Home / Artikel Mari berkomunitas

Mari berkomunitas

Mari berkomunitas

Cerita Emak

Kamis, 16 Agustus 2018

Satu Warsa


Satu warsa lewat sudah. Kala itu butuh menggeledah hiu untuk membuang celah. Membuang kembali semua lelah ke tong sampah tanpa pilah. Menyambung mulai susah atas semua ulah yang terlihat mulai terpecah-belah. Membuang semua malas, enggan, berat tangan, lengah dan berat langkah. Tak lagi memilah saat niatku lillah.



Satu warsa lewat sudah. Saat kau datang menari-nari, melambaikan risalah dengan ribuan polah. Netra ku tak bisa ku lawan dengan peluh dan kesah. Jenuh, hilang warna, lelah dan ribuan kesah akhirnya kian terpecah belah. Satu-satu bertebaran menghilang dalam lautan kisah tak berbilah.



Satu warsa lewat sudah. Kisah itu kini mulai mewarnai wajah dan tak mampu hati ini membelah. Berkumpul dalam satu wadah dengan banyak celah ternyata tak membuat lelah bertambah. Karena celah itu mengikis pelan-pelan rasa lelah dengan memperbanyak hamdalah. Sokong satu angkat semua terbawa tanpa menyerah akan lelah.



Satu warsa lewat sudah. Keluh kesah, canda tawa, sedih gundah, sering kali datang silih berpindah. Kuat itu karena kita tahu di mana saling tambal celah atas lelah. Faham kapan berbagi lelah dalam jutaan kisah. Mengerti dan yakin bahwa berbagi itu tak perlu pilah kuliah. Karena cinta tak pernah dapat diukur dengan ribuan bilah.



Satu warsa lewat sudah. Dalam trilyunan cinta, bertebaranlah, bertumbuhlah ambil kebaikan dalam setiap kisah. Tak perlu mengukir kisah dalam marah. Buang dan menjauhlah saat menulis cinta dalam lebar mulut tanpa kebaikan berpetuah. Ikat dalam erat tunas kebaikan agar langkah makin berkah.



Karena bertumbuh dan berkembang itu tak perlu berkeluh kesah. Cintai tanpa tapi, memberi tanpa berjumlah. Hikmah itulah yang dirangkum dalam peluk ILOWNA saat kami berjama’ah.

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial