Home / Artikel Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Mengkokohkan Pola Kebiasaan Membaca Pada Anak Remaja

Ailsa

Jum'at, 09 Juni 2017

Day-3. Sepakati tujuan yang jelas bersama anggota keluarga

   "Bundaaa, assalamualaikum..., aku pulaaang. Bunda di mana?" Ahh...si bungsu sudah pulang. Teriakan khasnya saat sampai di teras rumah selalu bikin kangen nih.

    "Wa'alaikumussalam, di sini de, di dapur. Lagi bikin jakesu."

    "Yess. Kok bunda tau aku kepengen jakesu siih." Setelah mencium punggung tanganku, adik langsung menuju kamarnya. Tak lama kudengar ada yang sedang mandi, kulirik kamar adik, oh, ternyata setelah selonjoran sebentar, tak lama kemudian langsung mandi. Anak ini sangat teratur dan runut. Waktu baginya itu harus tunduk dan patuh. Bila kau tanya apa rencananya hari ini, dia akan menjawab detil mau ngapain aja hari ini rencananya. Kalau ada yang tidak sesuai, dia akan bilang, itu artinya waktuku untuk bermain atau santai. Ya, setiap anak adalah unik. Aku mengakuinya. 

    Sore ini, anak-anak pulang sekolah sekitar jam 5. Pagi tadi, adik sudah rikues jakesu untuk cemilan saat dia pulang sekolah. Jagung kukus dicampur mentega, susu putih dan ditaburi parutan keju ini cemilan favoritnya anak-anak. Bisa setengah kilo sendiri kalo lagi ngumpul sambil ditemani jakesu.

    "De, seminggu lagi kita udah masuk bulan ramadhan loh, cepet banget ya." Aku membuka diskusi awal dengan pertanyaan untuk adik.

    "Iya, cepet banget tau-tau udah seminggu lagi mau ramadhan."

    "Ramadhan tahun lalu, selesai berapa juz, mas?" tanyaku pada si sulung yang sedang asyik makan jakesunya.

    "Berapa ya bun, yang aku ingat, siiih, ga khatam. Hehehe."

    "Menurut mas, kenapa bisa ga khatam ya?" Ruang diskusi mulai dibuka. Ayah datang ikut duduk melingkar di meja makan. 

    "Aku kebanyakan maen hape kayaknya deh bun. hehehe." Poin jujur sudah kami dapat, alhamdulilah.

Forum keluarga yang kami bangun setiap hari, membuka ruang diskusi dengan anak-anak makin terasa nikmat. Kami banyak belajar dari anak-anak tentang bagaimana caranya berkomunikasi yang produktif itu.

    "Kita perbaiki yuuk di ramadhan besok. Mau ga? kita saling support  untuk perbaikannya. Gimana?" Tanyaku pada anak-anak.

    ""Mau aja bun, tapi gimana?" tanya adik.

    'Kita bikin mind map yuk. Kita buat daftar kebutuhan yang mendasar, yang paling ingin kita rubah. Nih bunda sudah menyiapkan kertas dan pulpennya."

Diskusi kami mulai berjalan. Pertanyaan-pertanyaan arahan dan pancingan dari suami juga ikut mewarnai diskusi malam ini. Akhirnya, setelah membuat daftar beberapa target yang akan dicapai ramadhan nanti, kami pun menyepakati untuk memperbaiki konsistensi tilawah harian kami. Berikut mind map kami, yang kutulis hasil dari diskusi malam itu.

html>

Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial