Cara Azkail Menghilangkan Penat Selama Kuliah Online

Cara Azkail Menghilangkan Penat Selama Kuliah Online

“Keluar yuk, Bun. Suntuk nih depan layar mulu.”

“Bun, jalan-jalan yuk.”

 “Mas, anterin keliling kebun raya yuk. BT ih online mulu.”

“Bun, jangan diganggu ya, ini me time ku.” Kata deil sambil memasangkan earphonenya ke telinga lanjut rebahan dan merem.

“Bun, bikin apa lagi gituu.”

“Bun, pesen makanan apa ?”

-

Ya, sudah satu tahun kita belajar jarak jauh alias online alias belajar daring.  Anak-anak sudah mulai gelisah. Kayaknya ga hanya anak-anak, gurunya juga sudah mulai ada di titik jenuh dalam pembelajaran ‘tanpa’ interaksi langsung. BT menghadap layar nyaris seharian. Nyaris setiap hari. Atau mungkin ada yang selang-seling harinya. Kalau pun selang seling, di hari yang kosong biasanya diisi dengan penugasan. Dikumpulkan via daring juga. Mulai dari siswa pra sekolah hingga universitas, aiih, bahkan para pegawai juga. Masya Allah ya. Semua bergeser ke daring proses interaksinya. Maka wajar saja,  sudah setahun ini sudah pada berteriak ga betah dengan kondisi seperti ini. 


Salah satu dosen di kampus ternama, setelah beberapa bulan kuliah online, matanya perlu dirawat oleh dokter mata. Sudah mulai perih, sering mengeluarkan air mata bahkan buram saat melihat. Oleh dokter disarankan setiap 20 menit sekali harus berhenti menghadap layar lalu mengedipkan mata lebih cepat, plus melihat yang hijau-hijau dan benda di kejauhan. Kondisi seperti ini tentu sangat mengkhawatirkan kita semua. Efek dari layar datar begitu berbahaya bagi kesehatan mata, dan terakhir mental juga berdampak. 


img-1615480190.jpg

sumber foto: unsplash.com

Sekeren apapun metode delivery pembelajaran online, tetap saja berbeda ruhnya bila dilakukan secara offline. Adanya proses pembelajaran tatap muka itu agar bisa merasakan gesture lawan bicara. Personal touchnya dapet satu per satu pada siswa yang diajar. Maka wajar saja di semester dua ini beberapa sekolah sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka yang terjadwal dan terbatas. Bahkan mas mentri pendidikan pun sudah menginformasikan untuk tatap muka terjadwal untuk tahun ajaran baru nanti. Cek saja di sini ya


Sudah beberapa bulan terakhir, kebosanan mulai melanda banyak orang, banyak murid, banyak mahasiswa. Termasuk Azka dan Ailsa. Bayangkan saja, proses perkuliahannya sama seperti offline, hanya pindah ke layar saja. Apa ga BT itu anak. Jadwal yang padat dari jam ke jam, jeda istirahat hanya 15 menit-an antar mata kuliah. Lalu duduk berjam-jam menatap layar.


Awal perkuliahan online, wajib menyalakan kamera, tapi makin ke sini sudah mulai longgar untuk on cam. Tapi tetap saja harus hadir dan mendengarkan depan layar, khawatir sesekali ada panggilan dari dosen. Sering juga akhirnya, dosen hanya masuk online satu jam, jam berikutnya diberi tugas atau tak ada aktivitas sama sekali. Dosen juga manusia. Hehehe 


Lalu apa yang dilakukan Azka dan Ailsa kalau lagi penat menatap layar? Yuk seseruan bareng mereka berdua. Mungkin saja polah mereka pun sama seperti yang kita lakukan. Hahaha. 


1. Muterin kebun raya

Biasanya jelang ashar, sekitar jam 15.30 wib, perkuliahan selesai, dan saat itu juga Azka dan Ailsa ngajak saya keluar rumah. Seringnya hanya muterin kebun raya atau jalan menelusuri jalan kampung yang belum pernah kami lewati. Tanpa turun dari mobil, pokoknya keluar dari rumah setelah kuliah seharian. Perlu lihat yang hijau-hijau katanya. Matanya capek, kepala penat. Perlu keluar dari layar datar.


img-1615512068.jpg

sumber foto : m.ayobogor.com


2. Horizontal body, battery saving mode

Yess, rebahan. Hahaha. Jeda antar kuliah biasanya langsung ‘ambruk’ dan digunakan untuk meluruskan pinggang dan punggung di atas Kasur. Trus ga mau ngapa-ngapain selain rebahan sambil merem. Kadang matanya dikasih irisan timun dingin.  Kemudian lanjut ke mata kuliah berikutnya. Duduk.  Bayangkan ya mak. Saya aja yang ngliatnya dah mual liat layar. Apalagi mereka yang ngrasain langsung. Maka kalau sudah rebahan, saya ga berani nyolek, takut diterkam.


img-1615512148.jpg

Sumber foto : unslpash.com


3. Kuliah online di ruangan terbuka

Kebetulan, rumah kami ada macem rooftop gitu. Hallaah, jangan mbayangkan seperti yang di film korea ya. Ini mah lantai satu yang pemandangannya langsung gunung salak dan bukit hambalang gitu. Tapi tanpa atap.  Ditemani tiang jemuran dikit. Nah di lantai satu itu memang sudah kami sediakan colokan listrik. Jadi itu leptop, sambil nyolok di situ. Biasanya digunakan hanya untuk kuliah pagi sebelum jam 9. Kalau sudah jam 9 pagi, silau bukan main itu di lantai satu. Tapi lumayan lah, mata bisa sambil lihat yang hijau-hijau dan pemandangannya luas, ga ke halangan genteng tetangga. Hahaha


img-1615512474.jpg

Dok. pribadi. Ini sih target tanamannya di rumah, mau kayak gini :)


4. Mondar mandir ke dapur 

Ngapain? Buka kulkas, ngambil buah atau es krim. Hahaha. Jadi selama dosennya ngoceh, itu anak bisa sambil makan es krim atau buah ngumpet-ngumpet. Walau kadang mamaknya yang anterin sepiring buah kalau pas ga bisa angkat pantat. Karena kalau ga dianterin itu makanan, bisa duduk aja 4 jam tanpa gerak, kalau pas harus on cam ya itu dosen. Uwow yekan perjuangannya. Makanya, kulkas ga boleh kosong buah ama es krim coklat. Hahahay. 


img-1615512800.jpg

Sumber foto: unsplash.com

5. Beli telor gulung ke kecamatan sebelah

Yes mak. Kadang tuh, mereka minta keluar ditemenin, cuma beli telur gulung atau cilok doang. Tapi tempat belinya ada sekitar 10 km dari rumah. Hahaha. Sesuattu yekaan. Kadang maksa, "Bunda mau belanja apa ga gitu ke Ind*mar*t?". Sebenernya sih cuma pengen keluar aja, cilok itu tujuan kedua. Toh kalau ga ada cilok, ga beli apapun ga masalah buat mereka. 


6. Mata menghadap layar tapi telinga ndengerin lagu

Ya ampuun, ini saya banget dulu waktu sekolah waktu kuliah. Hahaha. Saya biarin aja sih, toh mereka tahu mana yang penting dan perlu. Tapi ini dilakukan bukan saat dosen bicara atau saat ada kelas. Tapi justru saat jam penugasan yang tidak ada dosennya. Kalau yang lain mungkin rebahan, tapi mereka berdua mengerjakan tugasnya. Saat saya tanya, kenapa ga ikut rebahan aja seperti teman-temannya, toh waktu ngumpulinnya masih minggu depan. Ternyata justru kalau segera dikumpulin, mereka bisa mengerjakan tugas yang lain. Karena setiap mata kuliah itu ada tugasnya. khawatir numpuk. Owh, okeh. Keren kalau gitu. Lanjutkan.


Saya membayangkan bagaimana dengan bapak dan ibu dosennya selama beliau-beliau mengajar. Tentu merasakan hal yang sama dengan para mahasiswanya. Dari kelas online ke kelas online berikutnya. Bukan tidak mungkin merasakan kepenatan yang luar biasa selama perkuliahan online. Dan salah satunya bila kemudian ada yang gagap dan gugup teknologi. Saya melihat dan mendengar langsung saat ada beberapa dosen yang kesulitan ini itu terkait teknis selama perkuliahan online berlangsung. Alhamdulilahnya, mereka terbantu dengan mahasiswa yang sangat membantu dan mengerti tantangan para dosen yang gagap dan gugup teknologi itu. Terutama yang sudah jelang pensiun.


Itulah polah azkail saat menghilangkan penat selama kuliah online. Kadang stok snack dan buah cepat sekali ludes dalam hitungan hari. Lebih cepat dari biasanya. Itu indikator mulai penat dan butuh penyegaran secepatnya. Perlu curiga kalau tetiba jadi sering minta keluar rumah walau cuma muterin kebun raya doang. Kode untuk nambah varian buah dan snack di kulkas. 


Ada yang serupa kah mak cara menghilangkan penatnya?  Ada yang heboh gantian ponsel kah antara kakak dan adik yang daring secara bersamaan? Ada yang kemudian menambah kapasitas internet di ruamh kah? Ada yang sampai beli leptop baru ? Semoga pandemi segera berlalu ya, jadi kan kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa lagi, bisa tatap muka lagi pembelajarannya. 



Jangan lupa patuhi 3M ya, mak. Sehat-sehat semuaaa.


Sumber : https://azkail.com/cara-azkail-menghilangkan-penat-selama-kuliah-online-detail-434018