Home / Artikel Serunya Mengelola Finansial Bersama Anak Muda

Serunya Mengelola Finansial Bersama Anak Muda

Serunya Mengelola Finansial Bersama Anak Muda

Azka

Kamis, 04 Februari 2021

Menjadi produktif itu harus disertai hasil produksi bukan disertai dalil – Fiersa Bestari


“Bun, Bunda ga punya kartu kredit kan?”

“Ga punya, ada apa emang, Mas?”

“Bagus, oke, mas Azka pakai debit aja.

Trus ngloyor pergi ke kamarnya lagi, dan lanjut madep leptop. 


Saya masih belum paham dari pertanyaannya tadi. Tiba-tiba bertanya apa saya punya kartu kredit atau tidak. Sorenya nanya lagi,

“Kalau mas Azka ambil tawaran untuk foto pre wedding, ga boleh kan ya?”

“Mas Azka kan sudah tahu jawabannya.”

“Oke, cuma meyakinkan diri aja.”


Setiap anak punya caranya sendiri saat menghadapi tantangan. Demikian juga saat bertanya. Kadang anak bertanya hanya untuk memastikan jawaban yang sudah dipilihnya. Hanya butuh penguatan aja. Dari sini sebetulnya kita bisa belajar mengasah dari pertanyaan atau pernyataan yang masuk dari anak. Masalahnya adalah apakah kita sering melatihnya ?


Yang menarik sebetulnya adalah kemampuan kita membuat pertanyaan. Pertanyaan itu tentu muncul dalam pikiran kita manakala menemukan sesuatu. Baik kondisi yang sudah biasa terjadi atau mungkin yang akan terjadi. Jangan kondisi seperti itu, saat sedang dalam kelas atau ketika mengikuti seminar, akan terlihat kemampuan seseorang dari pertanyaan yang dilontarkan kepada pemateri. Mmmm...apakah pertanyaannya berbobot, biasa saja atau bahkan seperti sekedar sedang menguji pemateri?


Ketika melatih untuk berpikir dan memantik rasa ingin tahu anak, salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Yup, pertanyaan terbuka  merupakan salah satu cara untuk melatih anak berpikir dan mencari jalan keluar dengan sendirinya. kita hanya butuh memancingnya dengan pertanyaa.


Seperti apa sih pertanyaan terbuka itu?


“Bagaimana menurut kakak?” 

“Mengapa Ia tak boleh mengambil project itu?”


Pertanyaan di atas akan membuat anak berpikir untuk menjawabnya. Tak ada jawaban pilihan iya atau tidak. Kemarin atau sekarang yang jawabannya sudah tersedia dengan mudah. Namun menggali rasa ingin tahu anak, memancing dengan pertanyaan terbuka akan memberikan tambahan jalan baru bagi otaknya untuk memperbaharui dan recall pengetahuan dan pengalamannya. Rasakan perbedaannya deh saat kita memancing anak dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Akan meluncur banyak sekali cerita dan kosa kata luar biasa yang tak terduga. 


Saya belum mau bertanya lanjut mengapa muncul pertanyaan ga biasa seperti tadi. Biasanya anak-anak akan bercerita dengan sendirinya berdasarkan kesiapan waktu mereka untuk bercerita. Ok, pembelajaran untuk saya adalah, bersabar. Bersabar menunggu waktunya anak bercerita.


Ga lama, mas Azka mengirimkan link di WAG keluarga. Setelah saya buka isinya adalah cv dan portofolionya mas Azka yang sudah diapdet. Namun kali ini dalam bentuk digital di blog. Macem landing pages gitu. Uwow. Mamaknye aje belum bisa, lah udah keduluan mas Azka.


“Lagi ada beberapa tawaran bun, mereka minta CV. Tak kasih aja sekalian, CV dan portofolio yang udah tak apdet itu. Lumayan juga ngulik aneka rupa hosting, server dan sejenisnya untuk blog atau semacam profil gitu ya."


Jadi, tadi itu nanya kartu kredit untuk pilihan cara bayar hosting web barunya. Memilih cara bayar dengan debit bukan dengan kartu kredit adalah pilihan tepat. Hehehe. Pake uang siapa? ya pake uangnya mas Azka sendiri. Dia nyari yang murah bayar setahunnya dan yang sesuai dengan kebutuhan penyimpanan plus servernya. 


Baiklah. Memilih untuk tidak menggunakan kartu kredit sudah bikin emaknye bahagia tingkat kayangan. Apalagi ngulik seharian bikin web profil baru yang mencantumkan CV dan portofolionya. Duh, berasa dapet coklat lumer ini siih yaak.


harike3

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Jejaring Sosial