Ini Contoh Kondisi Guru Datang Saat Murid Siap

Ini Contoh Kondisi Guru Datang Saat Murid Siap

Pernah merasakan stuck dalam berproses bareng keluarga?

Pernah bingung mau melakukan apa lagi ya setelah ini?

Pernah males bergerak untuk melanjutkan perjalanan/kegiatan?

Pernah ngrasa lelah dan mulai bosan dalam beraktivitas?
Gimana ya caranya memotivasi diri sendiri

---

Nah, saya pernah nih merasakan stuck bin mager saat rencana tak seindah harapan. 


Rumah Azkail merupakan projek keluarga sebagai wadah kami berempat dalam mengeksplore banyak hal bersama untuk manfaat yang lebih luas. Anggota projek kami memang hanya terdiri dari saya, ayah, Azka dan Ailsa. Semua aktivitas dirancang dan disepakati bersama dalam satu kalender aktivitas dalam setiap semester. Saat ini kondisinya, mas Azka sedang menunggu jadwal sidang di kampusnya, lalu sang adik sedang persiapan UAS dan persiapan keberangkatan ke Korea untuk belajar di sana. Otomatis projek keluarga sempat tersendat karena salah satu 'mesin' kami sedang off. Ini berpengaruh pada saya pribadi saat menjalankan projek keluarga tahun ini yang sedang berjalan di Rumah Azkail . Masa cuti yang diajukan anak-anak dalam projek kali ini mau ga mau membuat saya harus menaikkan effort lebih besar agar projek tetap berjalan. 


Oke, saya butuh sesuatu dari luar diri saya yang bisa membantu agar tetap bergerak dan melanjutkan apa yang sudah direncanakan.


Apa yang bisa kita lakukan?

1. Cari lingkungan baru, teman baru dan kegiatan baru yang masih beririsan dengan misi keluarga.

Tiga hal tersebut menjadi landasan saya untuk menemukan apa ya yang bisa saya lakukan agar ga berhenti di tengah jalan. Alhamdulilah saya membaca sebuah postingan sahabat saya di facebook tentang membangun A Home Team. Sebuah pemantik yang saya nantikan selama ini. Waktunya pun cocok karena kegiatan offline saya di sekolah dan di rumah sedang masa rehat.


img-1656467083.jpg


Ga pake lama, saya langsung cerita plus ijin ke pak suami tentang eksternal support yang saya butuhkan. Lampu hijau langsung menyala. Tak lama, saya pun sudah mendarat cantik di WAG belajarnya A Home Team. 


Waw, banyak teman-teman baru di sana namun tak sedikit juga teman yang saya kenal lewat beberapa komunitas atau jaringan belajar yang sedang saya ikuti. Indeks kebahagiaan saya pun meningkat satu bar, Mak. Saya percaya, dipertemukan dengan lingkungan baru ini bisa membawa saya pada kebaikan dan kebermanfaatan berikutnya bersama mereka. Daun yang jatuh saja sudah Allah catatkan maka saya yakin, tak ada yang kebetulan saya berada di tengah teman-teman baru ini. 


Saya memilih pertemuan secara daring selama bergabung di A Home Team ini. Lebih fleksibel buat saya. Pertemuan pertamanya di gelar tadi malam jam 20.00 WIB. Seperti biasa, saya sudah menyiapkan air hangat, buku dan pulpen sebagai teman belajar. Selama pertemuan tadi malam. Saya mencatat ada enam sub tema yang dikenalkan para fasil. Saya hanya akan bagi keseruannya aja ya dalam beberapa tulisan ke depan. Ini dia tampak onlinenya.



28 Juni 2022 jam 20.00 WIB


2. Temukan, Catat dan Tempel STRONG WHY

Kenapa sih mau capek-capek ikutan kegiatan kek gini, Mak? Kenapa pula mau mengeluarkan biaya saat memutuskan, "Oke, aku ikut". Trus kalau sudah ikut, mau ngapain?


Helloow... Sejak awal, sebaiknya memang harus memiliki dan memegang kuat STRONG WHY kita saat akan melakukan sebuah proses. Mengapa? kekuatan yang kita pegang itulah yang akan membantu kita fokus pada tujuan, membantu kita on the track saat melemah dan memecut kita saat tahu rumput tetangga lebih hijau dari yang kita miliki.


Saya ingin tetap melanjutkan projek bersama keluarga untuk kebermanfaataan yang lebih luas. Yang kalau saya tuliskan dalam sebuah kalimat, mungkin seperti ini ya :


Dalam lima pekan ke depan, saya akan mempersiapkan kolaborasi dan memfasilitasi para orang tua untuk belajar bareng minimal satu bulan satu kali di Rumah Azkail.


Doakan ya maak. 


3. Buat icon komitmen

Kenapa perlu ada icon pengingat, sih? Yuhuuu, kalau dalam satu rangkaian kalimat kepanjangan, otak kita perlu waktu untuk membaca dan menerjemahkannya. Maka diwakili dengan icon tertentu bisa membantu kita untuk fokus pada tujuan. Dan inilah tiga pilihan icon saya dalam berproses selama lima pekan ke depan.


img-1656475308.jpg


Diprin, tempel di tempat yang sering dilihat mata lalu jadikan home pada hape dan leptop. Mantab yekaan. Di mana mana itu ICON muncul. Memaksakan dan menjadi pendorong hati untuk segera eksekusi sesuai kesepakatan.


Buat siapa itu iconnya? Ya buat diri saya pribadi sebagai pecutan untuk terus bergerak. 

Truus, siapa yang akan diajak bergerak? Keluarga? Tetangga? Teman? Adik? Temannya anak-anak? Lingkungan rumah?


Yess, dalam tahapan kali ini, saya akan jadikan lingkungan sosial rumah dan sekolah (orang tua murid dan guru) yag akan menjadi keluarga dalam bergerak bersama. Untuk membuat kita tetap onfire, sekali lagi, butuh dukungan lingkungan terdekat. Yaitu keluarga. Tapi bukan keluarga dalam lingkaran sempit keluarga, namun tetangga, teman di rumah serta lingkungan kerja di sekolah pun menjadi keluarga buat saya.


Itu tiga cara sederhana saya untuk memulai aktivitas biar ga mager. 


Menemukan lingkungan baru di A Home Team kali ini, semoga bisa menjadi pemantik untuk bergerak bersama  menjadi lebih konsisten. Dari yang saya kenal semalam, ada delapan fasilitator dan 16 peserta yang hadir dalam pertemuan pertama, insya allah menjadi penyemangat baru ya, Mak.


Percayalah, guru akan datang saat murid siap


Waktu batch 1 a home team, saya pas ada tantangan lain yang menyebabkan saya ga bisa ikutan. Qodarullah, Allah pertemukan saya dengan wadah belajar di batch 2 ini saat saya sedang butuh. Uwow yekaan, Maak.


Tunggu kelanjutan serunya tentang apa dan bagaimana membangun a home team untuk menjadi fasilitator ya.

Sumber : https://azkail.com/ini-contoh-kondisi-guru-datang-saat-murid-siap-detail-443079