Home / Artikel Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Peran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Tips Ketjeh

Kamis, 20 Juli 2017

2. Belajar menyelesaikan masalah

 

                “Bunda, bisa tolong transfer ga? Ternyata uangku kurang niih, Aku mau beli bukunya Tere Liye. Bisa tolong transferkan uang simpananku ga , Bund.”

Tiba-tiba masuk telepon dari si bungsu. Sudah tiga hari, si bungsu kami pergi menemani eyang uti-nya ke Malang. Kali ini uang tabungannya hanya dibawa beberapa lembar saja. Hanya sebagai pegangan selama 10 hari berada di sana. Ternyata, baru tiga hari, si bungsu sudah menghubungi untuk minta ditransfer.

                “Uang yang ada kemarin, sudah habis? Baru tiga hari di Malang loh, De.”

                “Masih ada siih, tapi itu kan untuk pos yang lain, Bund. Aku mau diajak jalan sama tante ga tau kemana, rahasia katanya. Jadi rencana adek, uang itu untuk pegangan aja. Tapi ini ada buku bagus, adek mau beli biar bisa baca kalau pas ga kemana-mana.”

                “Oh begitu, menurut adik, mana yang lebih penting sekarang. Beli buku atau untuk pegangan jalan-jalan besok dengan tante?. Pilih yang paling penting dan mendesak sekarang. Karena kan ternyata uangnya masih ada, De.”

“Kalau gitu, gini aja deh, Bund, aku ngobrol dulu ama tante, kita mau kemana aja minggu ini. Jadi aku tau, kira-kira di tempat itu, aku bakalan jajan apa engga. Kalau tempatnya aku ga perlu banyak jajan, yaa uang itu aku pake untuk beli buku ya, nanti kalau ternyata betul kurang, ditransfer ya, Bund.”

Obrolan kami selesai dengan solusi yang ditemukannya sendiri. Kadang ada saat dimana kita hanya memberikan kunci pembuka jalan bagi anak untuk kemudian dia sendiri yang menemukan pintunya. Memberikan jalan instan dengan cara langsung menyelesaikan masalahnya, adalah kesalahan. Karena bila di kemudian hari anak menemukan masalah, ia akan sulit menyelesaikannya sendiri. Memberikan pilihan jawaban saat anak sulit untuk memutuskan bisa menjadi bahan pertimbangan anak untuk berfikir langkah berikutnya. Itulah salah satu proses problem solving yang sedang terjadi. Proses menyelesaikan masalahnya sendiri menjadi kemampuan lain yang harus dipelajari anak. Bagaimana kemampuan berfikir logisnya bermain dalam mencari jalan keluar. Dan itulah matematika sesungguhnya yang telah hadir pada anak kita. Karena matematika tak hanya berkutat pada angka dan sebaris rumus. Kemampuan menyelesaikan masalah menuntut anak berfikir kreatif dalam mencari jalan keluar. 

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial