Home / Artikel Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Ailsa

Jum'at, 09 Juni 2017

Day 4-Pembagian tugas project

    Setelah kemarin malam kami diskusi tentang target perbaikan keluarga di ramadhan nanti. Malam ini saatnya kami bagi tanggung jawab agar projek keluarga bersinergi yang menghasilkan kebaikan bersama. 

    "Mas, sebenarnya, kesulitan yang paling besar untuk konsisten tilawah harian, apa sih?" Tanyaku pagi tadi saat membantu merapihkan kamarnya.

    "Handphone, bun. Menjauh dari handphone. Karena mas kan seneng cari referensi, cari informasi via internet. Cepet dan aktual. Udah gitu dirangkum jadi satu di medsos atau sekedar di leptop, biar ga ilang ga lupa."

    "o gitu, iya ya, susah banget ya jauh dari handphone. Semua temen mas pada pake handphone. Pasti susah banget ya untuk ga pegang handphone seharian. Mmm...jadi, menurut mas, apa solusinya ya?"

    "Ya harus dikurangi jam penggunaannya lah, bun." Jawaban yang spontan itu membuatnya kaget sendiri. Matanya melirik padaku sambil senyum simpul, seolah tahu pertanyaan selanjutnya dariku.

    "Trus, gimana cara ngurangin penggunaannya, mas?" Aku berusaha memberikan jawaban instan pada si kakak. Belajar bersabar itu pasti membuahkan hasil, salah satunya anak bisa menemukan solusinya sendiri atas masalah yang sedang dihadapi. Sulit memang untuk bersabar, mengarahkan pertanyaan yang mengkrucut pada hasil yang solutif namun keluar dari mulut anak sendiri. Aku pun butuh bertahun-tahun untuk membiasakan tidak memberikan jawaban instan yang datang dari mulutku, bundanya.

    "Mungkin aku hanya buka hp pas jam 7 an pagi, setelah zuhur sebentar, setelah ashar sama pas malem beres taraweh kali ya..., gimana bun?”

     “Bisa dicoba mas, mau mulai kapan?”

     “Pas ramadhan aja ya, bun”

     “Oke. Deal ya. Bismillah kita coba bareng-bareng. Bunda juga gitu, mau coba cara mas menjauhi handphone.”


Sengaja pagi ini, sebelum pembagian tugas projek ramadhan yang akan didiskusikan malam nanti,  aku ajak ngobrol si kakak tentang penggunaan gadgetnya. Anak visual yang betul-betul memanfaatkan video untuk mencari referensi semua ilmu yang ingin diketahuinya. Aku ga boleh kemudian melarangnya ga boleh internetan. Bisa mematikan keingintahuannya dalam belajar. Keingintahuannya tentang banyak hal, diambil dari banyak sumber di internet, lalu dirangkum untuk kemudian dipresentasikan pada kami atau kadang pada sekolahnya sebagai tugas projek pribadi. Tugasku menemukan solusi bersama soal penggunaan gadget pada si kakak telah selesai. Berharap projek ramadhan kali ini bisa dilakukan dengan sepenuh hati oleh si kakak karena berkurangnya jatah penggunaan gadget harian. Dan mengurangi perdebatan yang bisa diminimalisir sejak awal.

***

    “Jadi , bagaimana dengan kepala suku untuk projek ramadhan nanti, niih.” Tanya ayah pada anak-anak.

  “Adik aja, yah. Kemaren kan yang projek share presentasi, aku yang jadi kepala sukunya.” Si mas langsung menjawab sambil melirik melihat adiknya.

  “Lagian juga kan adik dah rutin mbaca al quan tiap hari tuh. Jadi bisa jadi motivator juga buat kita, iya ga dek...hehehe.” Mas nya menyambung lagi.

  “Ya udah deh, oke. Berarti semua siap ya kalo adek ngingetin, nanyain udah tilawah atau belum. Jangan cemberut.” Sambil balas melirik ke kakaknya.

   “Oke, kepala suku sudah kita pilih, lalu siapa yang bertugas mencatat laporan harian?” Tanya ayah lagi.

   “Bunda aja yah. Bunda yang bertugas mencatat di papan keluarga. Biar kita semua tau kemajuan hariannya.” Kata adik.

   “Oke. Ayah rasa, petugas projek ini, cukup dua orang saja ya. Yang diperlukan hanya kepala suku yang merangkap mengingatkan anggota keluarga yang lain dan petugas yang mencatat perkembangan harian. Kita belajar konsisten ya. Niatkan untuk mendapatkan kasih sayang Allah kalau kita mau mendekat pada al Quran.” Ayah menutup diskusi dengan kata kunci.

Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial