pengunjung harus mengeluarkan uang untuk masuk lebih pada soal pendataan saja ternyata. Dan seingat saya, sejak tahun 2017 sampai sekarang, jumlah nominalnya masih sama untuk masuk ke ruang pameran bukunya. Terjangkau bangetlah seharga air mineral. 


img-1582862576.jpg


Dari tahun ke tahun, peserta stand IBF sepertinya ga banyak berubah.  Kisaran 250-300 stand yang ditawarkan. Mulai dari ratusan penerbit buku lokal dan luar negeri, travel haji dan umroh, produk fashion dan craft pun ada. Namanya saja sudah islamic book fair, otomatis buku-buku yang ditawarkan pun sangat kental dengan nuansa islamnya. Termasuk multiproduk lainnya. Dulu kita mengenal dengan Indonesia Book Fair yang diikuti oleh seluruh penerbit dibawah payung IKAPI atau Jakarta Book Fair yang diadakan oleh IKAPI Jakarta. Maka Islamic Book Fair hanya diikuti oleh penerbit-penerbit islamnya saja. Dan ternyata tanggapan dari masyarakat pun sangat luar biasa. Jumlahnya selalu membludak untuk datang ke IBF. Terlebih lagi banyaknya sekolah-sekolah yang menjadikan IBF sebagai wisata literasi bagi anak didiknya. 


img-1582862662.jpg


Tak hanya dijadikan wisata literasi bagi sekolah yang mengakibatkan banyaknya pengunjung setiap hari, untuk peserta stand IBF sendiri ternyata terus meningkat dari masa ke masa. Saya ambil informasi di bawah ini dari laman ini artinya dari tahun ke tahun peminatnya selalu bertambah. Dan beberapa tahun belakangan akhirnya panitia penyelenggara memberikan batasan jumlah stand. Iya juga sih, kalau kebanyakan jadi ga nyaman muternya ya dan bikin mamak makin bingung memilih bukunya. Hahahaha.


img-1582863117.jpg


Dari dana yang kita keluarkan untuk tiket masuk, banyak banget loh fasilitas yang disediakan panitia penyelenggara. Cek saja nih,


1. Lokasi yang sangat terjangkau dari transportasi umum.

2. Ruang pameran yang sangat luas, dua hall langsung digunakan. Hall A dan hall B yang seluas kira-kira 2000 meter persegi. 

3. Tersedia area makan yang nyaman di selasar gedung. Dan di parkiran, harganya? sesuailah

4. Tersedia ruang bermain anak yang tahun ini ternyata lebih besar dari tahun lalu

5. Tersedia beberapa spot-spot dan wilayah terbuka di gedung pameran, yang bisa dimanfaatkan untuk duduk dan beristirahat sejenak

6. Sign system petunjuk arah yang tersebar di banyak titik


Saat masuk pertama kali ke sebuah pameran, saya biasanya mencari peta area terlebih dahulu. Saya perlu melihat dari helicopter view. Saya perlu tahu beberapa titik penting mulai dari lokasi mushola, toilet, kantin hingga pintu keluar. Setelah dapat gambaran keseluruhan ruang pameran, baru saya membuat alur perjalanan window shoppingnya. Biasanya saya mlipir dari arah kiri dan berjalan menyusuri stand yang paling luar baru masuk ke lingkaran dalam. Jadi semua stand terkunjungi untuk dilihat. Itu kalau butuh lihat semua ya. Kalau engga ya saya banyak skip nya apalagi kalau lagi padat pengunjung.  Tapi kemarin, saya bisa menggunakan jalan spiral di area pameran. Dan wow, nyaris semua stand menawarkan harga miring banget. Kalau ga inget tujuan awal cari buku tertentu, dompet saya bisa teriak neh. 

img-1582863216.jpg

Satu lagi, yang bikin mata saya berbinar-binar adalah, makin banyaknya penerbit buku-buku berbahasa arab. Dulu saya sulit banget mencari apalagi mendapatkannya kalau ga titip teman yang sedang keluar negeri atau titip dosen pengajar. Tapi masya allah, pameran IBF kali ini banyak sekali menawarkan pilihan buku-buku belajar berbahasa arab mulai dari usia anak TK, kuliah sampai buku-buku hadis dan sejenisnya. Tetiba saya kangen belajar buku-buku itu bersama teman-teman.


img-1582863335.jpg      img-1582863371.jpg

foto di kanan atas ini buku fenomenal banget, yang sudah pernah bersentuhan, tentu tahu rasanya ya.

Seperti pada umumnya pameran buku, buku anak-anak tetap merajai lokasi ya mak. Di IBF kali ini juga demikian. Pasti bingung memilih buku anak-anak deh kalau ke sini. Tak hanya menarik dari segi tampilan, dan harga yang menggiurkan, tapi isi pun makin bervariatif dalam sisi penyampaiannya. Bahkan didukung oleh editor yang mumpuni di bidang agama. Selain itu juga ada banyak penerbit yang menawarkan bundel harga. Beberapa buku dibandrol dengan harga murah. Duh, beneran menggiurkan. Buku-buku hadist Bukhori Muslim, buku sejarah kerajaan islam, buku atlas negara islam berseri dan sejenisnya, banyak sekali ditawarkan harga paket yang tentunya lebih murah. Saya mamak bakulan buku, jadi sedikit banyak tahu lah harga retail atau reseller sebuah buku. 


Jadi, datang ke pameran buku juga bisa menjadi alternatif pilihan bermanfaat untuk keluarga. Oia, baiknya baca ini dulu sebelum berangkat ke pameran atau toko buku ya. Selamat berwisata.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial