Home / Artikel Saat maut menjemput

Saat maut menjemput

Saat maut menjemput

Cerita Emak

Senin, 04 Desember 2017

Mak...

Saya tak begitu mengenalnya. Namun perkenalan singkat membuat kami makin akrab di media sosial. Perkenalan pertama kali saat beliau bertanya tentang bagaimana memasukkan tulisan dalam sebuah blog pada saya, itu pun beberapa bulan yang lalu. Diskusi berlanjut via WA saat saya mengetahui beliau suka sekali posting aneka kue yang bikin saya mupeng berat. Enak-enak mak. Banyak yang pesen juga kalau lihat komentar di bawah postingan kue nya.  Saat itu mau pesan kue buatannya, namun sayang, beliau sedang ada acara di luar kota. Jadi saya urungkan memesan kue. 


Entah mengapa selama WA saya merasa nyaman, jauh namun dekat. Saya mengenalnya dalam sebuah kelas online parenting sebuah komunitas. Saya baru sadar setelah postingan laporan tugas beberapa bulan terakhir, nama beliau tak ada lagi dalam daftar setoran, ternyata beliau mengundurkan diri karena sedang hamil anak ketiga. Ah, kemana saja saya selama ini. Begitu egois, teman mengundurkan diri, saya ga tahu.


Siang tadi kabar duka datang menghampiri. Sesaknya hingga sekarang saya menuliskan ini untuk beliau. Seorang ibu hebat yang tengah melahirkan anak ketiga, pergi untuk selamanya.  Saya sampai harus membaca berkali-kali informasi di grup WA, khawatir salah orang. Ya Allah, ia betul, itu namamu mba yang dituliskan. Innalilahi wa innailaihi roojiun. Allah lebih dulu memanggilmu, insya allah syahid mba seperti cita-cita yang diinginkan. Aku bersaksi bahwa mba orang yang sangat baik, santun dan menyayangi teman yang ada.


Malaikat maut menjemputmu saat melahirkan anak ketiga. Kalau membaca WA, inboks dan status di medsosmu mba, sedih bukan kepalang. Allah lebih mencintai mu. Memangilmu lebih dahulu. Entah kapan giliranku, kamu dan kita semua. Kita hanya menunggu giliran dipanggil. Menunggulah dengan semua perbuatan dan perkataan yang baik.


Buat kita yang sering mengeluh 

Buat kita yang sering ngomongin orang, ghibah ataupun namimah

Buat kita yang sering nyinyir in orang ini dan itu

Buat kita yang selalu usil dengan kehidupan orang lain

Buat kita yang selalu merasa benar terhadap orang lain

Buat kita yang sulit memaafkan orang lain

Buat kita yang sering menunda-nunda sholat

Buat kita yang selalu mengabaikan nasihat orang lain


Sudah bersiap bekal apa mak kalau giliranmu dijemput nanti?

Selamat jalan sahabatku...

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial