Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Day 7-Ketika sakit tak menjadi halangan

        "Bund, tolong WA in bu guru ya,  hari ini mas ga masuk, badannya ga enak, kayak meriang gini., aku mau tidur ya, bun" 

Tiba-tiba si kakak mengeluhkan sakit badannya pagi tadi.

        "Iya, bunda WA ya bu gurunya. Sekarang apa yang dirasakan, mas? Perutnya sakit ga? atau badannya kayak ditusuk-tusuk gitu, ga enak?" Aku mulai khawatir. Karena, kalau si kakak sudah cerita mau tidur saat badannya sakit, artinya benar-benar ga enak badannya. Anak ini kalau sakit tidak banyak cerita dan mengeluh. Kita yang melihatnya seperti 'ragu-ragu', bener sakit apa tidak ya. Karena aktifitasnya berjalan seperti biasa. Kecuali bila benar-benar ga enak badannya, maka si kakak cukup bilang "aku mau tidur ya, bund". Tidurnya bisa lama, nyaris setengah harian. Dan, tanpa minum obat, biasanya, bangun tidur langsung sehat kembali, keringat akan bercucuran dari tubuhnya. Itu cara penyembuhan si kakak bila sedang sakit. Cukup tidur tanpa diganggu.

        "Ya udah, tidur aja dulu ya. Jangan dikunci kamarnya ya, mas." Aku mulai mengingatkan.

======

        Hari ini aku harus datang ke kantor, menyelesaikan rapat akhir tahun. Jadi agak sulit untuk tidak hadir. Bergantian dengan ayah untuk aplusan mengecek perkembangan si kakak di rumah. jelang waktu ashar, aku mendapat WA dar si kakak.

        "Bund,  alhamdulilah, mas udah keringetan nih. Udah ganti baju. Badan udah enakan. Ijin ngeliput kegiatan sanlat di masjid ya." WA yang menyenangkan buat aku. Namun juga ada rasa khawatir karena baru saja merasa baikan, anak ini sudah langsung beraktifitas.

        "Alhamdulilah, kalau sudah lebih baik.  di rumah ada ayah kan mas? coba diskusi dengan ayah, ijin ke ayah, boleh ngeliput sore ini atau ga ya. Bunda masih belum selesai rapatnya." Merasa bersalah. Saat anak sakit kau tak bisa mendapinginya. Sehingga aku memintanya untuk ijin pada ayahnya.  Minimal ayahnya yang bisa melihat langsung bagaimana kondisi si kakak bila sore ini mau ngeliput. Sudah betul sehatkah?

        "Sama ayah sudah diijinkan, bun. Tapi sampai sore ini, mas baru bisa tilawah dua lembar, ga papa kan ya bund." Si kakak menjawab WA ku. Dan kesepakatan harian ini ternyata masih tetap dijalankannya, sekalipun sedang sakit.

Itu sudah membuatku bahagia dunia akhirat. dan kau tahu, ini yang kadang membuat kami malu. Saat sakitpun masih meluangkan waktu untuk tilawah. Lalu bagaimana dengan anda?

Bunda Sayang

Ibu Profesional

IIP

For Things To Change, I Must Change First