Home / Artikel Cara Positif Mereview ala Bunda Salihah

Cara Positif Mereview ala Bunda Salihah

Cara Positif Mereview ala Bunda Salihah

Komunitas Ibu Profesional

Senin, 12 Juli 2021

Review 3


Mengapa wanita itu harus mandiri finansial? Karena wanita cantik di  mata pria itu sudah biasa #eeeaa

Mengapa mandiri finansial

Kalau kamu wanita, emak-emak pulak, tentu tahu mengapa kita, para wanita, perlu banget untuk mandiri finansial. Walau tidak ada kewajiban untuk mencari nafkah, tapi minimal bisa membantu finansial keluarga adalah baik, selama mendapat ridho dari suami. Buat yang belum menikah, mandiri finansial yang bisa dilatih ini menjadi nilai tambah. Mungkin tidak semua wanita mau bersusah-susah untuk melatih dirinya menuju mandiri finansial. Tapi bila melihat kebutuhan hidup saat ini, mandiri finansial bisa menjadi salah satu keterampilan yang perlu dipelajari sejak awal.


Adalah benar kalau kebutuhan hidup masing-masing orang berbeda. Namun kemampuan mengelola rezeki yang sudah ada di tangan dan berusaha untuk mendapatkan kebaikan darinya itu adalah sesuatu yang perlu dipelajari dan dipraktekkan.


Tema mandiri finansial ini menarik banget buat saya saat membaca hasil diskusi tim NYALA-nya mba Santi. Beliau dan timnya memilih mandiri finansial untuk dikelola dengan serius demi membantu banyak wanita di luar sana agar memiliki keterampilan mengelola finansial walaupun sambil menemani keluarga di rumah.


img-1629551759.jpg


Review ketiga kali ini, saya dipertemukan dengan mba Sinta yang tinggal di Yogyakarta. Deket laah Yogya tuh yaa. Hasil diskusi dan problem statment dalam timnya mba Sinta tuh tentang mandiri finansial dengan tetap menemani anak-anak. Menarik ya. 


Apa saja yang keren dari hasil diskusi mandiri finansial?

  • Temanya menjadi salah satu kebutuhan perempuan

Pertama kali membaca tulisannya mba Sinta tentang hasil diskusi dengan tim Nyala-nya, saya seneng banget. Karena ada yang mau fokus untuk urusan mandiri finansial bagi perempuan loh. Saya sendiri perlu dan memang butuh ilmu dan keterampilan ini. Kepake banget seumur hidup. Walau sudah banyak informasi yang kita temui di luar sana tentang bagaimana cara kita agar mandiri secara finansial, namun yang fokus pada mandiri finansial untuk perempuan, saya rasa belum banyak. Maka tema yang diangkat tim Nyala ini semoga bisa menyalakan keterampilan para perempuan agar bisa mandiri secara finansial.


  • Menguatkan tim dulu

Mba Sinta dan timnya ini dipertemukan oleh tantangan yang sama, yaitu masalah finansial sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan yang selalu muncul, keinginan untuk terus tumbuh dan mandiri tanpa meninggalkan anak pun muncul. Tantangan yang sama inilah yang kemudian menyatukan mereka berdua untuk bisa saling support. Yes, timnya hanya mereka berdua. Terlalu ramping? Ga juga sih menurut saya. Apapun mimpi dan cita-cita yang ingin kita bangun itu, harus dimulai saat ini juga, berapapun jumlah tim pendukungnya. Dan betul saja, menurut tim Nyala ini, buat mereka, berdua itu jauh lebih baik -untuk saat ini-. Karena mereka perlu untuk menyamakan frekuensi satu sama lain, menguatkan bonding untuk kemudian menjadi tim yang solid. Lagi pula, mereka belum membutuhkan orang lain untuk memegang peran pendukung lain. 


Ini keren sih, menurut saya. Karena berani memutuskan dan berjalan beriringan dulu untuk menguatkan pondasi, berdua.  Semoga dimudahkan ya mba.

 

  • Alur penentuan tantangan timnya jelas

Hasil diskusi timnya mba Sinta tuh dibuat penuh warna dan gambar. Buat saya yang lebih mudah menangkap informasi melalui gambar, sangat terbantu untuk memahami. Tak hanya divisualkan alur diskusinya melalui gambar, namun juga diselipkan makna gambar itu. Lihat saja alur nya yang clear.


img-1629533806.jpg

Keren kan?

  • Logonya keren

Yup, logonya mewakili dan bikin semangat loh. Saya pun mulai menebak-nebak makna logo timnya mba Sinta ini.


img-1629534051.jpg

Diwakili dengan :

1. Gambar lampu pijar yang diberi emot garis 

Menandakan rasa  semangat untuk selalu menemukan dan menjadikan nyala solusi alternatif perempuan untuk mandiri secara finansial.


2. Belahan otak di dalam bohlam

Semoga menjadi pemantik untuk terus berpikir, bergerak dan meliarkan ide kreatif untuk solusi terbaik. Gtu ga sih mba Sinta? 


3. Tanda panah ke atas dengan tulisan ruang

Sepertinya ini menjadi bagian spesifik juga dalam sebuah makna logo tentang finansial. Berharap terus melesat, melejit dan meroket menjadi lebih baik dalam kemandirian finansial. Selalu ada ruang untuk tumbuh berkembang ke arah yang lebih baik, insya allah


4. Nama tim yang unik

NYALA. Keren, sederhana, mudah dipahami maknanya, mudah diingat namanya. Semoga bisa menyalakan api semangat, kreativitas dan kemandirian finansial bagi para ibu agar bisa menemani anak-anak. 


img-1629551666.jpg


Apa yang perlu ditingkatkan lagi

Semua hasil diskusi sudah disampaikan dengan sangat baik sekali. Saya yang membacanya, sedikit banyak tergambar duduk persoalannya mengapa itu menjadi problem statment tim yang akan diangkat. Tak bantu doa agar Allah mudahkan agar banyak para ibu yang bisa memanfaatkan yaa.


Sedikit mencurahkan isi hati dan mimpi calon pemanfaat produk atau jasanya NYALA nanti, mungkin bisa menjadi pertimbangan dari emak-emak yang masuk kategori males mikir urusan teknis mandiri finansial. Hihihi.

 

Tema menarik tentang mandiri finansial memang sudah banyak dikupas olah banyak orang. Pelatihan hingga pendampingannya pun banyak ditawarkan oleh perusahaan atau bahkan perseorangan. Namun yang fokus untuk wilayah ibu yang mandiri finansial walau sudah ada namun memang belum terlalu banyak muncul.


Saya melihat ada dua hal besar kebutuhan bagi para ibu agar bisa mandiri secara finansial DAN bisa menemani anak-anaknya. 


Yang pertama adalah ilmu. 

Ini muncul di akhir jawaban WHY yang didiskuskan tim NYALA. Bahwa memang ternyata yang dbutuhkan adalah ilmu. Di jawaban akhir juga muncul males mikir. Menarik, beneran deh. Mungkin maksudnya ga mau ribet untuk urusan keuangan kali ya. Ibu-ibu yang sudah memiliki anak kan sudah memiliki tantangan seru dengan rumah dan anak-anak. Jadi begitu dapet tantangan untuk mikir keuangan, ga mau yang panjang dan banyak mikirnya. (ini sih yang saya tangkap yak, mungkin mewakili saya dan ibu-ibu lain. hihi). Ini mungkin bisa didiskusikan nanti, semoga tak hanya berhenti untuk delivery knowledge tapi juga bisa dibantu dengan tools yang memudahkan, ga ribet hingga proses pendampingannya saat praktek. Karena kan berangkat dari tantangan pribadi, jadi tools yang akan dibuat nanti, ngena banget buat emak-emak. Duh, saya bahagia banget kalau ada yang menyiapkan kek gini. Hahaha.


Yang kedua adalah wadah praktek

Kalau sudah dapat ilmunya, trus gimana kelanjutannya? Diapain itu ilmunya?

Baru-baru ini ada salah seorang artis terkenal yang mendirikan sebuah komunitas perempuan mandiri finansial. Setelah saya amati, ternyata untuk menjaring reseller dari produk yang dimiliki. Hehehe. Didalamnya memang sih diajarkan bagaimana cara menjual dan menghasilkan. Namun membungkusnya dengan marketing produk melalui komunitasnya. Ya ga salah juga sih, karena berdagang adalah salah satu jalan menuju mandiri finansial. Tinggal memutuskan, mau ambil kesempatan itu atau ga. 


Wadah praktek kan banyak caranya ya. Ada yang dikumpulkan dalam sebuah komunitas yang seide, sepemikiran lalu terbuka ruang diskusi. Ada yang hanya fokus mendampingi dengan tools yang mereka miliki. Ada yang langsung praktek jualan agar melekat itu ilmu dengan praktek langsung.


Ini pendapat saya mungkin masih jauh. Tapi sekali lagi, saya perlu menyampaikan sebagai calon pemanfaat dari produk atau jasa yang NYALA akan rintis sekarang. #uhuk


Menambahkan referensi, ada banyak sekali member Ibu Profesional yang memang ahli di bidang finansial loh, mungkin bisa menjadi alternatif untuk menjadi salah satu referensi ahli dan praktisi juga. 


Seberapa efektifkah starbursting di pendalaman masalah?

Kalau membaca hasil diskusinya yang dilakukan dalam kondisi kurang sehat, saya yakin, pasti akan dilanjutkan. Melanjutkan apa yang sudah dituliskan itu semoga menjadi doa yang kemudian Allah mudahkan jalannya. 

Betul begitu kan mba Sinta?


Belum lagi ketika diskusinya memanfaatkan metode starbursting. Ini makin mengkerucut terhadap ide-ide dari mandiri finansial tadi. Pertanyaan WHY nya dibuat sampai tiga kali WHY yang memunculkan tiga problem dasar dari tema yang diangkat. Efektif banget untuk meliarkan ide yang ada. 


Semoga Allah mudahkan langkah baik tim NYALA ya. Kami siap menanti loh.


img-1629551693.jpg


review 3 dari jurnal 3 di bunda salihah institut ibu profesional


Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial